Wagub.NTT dan 2 stafnya Positif Covid-19, Sekda : “Ini kebijakan pemerintah atasi kluster kantor Gubernur NTT”

0

NTT, Top News NTT|| Wagub NTT Yosef A. Nae Soi mengumumkan pada press confress virtual didampingi sekda.NTT Benny Polo Maing pada Senin, 11/01 bahwa dirinya terkonfirmasi positif Covid-19 melalui pemeriksaan Rapid Tes Antigen setelah tahu dua stafnya sopir dan ajudannya positif.

Sekda NTT Beny Polo Maing saat press Confress virtual

“Jadi saya sebelumnya  masih  hadir dalam  press com pelatihan tenaga vaksinasi NTT dan pertemuan virtual dengan Presiden Jokowi,  kondisi kesehatan saya baik dan tanpa gejala flue atau demam, tapi setelah saya lakukan rapid tes antigen dan swab ternyata saya positif atau reaktif. Awalnya  saat saya pulang dari Jakarat saya lakukan rapid tes antigen dan hasilnya non reaktif. Dan  sampai  Kupang saya tetap lakukan kegiatan seperti  biasa, tapi ternyata saya dengar sopir dan ajudan meriang dan saat diperiksa ternyata positif. Dan pada sekitar Kamis,  6 atau 7 Januari setelah dampingi gubernur NTT dalam acara pembukaan pelatihan  vaksinasi dan pulang olah raga saya merasa badan tidak apa-apa tapi saya  telepon ke labkesmas provinsi NTT untuk lakukan  pemeriksaan tes rapid antigen karena sopir dan ajudan positif. Hasil tes saya ternyata  reaktif dan pada  Jumat saya jalani swab dan ternyata saya positif. Saya saat ini sedang jalan perawatan dan isolasi mandiri. Dan saya juga minta  keluarga saya di rapid tes antigen dan swab. Dan saya minta semua orang  yang suddh kontak dengan saya sejak tanggal  6 Januari  untuk lakukan rapid antigen dan swab. Saat ini saya tanpa gejala seperti flu, demam dll, dan saya baru habis lakukan  pertemuan dengan virtual dengan presiden.” Jelas Wagub Nae Soi.

Selajutnya karena sudah ada beberapa staf kantor gubernur positif, dan juga ada banyak orang lakukan kontak fisik dengan wagub Nae Soi sejak tanggal 6 Januari maka beliau memerintah agar Sekda.Polo Maing segera lakukan  pendataan siapa saja yang pernah kontak fisik dengan beliau untuk dilakukan tes rapid antigen dan swab untuk putus mata rantai penyebaran.
“Saya positif corona walau sehat tanpa flue dan suhu saya 36.5 derajat, jadi siapa saja bisa kena Covid-19, karena bisa saja tanpa gejala.” Tegas Wagub Nae Soi akhiri penjelasannya.

Sementara Sekda.NTT Beny Polo Maing sampaikan beberapa langkah kebijakan yang diambil untuk putus mata rantai penyebaran Covid-19 dilingkup Pemerintahan Setda Provinsi NTT dan di provinsi NTT.

Pertama yaitu karena  ada peningkatan jumlah positif transmisi lokal yang sampai dengan  hari ini 975 di rawat, total positif  2.618 orang. Maka Pemprov NTT dan  kabupaten kota tetapkan akan perketat penerapan prokes 3 M,  disiplin pelanggaran prokes 3 M, treaching dan treasing terhadap semua kontak erat wagub NTT dan dua staf yang positif.

“Ada beberapa langkah yang akan dan sedang dilakukan  karena saat ini muncul kluster perkantoran sehibgga penegakan prokes di kantro/badan, dinas dan instansi harus lebih tegas. Di semua instansi akan dibentuk  satgas internal yang akan  diketuai oleh sekertaris kantor.” Jelasnya tegas.

“Untuk membuat prokes berlaku dengan benar, dan lakukan langkah-langkah yang diperlukan jika ditemukan ada pelanggaran disiplin.” Tegasnya.
“Kedua tentang hari ini akan dilakukan pengaturan jam kerja dengan sistem sift 50% pagi dan siang hari sampai waktu yang akan ditentukan kemudian. Pemprov.NTT akan keluarkan surat edaran untuk lakukan langkah instensi untuk penegakan disiplin dan minimalisir kluster perkantoran.” Ungkapnya.

Sedangkan langkah thressing dan traching sudah dilakukan dan masih didata untuk selanjutnya akan dilakukan rapidtes antigen dan swab. Langkah medis apa yang akan diambil tergantung hasil tes dan kondisi pasien.

Kebijakan untuk  PSBB ataupun PPKM  belum  bisa diambil karena masih menunggu hasil  evaluasi terhadap progres perkembangan Covid-19. Tapi akan tetap dilakukan  oleh pemkab dan  kota serta provinsi jika dinilai  sudah sampai pada skala yang dikhawatirkan mungkin  akan dilaksanakan PPKM atau bahkan PSBB.
“Saat ini masih pda standar perketat prokes 3 M. 3 M harus diperketat. Karena pengalaman pa wagub dengan prokes yang ketat hanya sempat lepas masker dalam  beberapa kesempatan saja sudah bisa kena, maka ini harus jadi pelajaran untuk kita semua pentingnya pakai masker, karena saat lepas masker sebentar saja sudah  bisa terpapar. Maka pakai masker harus jadi pilihan untuk hindari covid.” Ujar sekda mengingatkan.

Meningat eskalasi poisitif yang terus meningkat setiap harunya, Sekda Polo Maing menyatakan langkah pemprov NT perkuat kapasitas labkesmas NTT dengan sarana lab dan staf.”Kami  akan perkuat di labkes dengan tenaga kesehatan dan layananan. Screaning yang sifat kelompok akan di optimalkan di lakukabmb di labkes Undana juga  untuk  lakukan  treascing yang sifatnya kelompok sehingga percepat pelayanan. Karena sistem pool yang dilakukan di labkes Undana bisa sampai 10 spesimen sekali periksa.” Ujar Sekda.

“Kami akan segera keluarkan arahan agar kelompok masyarakat yang akan diperiksa sebaiknya lakukan di Labkesmas NTT dan Undana.” Tandas Beny akhiri penjelasannya.|| juli b

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *