Ekonomi NTT Triwulan I-2020 tumbuh 2,84%, hampir semua sektor tumbuh positif

Regional Statistik dan ekonomi

NTT, TOP News NTT ■■ Perekonomian Nusa Tenggara Timur (NTT) berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku tahun 2020 mencapai Rp25,95 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp16,74 triliun. Ekonomi NTT triwulan I-2020 tumbuh sebesar 2,84 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2019 (y-on-y).

Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan ekonomi tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Pengadaan Listrik dan Gas

sebesar 14,50 persen. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) sebesar 4,41 persen. Ekonomi NTT triwulan I-2020 mengalami kontraksi sebesar 7,62 persen dibandingkan dengan triwulan IV-2019 (q-to-q).

Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan Informasi dan Komunikasi sebesar 1,67 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran kontraksi terendah terjadi pada komponen Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) sebesar 2,78 persen.

Struktur Ekonomi NTT pada Tahun 2020 masih didominasi oleh lapangan usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan dengan kontribusi sebesar 27,15 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran masih didominasi Konsumsi Rumah Tangga yaitusebesar 75,41 persen.

PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2020 Terhadap Triwulan I-2019 (y-on-y) Ekonomi NTT triwulan I-2020 dibandingkan dengan triwulan I-2019 tumbuh sebesar 2,84 persen. Pertumbuhan ekonomi positif terjadi pada sebagian besar kategori lapangan usaha. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Pengadaan Listrik dan Gas yaitu sebesar 14,50 persen. Selanjutnya disusul oleh lapangan usaha Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 7,49 persen dan Informasi dan Komunikasi sebesar 6,13 persen.

Namun demikian, terdapat beberapa lapangan usaha yang mengalami

kontraksi pada triwulan ini. Salah satunya adalah lapangan usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum yang mengalami kontraksi sebesar 7,64 persen.

Pada triwulan I-2020 lapangan usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan masih mendominasi perekonomian NTT dengan kontribusi sebesar 27,15 persen.

Selanjutnya diikuti oleh lapangan usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib dengan kontribusi sebesar 13,46 persen dan lapangan usaha Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 12,19 persen.

Bila dilihat dari penciptaan pertumbuhan ekonomi NTT triwulan I-2020, maka lapangan usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib menyumbang pertumbuhan ekonomi terbesar yaitu sebesar 0,68 persen. Kemudian disusul oleh lapangan usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan serta lapangan usaha Perdagangan Besar dan Eceran; dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor dengan konstribusi masing-masing sebesar 0,66 persen dan 0,56 persen.

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2020 Terhadap Triwulan IV-2019 (q-to-q)

Ekonomi NTT triwulan I-2020 dibandingkan terhadap triwulan IV-2019 mengalami kontraksi sebesar 7,62 persen.

Pada triwulan I-2020, sebagian besar lapangan usaha mengalami kontraksi ekonomi akibat dari curah hujan yang rendah, serangan hama dan dampak penyebaran pandemi Covid-19 di NTT.

Salah satu lapangan usaha yang mengalami kontraksi yang terbesar yaitu lapangan usaha Konstruksi sebesar 18,80 persen.

Namun demikian, beberapa lapangan usaha masih mengalami pertumbuhan ekonomi positif dimana pertumbuhan ekonomi tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Informasi dan Komunikasi sebesar 1,67 persen.

Selanjutnya disusul oleh lapangan usaha Jasa Keuangan sebesar 1,20 persen dan lapangan usaha Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 0,64 persen.

PDRB MENURUT PENGELUARAN

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2020 Terhadap Triwulan I-2019 (y-on-y). Dari sisi Pengeluaran, komponen dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi pada triwulan I-2020 dibandingkan dengan triwulan I-2019 adalah komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) sebesar 4,41 persen.

Selanjutnya diikuti oleh komponen Pengeluaran Pemerintah (PK-P) yaitu sebesar 1,53 persen, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yaitu sebesar 1,19 persen, dan Impor sebesar 0,63 persen. Sementara komponen yang mengalami kontraksi atau pertumbuhan negatif yaitu Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) sebesar 2,72 persen dan Ekspor sebesar 14,28 persen.

Struktur PDRB NTT menurut pengeluaran atas dasar harga berlaku triwulan I-2020 tidak menunjukkan perubahan yang berarti. Aktivitas permintaan akhir masih didominasi oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (75,41 persen) yang mencakup lebih dari separuh PDRB NTT.

Komponen lainnya yang memiliki peranan besar terhadap PDRB NTT secara berturut-turut adalah PMTB (43,28 persen); Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (17,73 persen), dan Ekspor 7,29 persen, sedangkan Pengeluaran Konsumsi LNPRT (3,34 persen) relatif kecil.

Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi NTT triwulan I-2020 (y-on-y), maka Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga merupakan komponen dengan sumber pertumbuhan tertinggi yakni sebesar 3,47 persen, diikuti Komponen PMTB sebesar 0,54 persen, dan Komponen PK-P sebesar 0,27 persen.

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2020 Terhadap Triwulan IV-2019 (q-to-q) Ekonomi NTT triwulan I-2020 terhadap triwulan IV-2019 (q-to-q) berkontraksi sebesar 7,62 persen. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan negatif yang terjadi di seluruh komponen pengeluaran.

Komponen yang mengalami kontraksi paling tinggi adalah Konsumsi Pengeluaran Pemerintah (PK-P) sebesar 53,51 persen.■■ juli br

<Sumber : SP Humas BPS Prov.NTT