Yusak Benu Tuding ASDP Kupang Sengaja Biarkan Kapal dan Penumpang GM 3 Tidak Bisa Sandar
KUPANG, TOPNewsNTT||Yusak Benu, Dirut PT Garda Maritim, Perusahaan yang menaungi KMP Garda Maritim 3 tujuan Rote-Kupang menuding adanya kesengajaan ASDP Kupang yang tidak mengatur arus lalu lintas kapal yang sandar dan bongkar muat on time, sehingga KMP Garda Maritim 3 terlunta selama berjam-jam (12.00-15.00 wita) tidak bisa sandar di pelabuhan Fery Bolok pada Sabtu, 10/04.
Tudingan ini lantang dinyatakan Yusak, terkait kejadian terluntanya KMP GM 3 sandar untuk bongkar muat penumpang dan barang pada Sabtu, 10/04, dimana KMP GM 3 sudah tiba sejak pukul 12.00 wita siang tapi tidak dapat sandar di Pelabuhan Bolok lantaran masih ada KMP Ile Labalekan yangsedang sandar.
“Kami harus menunggu di tengah laut sampai pukul 15.00 wita baru bisa sandar, lantaran masih ada KMP Ile Labalekan tujuan Kupang-Rote sedang sandar dan lakukan bongkar muat. Itupun setelah saya hubungi kadis Perhubungan NTT Isak Nuka dan Ibu Ince Sayuna sekretaris DPRD Provinsi NTT untuk membantu. Dan ini bukan kejadian pertama. Jujur sejak KMP GM 3 beroperasi 6 bulan lalu kejadian ini selalu terjadi, sehingga saya tuding ASDP sengaja membiarkan hal ini dengan tujuan menghambat pertumbuhan peruhaan transportasi swasta seperti ka.i di NTT.” Tandas Yusak Geram.
“Padahal saat itu KMP Garda Maritim 3 sedang mengangkut penumpang Rote ke Kupang yang merupakan korban badai dan banjir serta mau berobat ke RS di Kupang. Ini memang kesengajaan ASDP terhadap kami sebagai perusaahan transportasi swasta di NTT.” Ulangnya menekankan dengan geram kepada awak media Sabtu, 10/04 di Lobby Polresta Kupang) saat memberi klarifikasi soal insiden di pelabuhan yang timbulkan laporan masyarakat bahwa sumber keributan dari pihak awak KMP GM 3.
Bukan tanpa alasan tudingan Yusak ditujukan kepada ASDP Kupang, karena menurutnya hal seperti ini sudah sering terjadi di pelabuhan Bolok sejak 6 bulan lalu KMP GM 3 beroperasi di Pelabuhan Bolok.
“Saya tuding ASDP Kupang sengaja membiarkan kondisi seperti ini karena sudah sering terjadi sejak KMP GM 3 beroperasi 6 bulan lalu. Awak kami sudah alami kendala ini di Pelabuhan sejak awal beroperasi. Jadi kejadian hari ini bukan pertama kali. Maka kami anggap ini kesengajaan yang dibiarkan agar menghalangi kapal kami bisa beroperasi di NTT.” Lanjutnya masih dengan nama.geram.
“Bahkan kejadian hari ini lebih dirasa keterlaluan saya nilai karena kapal kami membawa penumpang korban badai dari Rote Ndao yang akan berobat ke Kupang. Bahkan di dalam ada dokter dari RS Siloam. Penumpang kami yang sudah merupakan korban badai ditelantarkan sekian jam dari 12.00 – 15.00 wita. Sampai saya harus meminta bantuan sekretaris DPRD provinsi NTT ibu Ince Sayuna agar ASDP bisa mengeluarkan ijin Ile Labalekan agar bisa keluar dari pelabuhan sehingga kapal kami bisa sandar. Sampai harus ada insiden penumpang KMP GM 3 melompat ke KMP Ile Labalekan antar kapal sehingga timbulkan laporan polisi seolah-olah kamilah yang menjadi biang keributan. Padahal kapal kami yang jelas memiliki ijin operasional ini adalah korban karena tidak bisa sandar, dan penumpang kami terlantar padahal mereka korban bencana.” Tukasnya menjelaskan.
Yusak menyatakan dirinya saat ini berada di Polresta Kupang memnuhi panggilan polisi akibat adanya laporan karena insiden pindahnya penumpang dengan melompati kapal itu.
“Jadi saya dipanggil untuk konfirnasi saja, terkait insiden melompatnya penumpang kami ke kapal Ile Labalekan, sehingga ada laporan masyarakat. Bahwa kami disini korban karena kesengajaan ASDP membiarkan Ile.Labalekan sandar begitu lama sehingga kapal kani tida bisa sandar itu jadi akar timbulnya insiden tersebut.” Jelas Yusak.
Ia ingin juga lewat media meminta pemerintah dalam hal ini perhubungan menegur pihak ASDP agar bisa bersikap profesional dalam menjalankan tugas mengatur lalu lintas kapal yang masuk ke pelabuhan Bolok dengan mengutamakan hak pemilik kapal yang berijin resmi.
“ASDP Kupang harus ditegur agar laksanakan tugas dengab profesional sehingga lalu lintas kapal teratur dan hargai kami yang berijin ini sehingga tidak terjadi penelantaran penumpang seperti hari ini. Apalagi kondisi ini sudah sering terjadi terhadap kami saat akan sandar.” Ujarnya.
Sampai berita ini dipost awak KMP GM 3 sedang diambil keterangan terkait insiden tersebut. Dan dirinya bersedia memberikan keterangan jika diperlukan oleh pihak kepolisian.
Sementara Cupriyitno, GM ASDP Kupang belum berhasil dihubungi untuk diminta keterangannya. || juli br