NTT alami inflasi 0,36%, kelompok makanan, minuman dan tembakau sumbang 1,18%

Regional Statistik dan ekonomi

NTT, TOP News NTT  ■■”Provinsi NTT alami inflasi 0,36%, dengan kenaikan IHK sebesar 104,33%. Demikian juga kota Kupang sebagai kota sampel IHK alami inflasi sebesar 0,49% dengan penyumbang terbesar dari kelompok pengeluaran makanan, minuman dan tembakau. Sedangkan dua kota sampel lainnya yaitu kota Maumere dan Sumba alami deflasi masing-masing 0,25% dan 0,04%.” Jelas Damarce Sabuna, kabid Distribusi mewakili kepala BPS Provinsi NTT Darwis Sitorus pada press com rilis hasil survei ekonomi Februari 2020 pada Senin, 02-03-2020.

7 Kelompok pengeluaran yang alami kenaikan dari 11 kelompok pengeluaran yang sebabkan inflasi 0,36% adalah dari kelompok pengeluaran makanan, minuman dan tembakau yang naik sebesar 1,18%.

Dari 90 kota sampel IHK Nasional, 73 kota alami inflasi dan 17 kota alami deflasi. Kota dengan inflasi tertinggi adalah Sintang sebesar 1,21%, dan kota inflasi terendah adalah Pare-Pare.

Sedangkan kota deflasi tertinggi adalah Tanjung Pandan sebesar 1,20% dan kota dengan deflasi terendah adalah kota Kudus sebesar 0,01%.

Terkait perkembangan harga barang dan jasa di NTT pada Februari 2020 NTT alami inflasi sebesar 0,36% atau terjadi kenaikan IHK dari 103,95% dari Januari 2020 menjadi 104,33 pada Februari 2020, karena adanya kenaikan pada 7 dari 11 kelompok pengeluaran.

Kelompok pengeluaran pemicu inflasi yaitu makanan, minuman dan tembakau yang naik sebesar 1,18%, sedangkan kelompok transportasi alami penurunan indeks harga terbesar yaitu 0,66%.

Jika pada Februari 2020 NTT alami inflasi sebesar 0,36%, maka pada Februari 2019 NTT malah alami deflasi 0,51% dan ini berlawanan arah. Inflasi Februari 2020 lebih rendah dari deflasi Ferbruari 2019.

Menurut kelompok pengeluaran, pemberi andil terbesar dalam pembentukan inflasi di NTT pada Februari 2020 adalah kelompok makanan, minumam dan tembakau yang beri andil sebesar 0,43%. Sedangkan komponen bahan makanan beri andil sebesar 0,35% dalam pembentukan inflasi NTT.

Berlawanana arah dengan kondisi bulan Februari 2019 dimana kota Maumere mengalami inflasi sebesar 0,48%, pada Februari 2020 ini kota Maumere mengalami deflasi yaitu sebesar 0,25%.

Kelompok pengeluaran yang memberikan andil terbesae dalam pembentukan inflasi sebesar 0,48%, pada Februari 2020 ini kota Maumere mengalami deflasi yaitu sebesar 0,25%.

Kelompok pengeluaran yang memberikan andil terbesar dalam pembentukan kota Maumere bulan Februari 2020 adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan andil sebesar -0,31%. Beberapa komoditas utama yang menyumbang andil deflasi di kota Maumere pada Februari 2020 antara lain turunnya harga sawi hijau, angkutan udara, daging ayam ras, labu siam/jipang, ikan teri, sawi putih, daun singkong, pepaya dan kangkung. Sedangkan komoditas utama yang menghambat deflasi antara lain naiknya harga nasi dengan lauk, bawang putih, ikan tuna, rokok putih, bawang merah, cabai merah, ikan selar, cumi-cumi, tomat dan ikan layang.

Perkembangan harga barang dan jasa di kota Waingapu berdasarkan hasil perhitungan  Indeks Harga Konsumen (IHK), pada bulan Februari 2020, kota Waingapu mengalami deflasi sebesar 0,04%, atau terjadi penurunan IHK dari 105,43 pada Januari 2020 menjadi 105,39 pada Februari 2020.

Pemicu deflasi bulan Februari 2020 di kota Waingapu adalah karena turunnya indeks harga pada 5 dari 11 kelompok pengeluaran. Kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks kelompok yaitu kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 1,2% oleh kelompok transportasi sebesar 0,69%. Kelompok pengeluarab yang memberikan andil terbesar dalam pembentukan deflasi kota Waingapu bulan Februari 2020 adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan andil sebesar -0,23%. Beberapa komoditas utama yang menyumbang andil deflasi di kota Waingapu dan Februari 2020 antara lain turunnya harga ikan tongkol, ikan tembang, tomat, labu siam/jipang, ikan kakap merah, angkutan udara, ikan ekor kuning, ikan bubara, pepaya, dan telur ayam ras. Sedang komoditas utama yang menghambat deflasi antar lain naiknya harga sawi hijau, ikan kembung, bawang putih, sirih, beras, bawang merah, kangkung, ketela pohon, daging ayam ras dan mobil.

Inflasi beberapa kota di Kawasan Timur Indonesia (KTI), dari 28 kota sampel IHK Nasional di kawasan Timur Indonesia pada bulan Februari 2020 ini 21 kota Manokwari sebesar 1,07%  dan inflasi terendah terjadi di kota Pare-Pare sebesar 0,02%. Sedangkab deflasi terbesar terjadi di kota Kendari sebesar 0,47% dan deflasi terendah terjadi di kota Waingapu dan Manado sebesar 0,04%.■■juli br