Putus Mata Rantai Penyebaran Covid-19 di Manggarai Timur, Ini Langkah Strategis Pemkab Dan Satgas

0

Borong-Manggarai Timur, Top News NTT|| Data terakhir penyebaran Covid di Manggarai Timur Jumat,29/01 : Positif  21, Sembuh  4, Dirawat 17  dan meninggal tidak ada. Kluster sebagian pelaku perjalanan dan sebagian transmisi lokal. (Rilis Data terkini Satgas Gugus Tugas Provinsi NTT).

Menurut Jubir Satgas Gugus Tugas Kabupaten Manggarai Timur yang adalah Kepala Dinas Kominfo Matim, Bonifasius Sai  menjelaskan data positif dan dirawat atau karantina sudah termasuk Sekda dan Wakil Bupati Matim yang terkonfirmasi poaitif dalam minggu ini dan sedang jalani isolasi mandiri. Wakil Bupati di Rujab, sedangkan Sekda di rumah pribadi di Ruteng. Sedangkan Bupati Agas Andreas yang seminggu lalu diberitakan positif dan jalani isolasi mandiri saat ini sudah dinyatakan sembuh.

Boni mengungkapkan kenaikan pasien positif dan masih dirawat atau jalani isolasi mandiri  di Matim sampai belasan orang terjadi  sejak 15 Januari lalu. Sedangkan dibawa tanggal itu di Matim data pasien positif 6 kebawah. Fakta ini menurut Boni menunjukkan keseriusan dan konsistensi pemkab.Matim dan Gugus Tugas Percepatan Penanangan Penyebaran Covid-19 dalam melakukan semua langkah strategis dan kebijakan dalam memutus mata rantai penyebaran Covid.

“Langkah strategis dan kebijakan itu antara lain kami rutin melakukan himbauan dan sosialisai melalui media cetak ataupun elektronik. Yang kami himbau ke masyarakat adalah untuk tetap dan harus taat menjalankan protokol kesehatan. Kemudian upaya-upaya itu dilakukan bilamana gugus tugas di kecamatan juga mereka melakukan pendataan terutama terhadap orang-orang yang datang dari zona merah. Kalau ditemukan, satgas kecamatan memfasilitasi menuju puskesmas atau rumah sakit untuk dilakukan rapid antigen.” Jelas Boni Sai.

“Karena posko tidak diperbolehkan karena dianggap sangat mengganggu mobilitas ekonomi, maka  untuk memantau orang masuk dari zona merah kepada satgas kecamatan dan desa.” Jelas Boni.

Fakta penyebaran Covid  di Manggarai Timur, jelas Boni, jika sebelumnya masih dari kluster pelaku perjalanan,  saat ini malah sudah menjadi kluster transmisi lokal, dan makin meningkat kluster transmisi lokal hingga hari ini yaitu dari total positif 21 yang sembuh baru 4 orang dan masih 17 orang dirawat di rumah sakit maupun dikarantina di rumah sakit dan isolasi mandiri.

Langkah cepat pemkab Matim antara lain lewat edaran Bupati tahun 2021 terkait Pembatasan Kegiatan Kemasyarakatan yaitu  kebijakan WFH (Work From Home)  bagi ASN dan  BDR (Belajar Dari Rumah) bagi siswa, dan Pembatasan Kegiatan Kemasyarakatan baik sosial, keagamaan, usaha dagang sampai 09/02.

“Di kantor-kantor pemerintahan WFH dan ASN  pengaturan kerja kami masih dengan sistem sift 50 dari jumlah pegawai. Selain WFH, ada juga aturan Belajar Dari Rumah bagi siswa, kegiatan keagamaan dari rumah, pembatasan jam buka tutup bagi pelaku usaha dipasar, toko, kios dan warung-warung, hotel, restoran. Pakai masker bagi setiap warga yang keluar rumah, jaga jarak dan hindari kerumunan. Pelarangan pesta dan kegiatan dengan melibatkan banyak orang berkumpul. Pemantauan orang masuk ke Matim dari zona merah ke satgas kecamatan dan desa.” Jelas Boni.

Karenanya Boni menghimbau kepada masyarakat Matim,
“Untuk masyarakat kami himbau hindari kerumunan, dan kami tidak perbolehkan pesta-pesta. Rapat-rapat saat ini kami virtual yang sudah berlaku sejak 15-25 Januari dan diperpanjang 26/01-9/02 sesuai edaran Bupati Matim sejak Bupati terkonfirmasi positif. Satpol PP juga lakukan operasi dan sweeping terhadap pengguna jalan raya yang tidak pakai masker, atau Prokes.” Ungkap Boni.

Di Manggarai Timur, jelas Boni seluruh pelaku usaha, dirumah penduduk dan ruang publik hingga saat ini masih taat terhadap ketentuan Prokes seperti siapkan tempar cuci tangan dan sabun.
“Memang tingkat kesadaran masyarakat masih harus ditingkatkan melalui himbauan dan sosialisasi langsung dan tidak langsung. Tapi umumnya sudah taat.” Jelas Boni.

Dalam minggu depan akan dilakukan vaksin perdana pada 1.445 orang nakes dan 10 pejabat publik untuk vaksin perdana. Selanjutnya menunggu pengiriman dari Pempus melalui Dinas Kesehatan Provinsi.

Tingkat ketaatan masyarakat terhadap Prokes masih rendah, terutama masker saat operasi dengan berbagai alasan.|| juli br

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *