RHEC Academy Hadir Bawa Peluang Industri Pariwisata Bagi Milenial NTT

Edukasi nonformal Pariwisata Budaya Warta Kota

NTT, TOPNewsNTT|| RHEC Academy, Lembaga Pendidikan Vokasi beri peluang kerja di Industri Pariwisata di NTT. Industri pariwisata antara lain, restoran, perhotelan, usaha perjalanan wisata, tour guide dll adalah bidang yang diajarkan di RHEC Academy Kupang yang berlokasi di Jalan Soekarno No.2 Kelurahan LLBK, Kecamatan Kota Lama (Kompleks Terminal Lama Kupang).

Menurut Pendiri dan Direktur RHEC Academy, Moses Hinapadu,S.M bahwa RHEC Academy Kupang RHEC (Reformasi Hospitality Education Center) Academy, yakni sebuah Lembaga Pendidikan Non Formal yakni Pendidikan Vokasi profesional perhotelan dan pariwisata, yang didirikan pada Maret 2023 lalu. Jadi masih sangat belia yakni 6 bulan.

“Latar belakang kami adalah karena didorong dengan  kondisi kita di Indonesia khususnya di NTT saat ini yang setiap tahunnya bertambah ribuan lulusan dari berbagai perguruan tinggi. Pertanyaannya kemana lulusan ini, kebanyakan dari mereka menjadi penyumbang bertambahnya angka pengangguran. Inilah yang menjadi dorongan kami membuat lembaga yang searah dengan visi misi pemerintah saat itu, yakni pendidikan vokasi bisa menjadi solusi untuk mengurangi angka pengangguran.” Tandas Moses.

Alasan mengapa sektor perhotelan dan pariwisata karena saat ini industri kedua sektor itu di Indonesia sedang berkembang dengan cepat.

“Misalnya di NTT, Labuan Bajo sudah jadi destinasi prioritas. Dan ini akan membuka peluang lapangan pekerjaan yang tidak sedikit dan akan menyerap banyak tenaga kerja. Tapi pertanyaannya apakah anak muda NTT siap untuk diserap ke industri-industri yang punya standar tinggi? Yang terjadi banyak sekali hotel di NTT terutama di kota Kupang dan destinasi wisata premium seperti Sumba, Manggarai, pekerja-pekerjanya berasal dari luar negeri. Memgapa bisa? Ya karena mereka memiliki standar kompetensi yang luar biasa tinggi dan kita orang muda NTT menjadi penonton di negeri sendiri. Saya sebagai anak muda yang lahir di NTT membantu anak muda NTT agar mereka punya standar ini, yakni skil spesifik. Potensi mereka harus diangkat agar mereka bisa mengisi peluang ini. Agar mereka tidak hanya jadi penonton di daerah mereka sendiri. Mereka harus jadi pelaku. Sehingga uang yang dibawa wisatawan ke NTT tidak jatuh ke tangan orang luar NTT tapi jatuh ke daerah kita sendiri, ke tangan anak NTT untuk dipakai bangun daerah dan ekonomi keluarga mereka. Untuk itu mereka harus miliki skil yang dibutuhkan oleh industri ini. Inilah alasannya mengapa RHEC Academy berdiri.” Ujarnya.

Moses akui RHEC Academy berdiri berkat kolaborasi dengan Yayasan Reformasi Noelbaki dan Servas Mario (Universitas San Pedro).

“Pendiri RHEC Academy saya dan Bapak Pendeta Johnson Dethan sebagai ketua Yayasan Reformasi dan Servas Mario (San Pedro). Kami mendirikan lembaga ini agar anak-anak.muda NTT keluar dari NTT belajar sesuatu yang ada korelasi dengan masa depan khusus industri pariwisata dan perhotelan.” Terangnya.

Untuk saat ini, tambahnya, RHEC Academy sudah berjalan dengan angkatan pertama

“Pola atau konsep Pendidikan di RHEC Academy merupakan pendidioam nom formal profesional atau vokasi pendidikan hanya 1 tahun, 6 bulan di kelas dan 6 bulan praktek. 6 bulan di kelas itupun,  30 persen teori dan 70 persen praktek. Mengapa 70 persennya praktek, karena kami ingin mencetak lulusan yang akan jadi pekerja profesional yang siap pakai, makanya mereka lebih banyak praktek daripada teori.” Tandasnya.

Setelah setahun belajar, anak didik akan dikirim bekerja di DuDi Industri.

