Seorang pasien PDP Covid-19 meninggal di RS Komodo Labuan Bajo, ini penjelasan Wabup Mabar drh.Maria Geong

Daerah Kesehatan

RUTENG, TOP News NTT ■■ Kabar meninggalnya salah satu dari 2 Pasien Dalam Pemantauan (PDP) Corona atau Covid-19 di RSD Komodo Labuan Bajo dijelaskan secara terbuka oleh wakil Bupati Manggarai Barat drh.Maria Geong kepada media ini per-telepon Rabu, 25/03/2020 sore pukul 17.45 wita langsung dari Ruteng.

dr.Maria Geong menegaskan bahwa “Tidak ada  hasil pemeriksaan kalau pasien meninggal karena Corona, spesimen baru diambil setelah pasien meninggal.” Jelas Maria awali wawancara kami.

Wakil Bupati  yang juga  seorang dokter perempuan ini  menjelaskan lebih spesifik bahwa pasien baru saja dirujuk dari rumah sakit Ben Mboi Ruteng ke Rumah RSD Komodo Labuan Bajo pada Selasa, 24 Maret pukul 23.00 wita  dan Rabu, 25 Maret 2020 pukul.06.30 wita langsung meninggal dunia.  Jadi pihak dokter belum sempat peroleh hasil lab untuk pemeriksaan imuneuglobin untuk pastikan ada virus Covid-19, pasien sudah dinyatakan meninggal.

Pasien,  jelas Maria berdasarkan keterangan keluarga berasal dari Surabaya dan sempat dirawat  di salah satu rumah sakit di sana sejak 25 Pebruari 2020 dengan diagnosis Meningithis (radang otak) dan Pneumonia (radang paru) dan ada riwayat penyakit ilang ingatan juga. Dan saat datang ke Ruteng dari Surabaya pada 17 Maret 2020 sempat tinggal di rumah keluarga sehari dan 18 Maret baru diopname di rumah sakit Ben Mboi di Ruteng dan karena datang dari daerah Red Zone Corona, oleh rumah sakit di Ruteng ditetapkan sebagai Pasien Dalam Pantauan (PDP). Baru dirujuk ke RS Komodo Labuan Bajo pada Selasa malam, 24 Maret 2020, pukul 23.00 wita  tapi pada Rabu, 25 Maret pukul 06.30 wita dinyatakan meninggal.

“Karena pasien datang dari daerah red zone Corona (Surabaya),  walaupun pasien   tidak ada kontak fisik dengan orang terinfeksi Corona, namun saat masuk rumah sakit di Ruteng tetap dimasukkan  sebagai Pasien Dalam Pantauan (PDP) dan sempat di dipriksa imuneoglobin untuk cari tahu apakah ada virus Covid-19, eh belum sempat keluar hasilnya pasien sudah dirujuk ke RSUD Komodo pada Selasa, 24 Maret malam pukul 23.00 wita. Tapi pada  Rabu, 25 Maret pukul 06.30 wita dinyatakan meninggal. Menurut keterangan keluarga pasien ia  sudah sakit di Surabaya sejak 25 Pebruari 2020 dan sempat di rawat di RS disana dengan diagnosis Meningithis (radang otak) dan Pneumonia (radang paru).  Spesimen pasien baru diambil untuk pemeriksaan apakah ada virus Covid-19 sebagai penyebab meninggal setelah meninggal. Dan hasil belum keluar.” Jelas drh.Maria.

“Kami belum bisa menyatakan apakah pasien meninggal karena covid-19 yang sebabkan Corona atau tidak. Karena hasil uji lab spesimen belum keluar. Yang kami miliki hanya riwayat diagnonis Menginithis (radang otak) dan Penumonia (radang paru). Dan apakah penyebab meninggal karena kedua sakit tersebut ataukah kedua hasil diagnosis menunjukkan adanya Corona kami juga belum pastikan. Kami masih menunggu hasil lab hemoneuglobin dan pemeriksaan spesimen usai meninggal.  Karena berasal dari daerah terpapar Covid-19, bisa saja hasilnya positif. Tapi semuanya harus dipastikan dari hasil uji lab. Saat ini keterangan kami seperti itu dulu.” Ujarnya.■■julibr