120 Model Kota Kupang Dipastikan Meriahkan “TCP Festival Fest 2019”

Daerah

NTT, Top News NTT., TCP dengan dukungan Dekranasda Provinsi NTT bakal menggelar TCP Fashion Fest 2019 pada 21 Juni 2019 di Aula Rumah Jabatan pukul 19.00 wita dengan Thema “Milenial Culture.”

TCP Festival Fest 2019 mengusung Thema Milenial Culture yang ingin menjadikan “Tenun ikat NTT  sebagai Identitas Masyarakat NTT”  ini akan  dikolaborasi dengan pemilihan Puteri Tenun Ikat NTT 2019 yang akan diikuti oleh  peserta dari 22 Kabuoaten Kota, jelas Erwin Yuan Punggawa TCP kepada media ini di sela kegiatan latihan bagi model TCP dan peserta partisipasi hasil Audisi khusus Festival ini di Aula Rujab Gubernur NTT Sabtu, 8 Juni 2019.

Salah satu model cilik Mark Wiliams dan mamanya Adel Liwe dari kalangan pecinta TCP yang akan berpartisipasi dalam event TCP Festival Fest 2019 21 Juni 2019

Festival TCP  yang didukung penuh Ketua Dekranasda Provinsi NTT ini,  akan dibuka oleh  Julie Sutrisno Laiskodat sebagai ketuanya.

“Konsepnya adalah bagaimana meningkatkan kecintaan masyarakat NTT terhadap Tenun Ikat NTT yang harus menjadi ciri khas berbusana, Festival ini akan  melibatkan 90-an model dari pecinta TCP dan 25 model TCP di Kota Kupang yang seluruhnya berjumlah 120 model.” Pungkas Erwin usai melatih model TCP.

“Yang menarik dari Festival ini adalah model hasil audisi (dari masyarakat pecinta TCP), akan  memperagakan busana tenun ikat NTT hasil rancangan sendiri. Sedangkan ke 25 model TCP dengan mengenakan busana tenun ikat rancangan saya yang berlabel “Padu Padan Tenun Ikat by Erwin Yuan.” Jelas Erwin berpromosi.

Pengisi acara antara lain Linda Muda dari Jakarta, Sherly Manutede dan Damian, serta Erwin Yuan sendiri.

Dalam kegiatan ini akan digelar juga  Fashion, pagelaran musik dan Pemilihan Puteri Tenun Ikat NTT 2019. “Ini adalah kegiatan TCP paling akbar karena melibatkan 120 model dengan berbusana Tenun Ikat NTT. Dan ingin meningkatkan dan memupuk rasa kecintaan masyarakat NTT terhadap Tenun Ikat NTT sendiri. Jika buka kita maka siapa lagi yang akan mencintai dan mengangkat Tenun Ikat sendiri.” Jelas Erwin.

Erwin berharap tidak diterima bukan sebagai TCPnya, tapi semangat dan kecintaan mengangkat Tenun Ikat NTT itu yang harus diterima.

Model hasil Audisi yang akan meriahkan Festival ini kelihatan sangat antusias dalam pantauan media ini sangat bersemangat mengikuti latihan dan arahan dari para pelatih yang adalah model TCP.

Kepada media ini Dio Therik, sebagai peserta pemula menyatakan bahwa ternyata menjadi model itu tidak mudah. Dan bisa diikutkan dalam TCP Festival Tenun Ikat 2019 adalah sebuah keberuntungan. Karena memang dia sangat suka dengan fashion dan termotivasi juga mengangkat tenun ikat NTT. Dalam pandangannya model TCP sendiri sudah lumayan bagus dalam memperkenalkan Tenun Ikat dan sudah bisa diperhitungkan sebagai model nasional bahkan dunia. Asal ada dukungan dari semua terutama  pemerintah.

Lidya Tuphay yang masih kelas 3 SMAN 3 Kupang sebagai peserta yang sudah punya pengalaman Cat Walk menuatakan sangat antusias karena TCP membuka kesempatan bagi kalangan muda mudi Kota Kupang untuk memgisi waktu libur dengan Festival Tenun Ikat NTT ini. Dan sangat mendukung kegiatan TCP dan Dekranasda ini. Ia memberi motivasi bagi orang muda agar mau memupuk keberanian untuk mencoba dunia model. Ia menyatakan modal menjadi model adalah unik, atitude, tinggi juga harus mencukupi. Lidya yang sudah berpengalaman mengikuti ajang modeling ini berharap agar model-model NTT bisa makin maju bila perlu jadi Model Internasional.

Peserta dari kalangan anak-anak, Mark Noel Wiliam berusia 9 tahun, ditemani ibunya Adel Liwe menyatakan sangat senang diikutkan dalam Festival ini dan ia ingin menunjukkan kemampuannya dalam memperagakan pakaian tenun ikat NTTnya agar makin banyak masyarakat yang cinta Tenun Ikat NTT.

Mark walau berusia 9 tahun dan masih duduk di kelas 3 SD ini, sudah banyak piala lomba Fashion yang diraihnya sejak usia 5 tahun saat duduk di bangku TK. Dan ia sangat antusias mengikuti latihan ini.

Bagi Mark dunia Fashion NTT makin maju dan ia ingin terus terlibat didalamnya. Bahkan Mark yang adalah bungsu dari 3 bersaudara ini ingin menjadikan modeling sebagai profesi serius bila perlu Go Internasional. Mark dengan lugunya memuji kemajuan dunia Fashion di NTT, khususnya Kota Kupang. Bahwa ternyata banyak bakat model di NTT yang bahkan melebihi model nasional. Hanya belum di poles secara baik. “Pemerintah harus dukung agar dunia Fashion NTT bekembang. Terutama dukungan terhadap perancang busana tenun ikat dan pengrajin. Agar makin berkembang.” Ujarnya dengan polos.

Adel Liwe ibu Mark sangat mendukung Ajang seperti yang sudah dilakukan TCP dengan dukungan Dekranasda Provinsi NTT  (Julie Sutrisno,  sebagai Ketua .  Karena Tenun Ikat NTT memang sudah seharusnya di angkat.

Salah seorang trainer yang adalah model TCP Jean Blegur yang sudah bergabung sejak KRM (Kupang Runway Model) dan berubah menjadi TCP membangun bersama Erwin Yuan.

Jean melihat bahwa dunia Cat Walk sudah berubah dari negatif ke positif. Dan setelah melihat para model baru hari ini dalam latihan sangat antusias. Terutama kecintaan Busana Tenun Ikat NTT makin bagus. Para model pemula Kota Kupang sebenarnya punya modal bakat modeling hanya mungkin ajang festival dan wadah masih kurang. Dengan festival yang digelar TCP ini, Jean berharap akan makin banyak muncul model-model berbakat generasi baru. ■■ Juli BR