Ambrosius Korbafo : “Saya Tanggung Jawab Lunasi Hutang Biaya Tiket Kupang-Mbay, Walau Bukan Tanggung Jawab Saya”

Hukum dan kriminal

Kota, Top News NTT., Demikian pernyataan Mantan Kepala Kantor Agama Kota Kupang, Ambrosius Korbafo kepada media ini  bertempat di Transmart Kupang pada Jumat, 31/5/2019. “Saya buktikan tanggung jawab sebagai Ketua Pelaksana Ring Arena yang dilaksanakan di Mmbay. Saya hanya sebagai pemesan 30 ticket pesawat tujuan Kupang-Mbay kepada Java Timor Travel. Saya hanya ingin klarifikasi dan bersihkan nama bahwa saya tidak mangkir dari tanggung jawab pelunasannya. Sebenarnya itu tanggung jawab panitia di Mbay. Tapi karena pemberitaan yang merugikan nama baik saya, maka saya hari ini lakukan pembayarannya dengan keuangan saya.” Tandasnya.

Kepada Java Timor Travel yang diwakili stafnya Iin Suwardi disaksikan media ini dan Oscar Bessie dari Media Online Purna Polri, Ambrosius dengan bukti berita acara penyerahan dan pelunasan yang ditanda tangani berdua dengan Iin  staf Travel dan dirinya, menyerahkan sejumlah Rp.46.898.550 dari keseluruhan harga tiket Rp.126.498.550, yang sudah dilakukan  pembayaran pertama  Rp.80 juta. Dan sisa Rp.46.898.550 dilunasi pada Jumat, 31/5/2019. Dengan penyerahan sejumlah uang sisa harga 30 tiket pesawat tersebut, maka masalah hutang tiket yang sempat ditulis oleh Media Purna Polri dianggap selesai.

Berita acara penyerahan sisa pembayaran harga tiket Kupang-Mbay dan kuitansi Rp.46.898.550

Kepada media ini, Ambrosius dengan sedikit kecewa menyatakan bahwa menyayangkan pemberitaan yang sempat seret namanya sebagai mantan orang nomor satu di Kanwil Agama Kota Kupang ini yang nyatakan bahwa dirinya akan dilaporkan ke polisi jika sampai batas waktu Sabtu, 31 Mei 2019 tidak melunasi hutang sisa harga tiket tersebut.

Ia dengan tegas meminta kepada Oscar sebagai wartawan untuk membuat berita klarifikasi peristiwa hari ini sebagai penyeimbang berita kemarin.
Karena dirinya terbukti bertanggung jawab, dan tidak ada niat melarikan diri kewajiban melunasi sisa utang tiket kepada Java Timor Travel yang sebenarnya bukan tanggung jawabnya karena kegiatan ini ada panitianya di Mbay.

Kepada media ini Ambrosius menjelaskan kronilogi dirinya sampai terlibat dalam hutang piutang tiket ini.
“Hari ini saya usahakan dari dana sendiri ya saya tegaskan, melunasi sisa hutang tiket sejumlah Rp.46.898.550 rupiah. Sebenarnya ini bukan tanggung jawab saya. Saya dalam event tinju ini tidak masuk dalam struktur. Apalagi dalam Pertina. Saya sebagai Ketua Pelaksana Ring Tinju yang punya kegiatan, tapi penyelenggara kegiatan ini dari  Mbay. Saya hanya diminta oleh ketua Panitia penyelenggara Pak Kirman (adiknya bupati Nagakeo) untuk mengurus pemesanana 30 tiket peserta event tersebut dengan tujuan Kupang-Mbay. Dan saya memilih Java Timor Travel karena sudah kenal bos dan Iin sebagai staf karena biasa pesan tiket. Dan uangnya langsung ditransfer ke Rek travel bukan ke saya. Saya tidak urus uangnya hanya pesan. Pembayaran langsung ke Iin. Bukan ke saya. Dan memang transferan pelunasannya itu sejak awal sudah dibicarakan dengan Iin bahwa tidak akan sekaligus tapi tiga tahap. Tahapan pertama   dan kedua sejumlah Rp.80 juta lebih dan sisa Rp.46 juta lebih akan dilunasi pada tanggal 29 Mei. Tapi belum dilunasi hingga berita itu dibuat ya karena saya juga kesulitan menghubungi ketua Panitia di Mbay. Tapi saya sebagai Ketua Panitia pelaksana Ring Arena bertanggung jawab saja melunasi sisa harga tiket untuk bersihkan nama saya. Karena pemberitaan tersebut dari judul saja seolah-olah saya yang harus bertanggung jawab tunggal. Padahal saya tidak masuk dalam struktur kepengurusan Panitia. Ini acara kami yang diambil alih oleh Panitia di Mbay yang ketuanya Adik Bupati Nagakeo. Tapi saya sudah kontak ke sana dan tahu jika kegiatan ini terkendala masalah adat sehingga menimbulkan cost tambahan untuk pembayaran denda adat sehingga menunda pembayaran tiket ini. Jadi bukan ada indikasi mangkir dari tanggung jawab. Masih diusahakan dananya. Maka hari ini saya ambil alihkan selesaikan duluan dengan travel agar jangan timbulkan persoalan baru dan dugaan-dugaan negatif. Urusan selanjutnya akan saya urus dengan pihak Pantia Mbay.” Jelas Ambrosius.

Iin Suwardi meminta maaf kepada Ambrosius karena sudah memberikan statemen ke media yang menjelekkan nama beliau. Ia juga menyesalkan pemberitaan yang terlalu dini. Namun ia memberikan alasan ia hanya menjalankan perintah atasan Handika yang menghubungkan dirinya dengan jurnalis Oscar dari Media Purna Polri. Dan ia juga beralasan dalam tekanan atasan dan  karena terancam akan dipecat jika tidak segera mendesak Ambrosius untuk lakukan  pelunasan. Ia akui sudah kenal Ambrosius dengan baik dan punya relasi yang baik. Ia juga tidak menyangka secepat itu pemberitaan dengan judul yang tendensius. Namun ia bersyukur mungkin dengan berita itu bisa peroleh pelunasan. “Mungkin jika tidak ada berita ini hutang tiket belum dilunasi. Dan ini sudah selamatkan saya karena saya dan keluarga makan dari ini. Terima kasih bapak Ambros. Dan saya mencabut pernyataan akan melaporkan ke polisi tersebut. Masalah selesai.” Ujarnya singkat. ■■ Juli BR