Jubir Satgas Matim, Boni Sai : “Benar Sekda Positif Covid-19, jalani Isolasi Mandiri”

0

Borong, Top News NTT|| Demikian penjelasan Bonifasius Sai, Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Manggarai Timur yang juga sebagai Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Manggarai Timur lewat sambungan seluler kepada Top News NTT tentang Sekda Manggarai Timur saat ini terkonfirmasi positfi Covid-19, usai Bupati Agas Andreas dan wakil bupati Jaghur Stefanus juga terkonfirmasi positif Covid-19 minggu lalu.

Boni Sai mengeskan bahwa ketiga pimpinan utama di Kabupaten Manggarai Timur ini  terkonfirmasi positif Covid-19 tanpa pernah melakukan perjalanan keluar daerah. Boni memastikan  sejak Desember hingga masuk libur ketiga pemimpi utama ini  hanya berada di Borong. Dan kemungkinan besar ketiganya terpapar dari OTG yang merupakan kluster tranmisi lokal.
“Jadi baik Bapak Bupati, Wakil Bupati dan Sekda terpapar dari OTG dan merupakan kluster transmisi lokal di Borong saja. Karena mereka bertiga sejak awal Desember 2020 hingga Januari 2021 tidak pernah lakukan perjalanan keluar daerah. Mereka selalu berada di Borong. Sehingga besar kemungkinan beliau bertiga adalah transmisi lokal.” Jelas Boni.
Terkait kronologis sampai diketahui positif, Boni menjelaskan, 

“Bupati Andreas Agas beliau jalani pemeriksaan rapid antigen pada Sabtu minggu lalu. Setelah  mengikuti tes TCM di Labuan Bajo, hasilnya positif Covid-19. Sebelumnya bapak Bupati Agas Andreas tidak pernah melakukan perjalanan luar daerah. Sejak pertengahan Desember 2020. Jadi beliau didorong saja untuk lalukan pemeriksaan. Dan kemungkinan besar beliau terinfeksi dari OTG yang sudah jadi transmisi lokal di Manggarai Timur. Demikian juga Bapak wakil Bupati dan Bapak Sekda sama halnya, kronologis mereka tidak pernah bepergian keluar daerah. Mereka selalu berada di Borong, Manggarai Timur sejak pertengahan Desember 2020, tapi kemungkinan besar terpapar dari OTG di sekitar Matim, karena saat ini di Matim sudah menjadi Kluster transmisi lokal.” Jelas Boni.

“Kondisi kesehatan pa wakil dan sekda sehat, karena beliau berdua masih melakukan monitoring virtual terhadap kami terkait tugas-tugas yang dilaksanakan oleh Gugus Tugas dan tugas pemerintahan daerah.
Sementara sekda sedang diisolasi di rumah pribadi di Ruteng dengan penanganan medis dan dokter yang disediakan oleh Satgas gugus Tugas Matim.” Jelasnya.

Minggu lalu sekda tes antigen tapi hsl negatif walau sempta demam. 6 hari baru dilakukan tea abtigen dan dinyatakan positif dan tes cepat molekul juga positif. Dan karena sempat lakukan rapat dengan para camat sebelum dinyatakan positif,  maka kami juga sudah lakukan traching dan tes rapid antigen dan swab terhadap kontak dan semua dinyatakan negatif.

Boni juga menjelaskan sejak Bupati Agas Andreas terkonfirmasi positif sejak 15 Januari lalu, pemkab.Matim telah mengeluarkan edaran Bupati Matim terkait PKKM. Yaitu pembatasan jam buka tutup pasar tradisional, modern, toko, kios dan warung makan yang harus tutup pada pukul 18.00 wita dan pembatasan kunjungan pelanggan warung makan yang harus jaga jarak, muatan penumpan di kendaraan umum dan pribadi yang 50% kapasitas kendaraan, dan wajib pakai masker bagi bagi semua pengendara, dan pemantauan pendatang dari daerah zona merah oleh satgas kecamatan dan desa.

Kepada masyarakat Boni menghimbau :
“Karena saat ini Marim sudah kluster transmisi lokal,maka taatilah anjuran pemerintah tentang pelaksanaan Prokes, serta edaran Bupati Matim tentang pembatasan kegiatan kemasyarakatan sejak 15-25/01, dan diperpanjang 26/01-09/02. Tetap pakai masker diluar rumah, dan saat ada gejala awal batuk pilek, jaga jarak, dan hindari kontak fisik dan kerumunan. Stop lakukan kegiatan apapun yang melibatkan banyak orang, karena kita tidak tahu siapa orang tanpa gejala.” Imbaunya diakhir wawancara.|| juli br

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *