Penutupan Festival Seni dan Budaya Kelurahan Bonipoi Pj.Wali Kota, “Roda Ekonomi Harus Berputar 24 Jam”
Bonipoi-Kupang, TOPNewsNTT|| Saat menutup Festival Seni dan Budaya Kelurahan Bonipoi, Penjabat Wali Kota Kupang menyebut beberapa alasan Festival Seni dan Budaya digelar olehnya begitu menjabat sebagai penjabat Wali Kota Kupang. Salah satunya adalah menggerakkan ekonomi 24 jam di kota Kupang lewat UMKM yang akan hadir saat evenr digelar setiap tahunnya.
“Karena kita ingin untuk pertumbuhan ekonomi di kota Kupang harus bergerak 24 jam. Dengan bergerak 24 jam maka kita akan alami peningkatan-peningkatan sehingga membuat kehidupan rakyat kita makin sejahtera. Oleh karenanya saya ajak kita semua mari kita doakan kota kita. Begitu kota ini sejahtera, sejahtera juga masyarakatnya.” Tandas Penjabat Wali Kota.
Selain itu, aspek lain ingin dicapai dari penyelenggaran Festival Seni dan Budaya sebagai event tetap setiap kelurahan adalah menggali dan memamerkan potensi budaya NTT menjadi budaya yang familiar bagi masyarakat terutama generasi muda agar jangan punah dan melawan arus negatif informasi akibat perkembangan teknologi.
“Saat saya menjadi Penjabat Wali Kota Kupang tahun 2023, mengapa saya menetapkan kalender event budaya setiap di kelurahan, dengan pertimbangan karena kemajuan yang hebat dari semua aspek terutama teknologi membuat semua informasi masuk ke negara kita baik positif maupun negatif, terutama ke kecil kita, Kota Kupang. Karena itu kita perlu membekali anak-anak kita dengan kekuatan budaya yang ditinggalkan oleh para leluhur dan nenek moyang kita supaya mereka memiliki rasa militan yang luar biasa untuk mempertahankan budaya NTT yang begitu luar biasa dan juga hebat dengan kulinernya.” Cetusnya.
Sslain menggali potensi budaya yang sudah ditinggalkan untuk diperkenalkan kepada anak cucu kita, lewat festival-festival budaya di setiap kelurahan dan juga agar kota Kupang menggali kembali beranekaragam kuliner lokal yang handal dengan mempertahankan kearifan lokal untuk diperkenalkan kepada generasi muda dan menjadi salah satu potensi pariwisata kota Kupang terutama wilayah Bonipoi dan sekitarnya merupakan jalur perdagangan sejak dulu kala san harus dipertahankan bahkan ditingkatkan.
“Sehingga kalau Tuhan berkenan event budaya di kota Kupang dilaksanakan setiap tahun, maka anggaran harus lebih besar. Karena masyarakat sangat membutuhkannya.” Janjinya.
Bapak Penjabat menegaskan bahwa saat ini pemerintah coba menggiring seluruh kekuatan untuk ada di kelurahan-kelurahan.
“Dengan kekuatan yang ada di 51 kelurahan dengan 461.000 penduduk kota Kupang akan menopang kekuatan pembangunan di kota Kupang bertumbuh lebih cepat.” Ungkap Penjabat Wali Kota bangga.
Selain itu, Penjabat Wali Kota juga berterima kasih kepada masyarakat kota Kupang atas peran serta menjaga kebersihan, sehingga kota Kupang terpilih menjadi kota dengan udara terbersih di Indonesia.
“Itu karena masyarakat sudah sadar mengelola sampah dengan baik dan benar sehingga kota Kupang menjadi makin bersih. Kota ini akan makin bersih jika masyarakat menyelesaikan sampah-sampah rumah tangga mulai dari rumah tangga.” Puji Penjabat Wali Kota.
Ia kembali menjelaskan harusnya event budaya dilaksanakan sejak 2018 sejak gubernur NTT menetapkan pariwisata sebagai prime mover perekonomian masyarakat NTT, sehingga jika digalakkan akan menarik gerbong-gerbong lain. “Pariwisata akan menarik gerbong-gerbong lain, karena itu tidak ada kata terlambat. Setiap kelurahan memiliki kewenangan dan otoritas msmbuat event budaya sehingga budaya akan menggerakkan ekonomi sehingga UMKM yang ada di setiap kelurahan harus didorong.” Kata Penjabat memotivasi.
Lurah Bonipoi, Warsino Daeng Matutu kepada media menjelaskan bahwa event di kelurahan ini sudah digelar sejak 7 Agustus dan malam ini merupakan puncak dan penutupan.
Event yang sudah didahului dengan berbagai lomba sejak tanggal 7 Agustus ini selain menjalanlan program Dinas Pariwisata Kota Kupang dalam rangka menggali dan mempromosikan pariwisata kota Kupang dengan mengangkat aspek budaya sebagai potensi juga menggerakkan ekonomi masyarakat terumata pelaku UMKM. Selain itu untuk memeriahkan perayaan HUT RI ke 78.
Ketua panitia menjelaskan ada banyak lomba yang digelar sejak tanggal 7 Agustus lalu antara lain untuk kategori anak dan umum, seperti fashion show, lari karung, estafet air, dan.lomba-lomba mengangkat permainan lokal lainnya.||jbr