“Kami punya kolaborasi hari ini dengan hotel-hotel berbintang di seluruh Indonesia dan bahkan di beberapa negara kita kolaborasi untuk luar negeri dengan Malaysia, Thailand, Singapur dan Jepang. Kami juga punya kolaborasi dengan lebih dari 700 industri yang siap menampung lulusan kami.” Ungkapnya optimis

Ia menegaskan alasan mengapa RHEC Academy berkolaborasi dengan Universitas San Pedro,

“Karena pendidikan itu penting, tapi sebelum mereka sarjana, mereka harus bekerja dulu. Karena ujung dari sarjana orang kuliah 4 sampai 5 tahun karena orang ingin punya karir, mencari pekerjaan. Tapi hari ini, kenyataannya didaerah kita banyak sekali sarjana kita yang kembali menggeluti profesi petani, peternak dll karena sulitnya mencari lowongan pekerjaan. Itulah makanya RHEC Academy hadir memberi solusi dengan pola pendidikan yang industry oriented dan juga mereka sambil bekerja bisa tetap melanjutkan kuliahnya di Universitas San Pedro tanpa harus ke kampus. Artinya setelah seseroang jadi sarjana ia tidak jadi penganggur dan mencari-cari pekerjaan tapi ia sementara bekerja. Ijasah hanya digunakan untuk pengembangan karir saja.” Terangnya.

RHEC Academy, sambung Moses,  secara operasional dari Dinas Ketenagakerjaan dan support dari Dinas Pendidikan Provinsi untuk menyalurkan beasiswa Siap dan Cepat Kerja. Beasiswa ini merupakan beasiswa subsidi, untuk bantu anak-anak muda di daerah karena biaya menjadi kendala untuk kuliah.

“Kami yayasan swasta yang tidak bisa bantu 100 persen dan yang bisa kami bantu adalah dengan subsidi biaya. Sebagian kami tanggung dan sebagian oleh orangtua. Hari ini kami hanya membuka kuota terbatas untuk 30 orang untuk angkatan keduanya dan sudah belasan orang terdaftar dari Sabu Raijua,Kabupaten Kupang dan Kota Kupang. Untuk mendapatkan beasiswa ini ada seleksi, interview dan diskusi dengan orangtua. Karena kami tidak mau salah sasaran,  karena kuota terbatas. Jangan sampai keinginan kuliah setengah-setengah dan berhenti di tengah jalan. Karena banyak anak muda ingin kuliah hanya karena ikut-ikutan orang lain kuliah mereka juga mau kuliah tapi tidak serius. Jadi kami utamakan yang serius di ingin kuliah dan bekerja di industri pariwisata dan perhotelan. Kami harus datang ke rumah untuk buka wawasan orangtua dan anak alasan mengapa ingin kuliah.” Jelasnya.

Angkatan pertama 8 anak didik yang sedang belajar, angkatan kedua 30 orang dan ini kelas ekslusif. Ada 1 ruang belajar lengkap dengan peralatan seperti yamg ada di hotel dengan lcd. Ada juga lab cafe dan resto dan kamar praktek seperti hotel untuk praktek, 10 orang tenaga pengajar dari dunia industri pariwisata dan merupakan top level di industrinya.

MoU dengan Kristal dan Harper dossnnya adalah GM dan manager dari hotel lainnya. Ada 10 Mata kuliah di RHEC Academy.100 Siswa Reformasi sudah dilatih ilmu pariwisata dan diberi sertifikasi dari BNSP yang disalurkan NSP Rajawali. Biaya kuliah setahun terjangkau dan biss dicicil, bagi yang peroleh beasiswa pun dicicil oleh orangtua.

Moses mengisahkan alasan ia mau mendirikan lembaga pendidikan ini. Sebagai pemuda kelahiran Rai Hawu (Sabu Raijua), yang mengenyam pendidikan di Kota Kupang, ia yang berasal dari keluarga kurang mampu merasakan betul sulitnya hidup akibat himpitan ekonomi. Dan dunia pendidikanlah yang akan membuka jalan kemajuan. Ingin bisa saja sukses di negeri orang dengan kesempatan berkarir di bidang industri pariwisata dan perhotelan serta pendidikan non formal yang sudah dilakukannya dibeberapa wilayah luar NTT, namun ia punya kerinduan agar orang muda NTT bisa punya kesempatan yang sama dengan orang lain yang mampu untuk belajar hingga PT, agar dengan pendidikan dan keterampilan yang diperoleh di Lembaga pendidikan yang didirikannya, anak muda NTT dapat meniti karir yang lebih menjanjikan dan membawa perubahan masa depannya. Itulah alasannya meninggalkan sejumlah pekerjaan dan peluang karir di luar NTT dan mendirikan lembaga pendidikan RHEC Academy ini. || jbr