Pelatihan Manajemen Koperasi ditutup dengan simulasi RAT, Arnolus Kay, SE : “Tahun 2021 Kami Tunggu Undangan RAT”
KUPANG, TOP News NTT■■ Demikian harapan Arnolus Kay,SE, Sekretaris Dinas Koperasi dan UKM Kota Kupang pada sambutan penutupan pelatihan manajemen Koperasi dari Dinas Koperasi dan UKM Kota Kupang (Kamis, 26/11) di aula SMAN 3 Kupang.
Pelatihan manajemen koperasi bagi 50 peserta dari 27 Koperasi di Kota Kupang ini sudah berlangsung selama 4 hari (22-26 Nopember 2020) dengan materi seputar Kebijakan Pemerintah di bidang pengawasan, pembinaan dan pengembangan koperasi, Pajak Penghasilan, dan materi-materi lain seputr manajemen adminaitrasi keuangan, anggota dan tata cara penyelenggaraan RAT yang di akhiri dengan simulasi RAT Tahun Buku 2020 yang materinya dibawakan oleh Imanuel Malelegi, dari DAPERMA NTT.
Dalam sambutannya sekaligus menutup kegiatan dimaksud, sekertaris Dinas Koperasi dan UKM Arnolus Kay,SE menyatakan bahwa Dinas ini dalam tugasnya adalah sebagai instansi teknis yang diberi kewenangan untuk membina dan mengawasi seluruh koperasi yang ada di kota Kupang.
“Di kota Kupang ada 585 koperasi sebagian aktif, tapi hanya 40 persen saja aktif dan laksanakan RAT. Kondisi ini menunjukkan kepada kita fakta bahwa banyak koperasi yang hanya mengejar kuanititatif (anggota) dan lupakan kualitas. Jika dari 580 koperasi setiap koperasi adalah koperasi yang berkualitas dari aspek modal, anggota, pengawas dan pengurus melakukan semua tugas dengan baik, sudah tentu akan beri dampak positif secara ekonomi bagi anggota, pasti sejahtera masyarakat.” Ujar Arnolus.
Arnolus menyatakan seandainya jika di 51 kelurahan di Koperasi hanya ada satu koperasi, artinya di Kota Kupang hanya ada 51 koperasi, maka pemerintah akan gampang mengawasi dan membina koperasi. Maka ada kecenderungan dalam tanda petik tidak ada koperasi yang tidak aktif dan dapat laksanakan RAT, kita akan tumbuh bersama.
“RAT sangat penting dilakukan sebagai indikator koperasi masih hidup dan bertumbuh. Koperasi di NTT yang maaih berkembang baik, antara lain Kopdit.Swastisatisari, Serviam, Obor Mas, TLM. Malah sekarang ada koperasi baru dari Manggarai Barat bernama Kopdit.Suka Damai, ada juga koperasi TLM yang sudah go nasional, membuka cabang di luar NTT seperti Surabaya, Bali dan Jakarta, patut kita apresiasi dan jadikan contoh.” Sebut Arnolus.
Untuk majukan koperasi, menurut Arnolus memang diperlukan “orang-orang gila” dalam tanda kutip unruk mengurus manajemen koperasi sehigga bisa tetap bertumbuh maju.
“Dalam pelatihan selama 4 hari ini kita semua dari 27 koperasi sudah buang dan korbankan waktu, energi untuk menyerap ilmu manajemen koperasi, dan kita berharap pelatihan ini bisa beri dampak positif untuk 50 peserta dari 27 koperasi yang kami undang dalam manajemen di kota Kupang. Sehingga dapat memanajemen koperasi dengan benar agar koperasi dapat memberi dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan anggota sehingga jangan masyarakat terjerat kepada koperasi “selamat pagi.” Pinta Arnolus.
“Kami berharap setelah pelatihan ini ke-27 koperasi akan berkembang secara baik dan tahun depan saya diundang untuk hadiri RAT. Kalau kami diundang maka kami akan hadir. Tahun depan kami punya agenda pelatihan manajemen koperasi seperti ini dengan anggaran pusat DAK non-fisik. Tahun ini adalah kegiatan terakhir untuk koperasi dan masih ada satu kali pelatihan bagi pelaku kuliner.” Jelasnya lagi.
Ia berharap, semoga koperasi di kota Kupang bisa bersinergi dalam kerangka menjawab komitmen “NTT provinsi Koperasi.
“Bapa ibu pengurus dan pengelola maupun pengawas dengan tanggung jawab mengelola koperasi, maka kita akan mampu wujudkan NTT sebagai provinsi koperasi. Karena dibandingkan dengan bank maka masyarakat saat ini lebih percaya kepada koperasi, nah bagaimana meraih kepercayaan masyarakat untuk jadikan koperasi sebagai lembaga keuangan mereka semua ada pada koperasi. Semoga pelatihan ini beri dampak positif bagi pertumbuhan koperasi di kota Kupang.” Harapnya di akhir sambutan.|| juli br