Rumah Kebangsaan Cipayung Plus NTT Beri Pelatihan Gratis Barista Muda Untuk Promosikan Kopi NTT
NTT, TOPNewsNTT|| Rumah Kebangsaan Cipayung Plus yang terbentuk oleh keputusan Kapolri sudah berdiri di NTT sejak Juni 2023. Rumah Kebangsaan berada dibawah pembinaan Polda NTT, dan akan menjadi Rumah Aspirasi orang NTT secara umum dan orang muda NTT.
Hal ini dijelaskan Pembina Rumah Kebangsaan Cipayung Plus NTT AKBP Agustinus Chrismas kepada media (Jumat, 28/7).
Latar belakang pembentukan Rumah Kebangsaan Cipayung Plus adalah ketika pemuda terutama yang tergabung dalam OKP Cipayung Plus meminta sebuah wadah yang mewadahi mereka secara bersama-sama di lintas organisasi ini untuk menunjukkan bahwa pemuda Indonesia bisa melakukan hal positif demi kemajuan bangsa.
“Ide tersebut dilaporkan ke Bapak Kapolri kemudian Bapak Kapolri mewadahi lewat Rumah Kebangsaan. Dan pembentukan Rumah Kebangsaan sudah dilaksanakan di seluruh Polda di Indonesia.” Jelas Agustinus.
Mengapa baru OKP Cipayung yang diwadahi? Agustinus memberikan alasan bahwa memang saat ini yang tergabung dalam Rumah Kebangsaan memakai skala prioritas.
“Karena saat ini kita melihat organisasi kepemudaan banyak sekali dan tidak mungkin semua OKP dibina sekaligus di Rumah Kebangsaan. Saat ini memang baru OKP Cipayung Plus yang kami wadahi.” Tegasnya.
Ia mengungkapkan beberapa program penting yang ingin dilakukan di Rumah Kebangsaan yakni pertama Transformasi Digital, Pemberdayaan Ekonomi dan Kepedulian Lingkungan.
“Itulah hal-hal yang kami berikan kepada mereka para pemuda OKP CP ini, selain itu juga masalah kebangsaan dan kita juga melihat apa saja yang sedang trend saat ini.” Ujarnya.
Selain itu para pembina dan trainer Rumah Kebangsaan diharapkan bisa memberdayakan ekonomi pasca Pandemi Covid 19 yang secara duni alami penurunan. “Walau di Indonesia masih tergolong stabil, tapi juga menjadi hal yang perlu kita pertahankan.” Tegasnya.
Terbersit dari penjabaran tentang pemberdayaan ekonomi itulah, para pembina Rumah Kebangsaan CP NTT mencoba untuk merangkul beberapa orang yang peduli terhadap anak muda untuk memberdayakan dengan melatih mereka berwira usaha, salah satunya membuat kafe Rumah Kebangsaan.
“Di Kafe Rumah Kebangsaan ini kami ingin membuat mereka paham bahwa sebenarnya di NTT ada beberapa SDA yang berkualitas dan bisa kita angkat, kelola dan mempromosikannya ke luar, salah satunya Kopi NTT. Kopi NTT sudah terkenal hingga ke luar negeri seperti Kopi Flores, Bajawa, Manggarai, Sumba dan Timor. Namun setelah kami komunikasikan dengan mereka ternyata mereka tidak kenal kopi NTT yang mana saja secara spesifik. Nah bagaimana kita dapat mencintai sebuah produk kalau kita tidak mengenalnya. Padahal kopi NTT dihasilkan oleh petani NTT sendiri. Keberlanjutan ekonomipun, jika mereka tidak mengenal kopi NTT bagaimana mereka mau berusaha dengan komoditi kopipun tidak bisa.” Jelasnya.
Karena fakta diatas, maka para pembina dan trainer di Rumah Kebangsaan menempuh langkah-langkah memperkenalkan kopi NTT kepada orang muda Cipayung.
Memperkenalkan semua hal tentang kopi jenis kopi sesuai wilayah penghasil, nama, bentuk dan rasa kopi dari daerah berbeda di NTT, memberikan pelatihan barista secara gratis.
“Tujuannya yakni melahirkan enterpreneur muda barista sehingga ketika lulus kuliah menjadi sarjana tidak melulu ingin menjadi pegawai, tapi bisa membuka usaha sendiri. Ketika mereka tidak mendapat kerjaan atau digaji, mereka punya bekal keterampilan dan saat inipun dibutuhkan procesor kopi misalnya mulai dari cara meroasting kopi, barista. Di NTT kita masih minim tenaga ahli pengelola kopi dan barista. Semuanya demi membekali orang muda menjadi enterpreneur muda dengan program ini sehingga mereka diharapkan akan mandiri secara ekonomi dengan mendirikan kafe. Sekalipun mempromosikan kopi NTT dan produk lain. Misalnya gula semut dari gula Sabu, Rote, dan kalaupun terpaksa kopi menggunakan gula, lebih bagus memakai gula semut atau gula merah karena produknya alami.” Cetusnya.
Saat ini memang baru 6 orang barista yang dilatih, tapi Agustus ini Kafe RK akan segera dilaunching untuk memperkenalkannya ke masyarakat.
“Di Kafe RK inilah barista yang kami latih akan langsung mempraktekkan ilmu barista mereka. Jadi kami tidak hanya memberikan teori, tapi ilmu Barista langsung dipraktekkan di kafe. Konsep kami adalah pembinaan, dan Kafe RK menjadi bengkel kerja dan juga tempat praktek. Dan jika mereka ingin membuka usaha sendiri kami persilahkan tapi tentu dengan penilaian kami apakah mereka sudah profesional sehingga usaha yang mereka buka akan berkembang dan diminati pecinta kopi.” Jelasnya.
Kafe Rumah Kebangsaan dibuat karena terinspirasi oleh konsep Kafe Kopi Saa di Dekranasda NTT yang mempekerjakan barista tuli. “Nah dengan mengadopsi konsep yang dilakukan di Kafe Kopi Dekranasda NTT, kami ingin menggugah orang muda bahwa jika saudara-saudara memiliki keterbatasan bisa, mereka harusnya lebih bisa. Kami berharap barista binaan Rumah Kebangsaan akan menularkan ilmunya kepada orang muda lainnya.” Cetus Agustinus tersenyum.
Selain menjadi pembina RKCP NTT, Agustinus juga langsung melatih sendiri para pemuda OKP untuk dipersiapkan menjadi barista profesional.
“Kami juga mengajak rekan-rekan komunitas barista yaitu Kak Frangky dari komunitas barista tuli, kak Kichi dari Kopi Saa Dekranasda NTT sebagai roastery (untuk membina, memotivasi dan menularkan ilmu enterpreneurnya), kak Mando Laning yang mengajarkan manajemen kopi sehingga diharapkan ke depannya mereka dapat menginfluens kawan kawan pemuda lintas organisasi kepemudaan yang ada di NTT” sebut Agustinus terkait para trainer,” ungkapnya.
Guna menuju Indonesia Maju 2045, tambah Agustinus, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi dan para pemuda harus terus dibekali dengan banyak ketrampilan dan pengetahuan, sehingga pada saat terjadi peralihan generasi dan merekalah yang akan memimpin negara ini, bonus demografi yang dimiliki bangsa ini punya beragam keterampilan yang sesuai dengan tantangan yang akan dihadapi pada tahun 2045.
“RK CP NTT punya prinsip dengan pelatihan dan pembinaan yang benar walaupun ada berbagai keterbatasanpun pemuda NTT akan menjadi barista hebat termasuk teman-teman komunitas tuli. Konsep pembinaan dan pelatihan Kafe Kopi Saa Dekranasda NTT menginspirasi kami untuk ikut membina adek adek pemuda yang tergabung dalam organisasi kepemudaan dalam mengembangkan jiwa dan semangat berwirausaha mereka.” Sebut Agustinus lagi.
Selain melatih Barista, Rumah Kebangsaan Cipayung Plus NTT punya beberapa program penting yang akan dilakukan ke depan, yakni Transformasi Digital, Pemberdayaan Ekonomi dan Kepedulian Lingkungan.
“Kami akan terus berusaha untuk tetap berkolaborasi dengan para profesional, pengusaha, komunitas, instansi yang peduli terhadap kopi NTT dan UMKM produk asli NTT untuk dapat membantu kami dalam melakukan pembinaan dan pelatihan kepada adek adek pemuda tersebut sebagai bentuk kepedulian lintas generasi.” Tutupnya.|| jbr