Mentan SYL : “Sektor Pertanian, Peternakan dan Perikanan, kunci menuju NTT sejahtera”

Birokrasi Pertanian Regional

“Sektor pertanian, perikanan dan peternakan adalah kunci utama menuju kesejahteraan NTT, ini harus jadi kerja semua orang.” Ujar Mentan SYL

Mentan RI Syarul Yasin Limpo didampingi Gubernur VBL  saat kunjungan kerja ke Desa Manusak, kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang

NTT, TOP News NTT ■■ Demikian pernyataan Menteri Pertanian RI Syarul Yasin Limpo saat kunjungan kerja ke Desa Manusak pada Jumat, 29/05, bahwa sektor pertanian, peternakan dan perikanan merupakan kunci  utama menuju kesejahteraan masyarakat NTT, dan harus jadi kerja semua orang. Karena itu menteri Syarul menyatakan dirinya dan Kementan RI siap untuk memberikan dukungan penuh bagi pengembangan ketiga sektor itu di NTT.

Mentan yakin dengan komitmen kuat dari gubernur NTT dan  dukungan semua komponen terkait, pertanian dapat membawa kesejahteraan bagi masyarakat NTT.

“Saya ada dibelakangmu sebagai saudara dan kakak pak gubernur. Kita akan rubah NTT, tidak ada yang gersang. Saya siap bantu pak gubernur demi kesejahteraan masyarakat NTT.” Demikian janji Mentan SYL saat memberikan sambutan dalam kunjungan kerja dan bertatap muka dengan perwakilan kelompok tani di desa Manusak, kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Jumat, 29/05.

Sebelum melakukan tatap muka dengan para perwakilan kelompok tani, Mentan RI didampingi Gubernur NTT, para pejabat esalon 1 Kementerian Pertanian, Kapolda NTT serta Danrem 161 Wirasakti Kupang yang melakukan serangkaian kegiatan lapangan. Diantaranya melakukan pelepasan dua truck kontainer jagung sebanyak 42 ton ke Surabaya, melakukan uji coba tracktor, penanaman jagung secara sombolis dan kegiatan inseminasi sapi.

Dalam kesempatan tersebut, Mentan juga memberikan bantuan benih bawang merah dan jagung secara simbolis kepada perwakilan petani.

Mentan SYL mengaku, sangat tertarik dengan keinginan kuat dan ide-ide inovatif gubenur Viktor yang ingin supaya NTT tidak miskin. Jawaban untuk  mengatasi kemiskinan tersebut ada didepan mata kita, saya suka tantangan seperti ini.
” Untuk mengatakan  tidak miskin jawabannya sudah ada di NTT, jawabannya adalah pertanian. Tuhan memberi kita tanah, air, api, angin untuk bisa hidup lebih baik dan tidak miskin. Yang miskin itu kalau kita tidak kerja.” Ujar Mentan memberi semangat.

Menurutnya, pertanian, peternakan dan perikanan merupakan kunci utama menuju kesejahteraan dan ini harus jadi kerja semua orang. Kementerian Pertanian siap mendukung dengan agenda akademik lewat lembaga penelitian dan pengembangan (Litbang)  untuk research agenda aksi penyediaan bibit dan alat pertanian serta kebijakan lainnya untuk dukung pengembangan pertanian NTT,

Kementan RI bahkan langsung meminta Dirjen Tanaman Pangan agar menambah bantuan 20 unit alat ompa air untuk NTT, supaya air tetap menglir, juga Eksavator dan  alat power streasher untuk pengeringan hasil panen. Mentan SYL meminta  Dirjen untuk mendatangkan Cold Storerage besar sehingga sayur-sayur petani segar tidak cepat layu.

Mentan SYL berharap dengan dukungan Kementerian ini Pemprov NTT dapat meningkatkan produktifitas lahan pertanian di NTT. Pemerintah daerah dapat menggandeng pihak perbankkan untuk mengembangkan pertanian masyarakat. Diharapkan dari 1 h lahan di NTT dapat memproduksi 5 ton jaugung.

“Lima ton per hektar itu berarti kali harga jagung 1 kilo gram sekitar Rp3.000 sama dengan Rp15 juta. Ongkos kerja sambil merokok, makan minum dan  sedikit pesta-pesta serta ongkos traktor bisa habiskan 4-5 juta rupiah. Masih ada sisa 10 atau 9 juta rupiah. Kalau secara manual petani mungkin hanya bisa kerja lahan 1 sampai 2 hektar. Namun dengan traktor, kita bisa kerja 4-8 hektar sehari. Kakau kita punya 4 hektar saja, berarti.kita bisa dapat 60 juta dalam 3 bulan. Taruhlah kita bisa terima bersih sekitar 10 juta per bulan dari hasil jagung. Jadi tidak mungkinlah ada orang miskin lagi kalau seperti ini. Saya harap 100 hari lagi saya bisa ke sini lagi. Untuk panen jagung di lahan yang besar ini.” Ujar Mentan SYL memberi gambaran.

Sementara itu, gubernur NTT VBL dalam sambutannya memberikan apresiasi atas kunjungan menteri pertanian walaupun masih dalam situasi pandemi Covid 19 namun berani untuk lakukan kunjungan kerja ke beberapa wilayah di Indonesia termasuk di NTT. “Saya berterima kasih ke pak Menteri bukan hanya karena bantuan, tetapi karena keberanian dan komitmen untuk memajukan pertanian di seluruh Indonesia saat situasi seperti ini. Kami tentu sangat bersyukur atas bantuan pemerintah pusat yang besar ini, tapi kalau lebih besar dan lebih sedikit lagi akan lebih baik lagi. Tambah lagi kalau janji eksavator dari pak Dirjen bisa terealisasi tentu sangat baik karena tanah NTT ini punya struktur batu bertanah bukan  tanah berbatu. Dengan alat ini kami ambil batunya dan lahan-lahan kering kami bisa kelola sendiri.”jelas gubernur.

Lebih lanjut gubernur Viktor menegaskan komitmen pemerintah NTT untuk menanam lahan-lahan yang kosong dnegan dukungan sistem pengairan yang cukup. Setidaknya bisa melakukan panen 2  kali sekali. “Panen dua tahun ini merupakan satu transformasi budaya  tanam khusus untuk Timor dan Sumba. kalau di Flores sudah biasa tanam 2 kali setahun. Kunjungan pak Menteri ini memberikan energi positif dan semangat baru bagi mami dalam memajukan pertanian sebagai rantai pasok utama untuk mendukung pariwisata yang menjadi prime mover ekonomi NTT.” Pungkas gubernur VBL.

Sebelumnya bertempat di halaman kantor Dinas Pertanian NTT Menteri Pertanian memberikan alat pertanian (Alsinta)  berupa Traktor roda empat sebanyak 43 unit, san eksavator 1 unit, semen baku swbanyak 11.845 dosis dan SM 2 cair sebanyak 15.795 liter.

Penyerahan bantuan dari Kementan RI untuk penanganan Virus African Swine Fever (ASF) atau Flu Babi Africa yang menyerang ternak babi di NTT serta bantuan sembako bagi masyarakat.

Mentan didampingi gubernur NTT juga sempat mendampingi Toko Tani Indonesia Center (TTIC) di kompleks Distan NTT.■■ juli br