Aleks Riwu Kaho Janji Rangkul Media Jadi Mitra Kerja Bank NTT, Bakal Gelar Pelatihan Jurnalis

0

NTT, Top News NTT|| Hal ini tersirat dalam jawaban Dirut Bank NTT Harry Aleksander Riwu Kaho pada  Media Gathering Akhir Tahun 2020 bersama 30-an pimpinan media elektronik, cetak dan siber, yang  menghadirkan  dieut Bank NTTdan Kepala Divisi PT Bank Pembangunan Daerah  NTT di Lantai 2 Suka Ramai Resto. (Rabu, 16/12).
“Kami akui bahwa beberapa waktu lalu kami sangat lemah bangun komunukasi publik dengan semua pihak terutama dengan media. Kami sedang berproses, dan langkah perbaikan akan terealisasi. Kami akan minta beberapa perwakilan media untuk jadi konsultan partner sambil teman-teman media juga bersama-sama kami di bagian humas untuk belajar lakukan komunikasi publik baik dengan media, masyarakat dan stakeholder. Sehingga dari itu pola komunikasi yang kaku dan terkesan tidak mampu memenuhi beberapa persyaratan dalam pelaksanaan kode etik bisa kami lakukan penyesuain dan pembenahan. Saya tawarkan kepada kita semua dan pak Hendri selaku kepala divisi komunikasi kira-kira program penguatan kapasitas peran media apa yang bisa kita lakukan untuk peningkatan kompetensi kualitas penulisan. Bank NTT bersedia fasilitasi dengan rekomendasi dari simpul organisasi wartawan.” Ujar Aleks.

Foto bersama dirut dan direksi Bank NTT bersama media usai kegiatan

Kegiatan dihadiri oleh Dirut Bank NTT Harry Aleksander Riwu Kaho, Direktur Kepatuhan : Hilarius Minggu, Kepala Divisi Perencanaan & Corporate Secretary, Endri Wardono, Kepala Divisi Treasury : Zet Robalas Lamu, Kepala Divisi Manajemen Risiko : Ana Bere Tarak.

Aleks Riwu Kaho sebagai pembicara utama yang memaparkan tujuan kegiatan, dan capaian-capaian Bank NTT dalam mendukung pembangunan ekonomi NTT, lewat berbagai program perbankkan demi mencapai tujuan pemprov.NTT “NTT Bangkit dan Sejahtera.” Juga diskusi terkait apa saja yang ingin dibuat dalam hal menjalin kemitraan dengan media sebagai mitra yang memberi kontribusi positif bagi pertumbuhan bank NTT.

Pada awal sambutan membuka kegiatan, Aleks menjelaskan latar belakang pelaksanaan media gathering adalah karena rasa syukur, terima kasih serta apresiasi atas kerja sama yang terjalin antara media dan bank NTT selama ini lewat produk pemberitaan yang dinilai Alkes dan jajaran direksi Bank NTT memberi pengaruh positif terhadap pertumbuhan Bank NTT.
“Bank NTT tumbuh positif karena berkat adanya  kerja sama dan kontribusi media melalui pemberitaan baik yang bersifat  menguatkan  peran serta Bank NTT,  maupun berupa kritik yang membangun kami. Karena terbukti mampu memberikan daya kepada pemerintah, bank dan staekholder secara internal  untuk  melihat dan membangun hal-hal yang perlu diperbaiki dan diselaraskan sesuai dengan pemberitaan. Peran dan kontribusi pers yang besar memberikan daya besar untuk pertumbuhan bagi Bank NTT.” Ulas Aleks yang baru beberpa bulan dilantik menjadi Dirut Bank NTT.

Dirut dan dewan direksi Bank NTT sebagai pembicara

Kemitraan, lanjut Aleks  tidak bisa diakhiri atau ditiadakan dalam dinamika yang betkembang terutama masa pandrmi butuh sinergitas dan kolaborasi bagi pembangunan Bank NTT.
“Perlu kolaborasi antara peran masing-masing pihak.  Peran yang terkamodir dalam kontribusi yang  bisa kuatkan semua pihak.” Imbuhnya.

Aleks menyatakan peran Bank NTT nyata dalam masa pandemi yang tiba-tiba melanda dan tidak tahu kapan berakhir yang melemahkan semua sendi kehidupan masyarakat dunia tak terkecuali di NTT.
“Banyak sektor melemah bahkan colaps, dan peran perbankkkan ada saat semua pihak ingin membangkitkan kembali gerakan ekonomi melalui berbagai program permodalan yang ada. Dalam menyikapi kondisi seperti ini, Bank NTT harus tanggap dan  cerdas.” Tandasnya lagi.

Dalam kondisi apapun,Bank NTT harus mampu beradaptasi secara cerdas. Selanjutnya ia memaparkan capaian kinerja Bank NTT  hingga akhir tahun 2020, “Perhimpunan DPK menunjukkan pertumbuhan positif. Sampai pada Rabu, 16/12  Bank NTT mampu menghimpun DPK senilai  Rp12.023T yang terdiri dari Giro Rp3.304T,  Tabungan sebesar  Rp3,774 T. Deposito  Rp4.944T. Dari  total DPK, dana tersalur dalam bentuk pinjaman  sebesar Rp10.762T  dengan total  Aset Rp15.972T. Memang data ini belum final, masih dalam proses audit oleh KP. Proses KP sedang berjalan dan laporan  tahun 2020 yang diaudit akan selesai dan akhir Januari  2021 kami akan umumkan. Tahun-tahun sebelumnya bisa selesaikan pada April-Juli 2021 dalam periode seperti inj. Selama tahun 2020 managemen sudah lakukan berbagai langkah perubahan dan  memasuki Tahun Buku  2020 kami  sudah memulai proses audit oleh KP yang ditentukan Bank.” Ujarnya lagi.

Disebutkannya bahwa Bank NTT juga berhasil memperoleh laba sampai Rabu, 16/12 sebesar Rp302 M (totalnya belum final karena  pasti masih diaudit),
“Tapi angka-angka menunjukkan optimisme yang kuat internal  bahwa ditengah dampak pandemi ketika semua sektor colaps,  Bank NTT terbukti masih memperoleh  kepercayaan masyarakat yang dapat diukur melalui peningkatan DPK (Dana Pihak Ketiga) dan ini buktikan tingkat kepercayaan masyarakat yang tinggi untuk menyimpan dana mereka untuk dikelola oleh Bank NTT.” Ungkapnya bangga.

Menurutnya, disisi penyaluran kredit juga ada  kenaikan pada  Bank NTT.

 “Ditengah melemahnya sektor industri perdagangan dan jasa, alam stagnag  tapi dari sisi segementasi kita mampu lakukan ekspansi kredit. Pengendalian kualitas kredit MPL yang  telah dilaksanakan yaitu  langkah mitigasi dan moratorium bidang kredit dan secara konsultatif lakukan  konsultasi  secara serius dan  pendampingan oleh OJK  dan akhirnya dari beberapa program yang masuk dalam akction plan moratorium kredit  mengerucut kepada program yang  kita launching bersama OJK yaitu  Go TKB 2 2021. Dari perbaikan dan koreksi Bank NTT  terhadap  pengelolaan kredit kecil sehingga penyaluran  kredit sehingga kualitas kredit dari  tidak sehat ke sehat dan melalui konsultansi intens dengan direktorat kepatuhan kredit, dana,  umum dan operasional,  terakomodir dalam satu program yang disepakati bersama yang telah dilaporkan kepada pemegang saham pengendali  bank NTT dan diwujudnyatakan dalam satu  komitmen bersama yaitu Go TKB 2. Go TKB 2 adalah tekad bersama untuk  semua insan di  Bank NTT memiliki komitmen  sesuai road map dan action plan yang telah disusun untuk sama-sama  lakukan  pekerjaan-pekerjaan  mewujudkan  tingkat  kesehatan  kinerja bank dari komposit 3 tidak sehat ke komposit 2 (sehat). Untuk itu langkah-langkah perbaikan tidak saja pada sisi kredit, managemen perkreditan, tapi juga pada sisi GCG (Good Coorporate Goverments), pembenahan di risk provide disitu ada resiko kredit, opersional dan kepatuhan, earning dan permodalan. Sedangkan dari sisi permodalan Bank NTT mendapat dukungan kuat dari pemegang saham, baik pemegang saham pengendali, pemegang saham seri A dan pemegang saham seri B. Dari pemegang saham seri A, dukungan lahir dari seluruh pimpinan perangkat daerah (pimpinan dan anggota DPRD) yang telah memiliki kesepakatan dan satu pandangan terkait ketentuan OJK (peratueran OJK no 12/2020 tentang modal minimum bagi bank umumdan swasta nasional. Dan bank NTT 2024  wajib memiliki modal inti Rp3T. Dan hal inj  sudah dilaksanakan sosialisasi dan edukasi  bagi eksekutif dan legislatif sehingga ada kesepahaman dan dukungan kuat yang tertuang dalam perda yaitu bagi daerah-daerah yang sudah selesai melakukan proses APBD dan RAPD bagi daerah-daerah yang sementara melakukan proses APBDnya dan semoga selesai dalam waktu yang tidak terlalu lama dan sesuai regulasi.” Ujar Aleks.

Dinamika dalam industri perbankkan baik oleh pelaku industri maupun untuk otoritas atau regulator, karena itu kita terus lakukan transformasi baik dari sisi elektronifikasi dan digitalisasi, maupun  transformasi terhadap  Cooprporate Culture yang semuanya termuat dalam road map dan action plan Go TKB 2. Dua transformasi besar yang sedang kita lakukan baik tranformasi Coorporate Culture serta elektronifikasi dan Digitalisasi. Transformasi ini akan berkontribusi bagi fungsi Bank NTT sebagai Agent Of Development yaitu peningkatan peran  sebagai agent of development untuk  pembangunan yang dilakukan oleh pemprov, pemkot dan pemkab, yang terukur dari peran-peran yang dilakukan oleh Bank NTT. Baik kontribusi PAD maupun kontribusi dalam peran sebagai agent of development di kabupaten/ kota dan provinsi, dengan misi yang sama sebagai bank yang sehat,  kuat dan terpercaya. Dan dengan misi yang sama  semoga tranformsi tidak hanya  slogan terhadap bisa dilaksanakan oleh semua insan Bank Bank.

Dengan go tkb 2 kita akan wujudkan Bank TT menjadi Bank Devisa di tahun 2023. Dan tranformasi disisi layanan  2021  kita akan lakukan sentralisasi tripod dan layanan smart bank sesuai tage line HUT  ke 78 bank NTT yaitu bangkit, bertumbuh dan berubah menjadi smart bank sehingga 2021 kita akan wujudkan komimen  itu di beberapa kantor cabang kita akan lalukan penyesuaian trrkait layanan smart bank. Orang akan lajukan layananmandiri transaksi peebankkan.

Selain itu bank NTT sedang bproses harusnya  tgl 17 atau 34 akan launching generasi  2 Mobile Banking dengan aplikasi user friendli dan fitur pelayanan yang dipermudah dan  diperluas. Mobile banking untuk semua transaksi perbankkan Bank NTT. Simulasi pinjaman masih diusulkan lewat mobile banking. Jika dari simulasi calon debitur bisa lakukan inisiasi pinjaman. Virtual acount. Penarikan uang di atm  tidak lagi gunakan kartu tapi barcode namun masih dipelajari tingkat resiko sebelum diajukan ke OJK. Kegiatan pemmberdayaan untuk optimalsiaasi potensi daerah akan dilakukan pada TB 2021.” Ujar Aleks diakhir penjelasan.

Dirrktur Kepatuhan menjelaskan tingkat kesehatan bank NTT baik penilaian bank NTT maupun OJK  sebagai kategori cukup sehat.
“Mimpi dan harapan gubernur  sebagai pemegang sahan pengendali, pada 2023 kita harus jadi bank devisa. Mimpi kita semua pelayanan bank NTT harus jadi digital banking. Sekarang  masih elektronik bank.  Nanti nasabah yang akan isi semua data transaksi perbankkan. Untuk capai bank digital dan bank devisa maka bank NTT harus lakukan  penyehatan bank. Hampr 20 tahun bank NTT masih cukup sehat. Maka bagaimana menjadi bank yang sehat maka dengan 2 mimpi ini  kita telah buat program yaitu Go TKB 2 (sehat) ke  3 (cukup sehat), maka harus ke go tkb 2 (sehat). Tahun 2022 harus sudah masuk ke go tkb 2 sana. Dan saya adalah ketua tim go tkb 2.” Jelasnya.

“Ada 4 point yang dinilai yaitu  Profil resiko,
GCG,  Rentabilitas dan permodalan. Sampai dengan saat ini penilaian bank NTT maupun OJK untuk rentabilitas (laba dan permodalan) sehat. Hanya profil resiko dan GCG yang cukup. Dari ke-8 resiko diatas,  yang paling menonjol dan harus dibenahi adalah  resiko kredit. Karena kredit bank NTT cukup tinggi dan akan kami benahi dan budaya kerja akan diubah.” Lanjutnya.

“Salah satu program sejak launching proram Go TKB  2, kami komitmen  tidak boleh ada kredit yang pindah ke status macet. Tidak boleh banyak. Terhadap pejabat yang beri kredit, sejak launching tidak  boleh ada lagi beri kredit yang tidak benar. Resiko operasional juga butuh  dibenahi seperti contoh atm kami yang sering macet, kadang uang tidak keluar akan kami benahi.” Janjinya.

“Resiko reputasi adalah dengan media namun penilaian bank NTT dan OJK, resiko reputasi bank NTT dinilai positif,  jauh lebih besar. Karena walau pemberitaan ada negatif namun kepercayaan nasabah masih  tinggi.” Ulasnya.

“Penilaian Good Coorporate Goverments (GCG), kami sudah baik, hanya kelemahan kita  baik komisaris maupun direksi belum terlalu turun ke cabang untuk pantau. Inilah yang menjadi catatan kami dan pada go tkb 2 akan turun pantau di cabang-cabang.” Janjinya.

Untuk jalin  kemitraan dengan media, Aleks akui beberapa waktu lalu sempat lemah bangun komunikasin publik dengan semua pihak sedang berproses.
“Langkah-langkah  perbaikan akan direalisasikan dan akan dikonsultasikann dengan media untuk  jadi konsultan partner untuk  belajar bangun kemampuan komunikasin publik.Sehingga pola komunikasi kaku dan kesan tidak mampu penuhi persyartaan kode etik perlu  dilakukan pembehanan. Program pelatihan jurnalistik akan dilakukan pada 2021, jelang hut bank NTT.” Janji Aleks.

Laba  terkoreksi 40%. Bank NTat terkoreksi dibawah 10%. Oleh karena itu kondisi dampak luas bagi bank. Dan semua aspek dan dampak pada rantai ekonomi dan perbankkan sehingga pemegang saham tidak minta kita capai laba Rp500 m tapi Ro308 M. Posisi hari ini Laba Rp306 dan 2021 kita bisa lampaui traget.” Jelas Aleks.
“CAR ada pada level aman seharusnya dengan kondisi tingkat kesehatan bank minimal  11 tapi Bank NTT ada pada level 20-23 . LDR 89 sehingga luikidtas masih sangat mampu terjadi kejadian.” Jelas Aleks.||Juli br

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *