Ini 10 kebijakan Gubernur VBL untuk kehidupan new normal di NTT

0

NTT, TOP News NTT ■■ Gubernur NTT VBL mengeluarkan 10 pernyataan yang jadi kebijakan pemerintah provinsi NTT melawan WHO terkait Covid 19 dan menuju kehidupan new normal di provinsi NTT.

Pernyataan yg terkesan kontroversial tersebut diungkapkan gubernur VBL dalam rakor virtual bersama Forkopimda NTT dan para Bupati se-provinsi NTT pada Selasa, 27/5.

Pernyataan-pernyataan itu antara lain:

Pertama : standar yang diberikan WHO untuk menangani Covid-19, seperti masuk kedalam kehidupan new normal Itu tidak bisa diikuti. Pasalnya kebijakan di negara lain tidak.dapat diterapkan semuanya di Indonesia terutama di NTT.

Kedua : virus Covid ini tidak pernah mematikan siapaphn. Yang dinyatakan positif dan meninggal adalah orang yang mempunyai penyakit bawaan lain. Menurut gubernur Viktor penyakit.yang lebih bwrbahaya adalah DBD Dengue. “Nyamuk tidak ada batasan, nyamuk tidak pernah di karantina atau di tracing, bahkan hari ini yang meninggal karena DBD ada 55 orang di NTT sedangkan positif Covid-19 yang meninggal sampai saat ini hanya 2 orang, itu pun karena typus “kata Viktor.

Ketiga : Khusus untuk NTT harus kembali bwraktifitas normal seperti biasa. Hidup dalam ketkautan sangat berbahaya dan lebih berbahaya dari Virus Covid-19. Sehingga jangan ada bupati yang menutup wilayahnya. Baik antar rt dengan rt, desa dengan desa, keluarahan dengan kelurahan maupun antar kota dengan kabupaten.

Keempat : maksimal tanggal 15 Juni 2020 aktifitas pwmeeintah sudah normal kembali. Dan tidak ada work from home atai wfh. “Di NTT Work from Home itu adalah libur sehingga tidak ada produktifitas dan efektifitas yang ada”kata Viktor.

Menurutnya, program tahun 2020/2021 dikhususkan untuk pemberdayaan. Untuk itu para pimpinan di setiap kabupaten jangan melakukan tanda tangan fiktif.

Kelima: pemimpin yang paling buruk di dunia adalah pimpinan yang penakut. Bodoh tidak apa-apa, tapi kalau penakut itu salah. Kalau kita ikut standar WHO tidak bisa berjalan. NTT itu beda dengan WHO, orang WHO tidak pernah berkebun, tidak pernag pegang linggis, tapi mereka hanya buat standar dan itu tidak bisa diterapkan di seluruh negara.

Keenam : NTT itu berbeda, NTT berpikir sebagai orang miskin yang butuh makan. Untuk ditekankan, agar NTT kembali beraktifitas normal pada 15 Juni 2020..”NTT itu normal, tidak ada yang baru. Normal kita seperti biasa. Kesehatan kita dari Tuhan sudah diberikan saya lebih meilih mati karena virus itu tapi tetap bisa makan. Dari pada saya kurung diri dalam rumah rakyat saya mati kelaparan.” Tegas Viktor.

Ketujuh : Pemerintah NTT sudah menyediakan lahan jagung 10.000 h tetapi menjadi masalah saat ini karena para petani tidak dapat menjual hasilnya. Hal ini harus segera diatasi. Untuk itu, NTT tetap beraktifitas seperti biasa.

Kedelapan : Untuk wilayah Labuan Bajo, agar sampah-sampah dapat dibersihkan seluruhnya sebelum dibuka kembali.kehidupan normal yang baru. Mengingat pulau Komodo adalah tujuan wisata dunia.

Kesembilan : tempat-tempat wisata dan tempat ibadah dibuka sesuai dnegan protokol kesehatan yang ada. Transportsi dan fasilitas pemerintah lainnya kembali berjalan normal.

Kesepuluh : anggaran yang telah disiapkan saeo.re-cofushing akan disampaikan ke Kementerian Keuangan bahwa NTT harus fokus kepada program-program di daerah seperti pertanian, perikanan dan perkebunan. “Saya harap para bupati pro-aktif dalam.mendukung program-program tersebut.”ujar gubernur Viktor Laiskodat.■■ juli br

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *