Kasus Positif DBD Di NTT : 5.867, meninggal : 59, David Mandala Beri peringatan : Waspada!

Birokrasi Kesehatan Regional

NTT, Top News NTT||Sektetris Dinas Kesehatan Provinsi NTT David Mandala kepada media ini beri warning waspada kepada Pemprov.NTT dan masyarakat akan bahaya KLB DBD.

Kepada pemerintah David minta lebih serius dalam pencegahan maupun penanganan agar jangan jadi KLB DBD. Kepasa masyarakat, David beri peringatan : waspada!

Peringatan ini dicetuskan oleh David Mandala, sekdis Kesehatan provinsi NTT dan ketua Satgas Gugus Tugas Penanganan Covid Dinas Kesehatan Provinsi NTT dalam wawancara per telepon seluler pada Kamis, 17/12.

“Kasus Positif DBD di NTT, cukup tinggi. Hingga 16/12,  kasus positif  DBD berjumlah  5.867 dan  meninggal : 59 orang dibanding 2019, tahun ini alami peningkatan. Apalagi sudah masuk.musim penghujan, puncaknya akan terjadi di Pebruari 2021. Pemerintah dan masyarakat harus waspada. ” Ujarnya.

Kepada pemerintah, David meminta  perhatian serius terhadap upaya pencegahan dan pengendalian penyebaran, serta penanganan terhadap kasus positif DBD, sama seperti penanganan Covid 19, agar jangan menjadi KLB DBD.  Sedangkan kepada masyarakat David mengingatkan agar segera dan selalu lakukan Gerakan 3 M Plus.
“Penanganan serius dari pemerintah sangat dibutuhkan, karena saat ini kasus positif DBD semakin tinggi, ada 5.867 dan  meninggal sebanyak 59 orang. Pemerintah harus beri perhatian terhadap penanganan DBD sama seperti Covid 19. Karena DBD lebih mematikan daripada Covid-19 karena penyebarnya jelas nyamuk dan dapat menyerang siapa saja. Kepada masyarakat saya minta segera dan tetap lakukan Gerakan 3 M Plus.” Tandasnya mengingatkan.

“Kasus DBD akan makin tinggi, apalagi memasuki musim penghukan, puncaknya di Pebruari  2021. Masyarakat diharapkan  melaksanakan gerakan 3 M Plus. Gerakan ini sangat penting dilakukan. Upaya yang bisa kita lalukan adalah dengan strategi kita adalah Gerakan 3 M Plus. Jika di Covid ada  3M (pakai Masker, Menjaga jarak, Mencuci tangan),  maka di DBD ada Gerakan 3 M Plus (Menguras, Menutup, dan Mengubur) serta plusnya Memakai kelambu).” Ujarnya mengingatkan.

Selain upaya diatas, jelas David, “Pemprov.NTT melalui Dinas Kesehatan NTT  juga sudah membentuk Satgas DBD dengan dasar  instruksi gubernur terkait pembentukan Satgas DBD di kabupaten kota sampai pada tingkat desa dan kelurahan, dan kami sudah kirimkan pedoman teknisnya. Dan saat ini Ibu kabid P2 sudah saya suruh evaluasi kabupaten  kota mana saja yang sudah bentuk satgas. Karena kita mau penanganan DBD harus diberi penanganan yang sama dengan Covid. Karena angka kematian karena DBD juga tinggi, bahkan lebih tinggi dari Covid. Apalagi masuk musim penghujan ini,  kita harus lebih waspada terhadap ancaman DBD. Kita bangun KLB DBD tidak hanya Covid, tapi pemerintah harus beri perhatian yang sama terhadap ancaman DBD, yaitu dengan cara mengendalikan vektor nyamuk.” Tandasnya.

“Kasus DBD di 2020 lebih tinggi dari tahun 2019. Demikian juga angka kematian,  lebih tinggi. Di kota Kupang saja sudah lebih dari 700 kasus positif, dan ada 8 kasus kematian, sedangkan Sikka ada 16 kasus meninggal karena DBD, paling tinggi. Waspada dan lalukan gerakan 3 M Plus. Plusnya pakai kelambu.” Ulangnya mengingatkan.

Berikut data lengkap hasil rekapitulasi harian survelens  DBD Kab/kota per 16/12 di NTT :

Kota Kupang : Positif 767 kasus, meninggal 8 kasus,  CFR : 1,0%, lokasi kasus di puskesmas Sikumana,  Oepoi, Bakunase, Oesapa, Alak, Penfui, Oebobo, Pasir Panjang, Naioni dan Manutapen.

Meninggal di puskesmas Sikumana  sebanyak 4 orang, puskesmas Penfui  sebanyak 1 orang, puskesmas Oebobo 1 orang.

Kabupaten Kupang : Positif 161 kasus, msninggal  4 kasus,  CFR 2,5%. Lokasi kasus positif di puskesmas Oesao, Tarus, Oekabiti, Camplong, Sonraen, Naibonat, Oelamasi, Fatukanutu dan Sulamu. Sedangkan kasus meninggal dari puskesmas Tarus.

TTS : Positif  93 kasus, meninggal  tidak ada dan  CFR 0%. Lokasi kasus terjadi di Puskesmas Kapan, kota Soe, Nulle, Niki-Niki, Taiftob, Hoebeti, Oekam, Kolbano, Noebeba, Batuputih, Siso, Noebeba, Panite, Ayotupas dan Oenlasi.

TTU, Positif 143 kasus, meninggal 2 oramg,  CFR 1,40%. Lokasi terjadi kasus di puskesmas Ponu, Sasi, Oelolok, Bitefa dan Maubesi. Kasus meninggal di puskesmas Biboku Anleu.

BELU : Positif 818 kasus, meninggal : 9, CFR 1,10%. Lokasi kasus di Puskesmas kota, Umanen, Wuedomu, Ainiba, Atapupu, Atambua Selatan, Haliwen, Aululik, Wueluli dan Halilulik. Pasien positif DBD meninggal di RSUD Gabriel Manek, puskesmas Kota, desa Haliwen, Halelulik dan Kota.

Malaka : positif 135 kasus, meninggal 1, CFR 0,87%. Lokasi kasus DBD di puskesmas Betun, Sarina, Alas, Kaputu, Welimen dan Namfalus. Lokasi meninggal di Puskesmas Uabau.

Alor : Positif 473 kasus, kasus meninggal 4, CFR 0,85%. Lokasi kasus positif Puskesmas Mebung, Kenalirang, Barnusa, Woru, Probur, Alor Kecil, Bukapiting, Kabir, Maritain, Lawahing. Lokasi kasus meninggal di wilayah puskesmas Kenalirang (Welai Barat) dan Alor Kecil (Hulnani).

Lembata : Positif 236 kasus, meninggal 4 kasus, CFR 1,7%. Lokasi kasus : kecamatan Nubatukan, Atadei, Omesuri, Nagawutung, Ile Ape, Lebatukan dan Wulandoni. Lokasi kasus meninggal berasal dsri puskesmas Lewoleba dan meninggal di Waikomo.

Lembata Barat dan Lamahora-Meluwiting 33 kasus, meninggal tidak ada.

Flores Timur : Positif 145 Kasus, meninggal 2 kasus, CFR 1,38%. Lokasi di Puskesmas Ile Boleng, Wai Klibang, Boru, Nagi, Oka, Lato, Waiwerang, Ritaebang, Waimana, Ritaebang dan Lewolaga. Lokasi meninggal di  Waiwerang 1 dan Oka 1.

Sikka  :  positif 1.788 kasus, 16 orang meninggal. CFR 1,9%. Lokasi kasus puskesmas Paga, Tanawawo, Mego, Lela, Nita, Magepanda, Alok, Alok Barat, Alok Timur, Koting, Nelle, Kewa Pante, Kangae, Hewoklowang, Bola, Doreng, Waigete, Talibura, Lekebai, Waigate, Wolofeo, Wolomarang, Mapitara, Paga dan Tanarawang. Lokasi meninggal di puskesmas Kopeta, Beru (2), Nita, Wolomarang, Detubinga, Puskesmas Waipare, Puskesmas Waigete.

Ende : Positif 233, Meninggal 4. CFR 1,72%. Lokasi : Puskesmas Kota Ratu, Puskesmas Kota Ende, Onekore, Ngalupolo, Ndetundora dan Maukaro

Nagekeo : positif 60 kasus, meninggal 1 CFR 19%. Lokasi puskesmas Danga dan puskesmas Bowawe. Meninggal di RSD Aeramo, rujukan dari puskesmas Bowawe, kelurahan Wolopogo.

Ngada : positif 136 kasus, msninggal 1 CFR 0 %. Lokasi kasus Riwung, Wangulewa, kota Bajawa. Lokasi Meninggal kecamagan Bajawa, kecamatan Fowabata.

Manggarai Timur positif 34, msninggal 1 CFR 2,6%. Lokasi kasus puskesmas Dampek, Borong, kota Komba. Meninggal di Wairera, kelurahan Roga Koe, kecamatan kota Komba.

Manggarai : positif 36 kasus, meninggal 1, CFR 2,8%. Lokasi kasus positif puskesmas Beamese, Lao, Kota Bangka Keda, Pongeok, Wae Codi, Reo, Iteng, Pagal, Wae Mbeleng,  Lokasi meninggal di desa Ladur puskesmas Beamese.

Manggarai Barat : positif 295 kasus, meninggal tidak ada. Lokasi Puskesmas Labuan Bajo, Benteng, Terang, Orong, Komodo, Sano Nggoang, Welak, Orong, Werang.

Sumba Timur positif 62 kasus. Lokasi puskesmas Waingapu, Kambaniru, Kanatang, Banggawatu, Mangili.

Sumba Barat: positif 34 kasus. Lokasi Puskesmas Gaura, Puuweri, Weekarou, Lahihuruk.

SBD : positif 193 kasus, meninggal tidak ada.

Sumba Tengah : positif 29 kasus, meninggal tidak ada. Lokasi di Lendi Wacu, Lawonda, Wairasa.

Rote Ndao, Positif 31 Kasus, meninggal.1, CFR 0,0%.

Sabu Raijua : positif 57 kssus. Lokasi :  Danieko, Seba, Bolou, Sabu Raijua, Eimadake.

Dengan demikin total positif DBD sdba yK  5.867 kasus dan meninggal akibat DBD sebanyak  59 kasus, CFR 1,01%. (Data per 16/12.).|| juli br

Sumber data  : dinkes Prov.NTT