NTT, TOP News NTT■■Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi (JNS) menerima audiensi Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (SDA Provinsi NTT), Ir. Timbul Batubara,M.Si bersama rombongan di ruang kerja Wagub, Selasa(15/9).

Wagub JNS mengharapkan Balai Konservasi SDA NTT terus berperan aktif dalam  pembangunan di NTT.
“Kita mendorong instansi-instansi  vertikal untuk ikut bersama-sama dalam membangun perekonomian di NTT. Sampai dengan bulan Juli penyerapan anggaran  pusat maupun daerah di NTT baru mencapai sekitar 32%. Kita berusaha pada akhir september harus bisa capai 75% baik berupa belanja modal, belanja barang dan lain-lainnya,” jelas Wagub JNS.

Menurut Wagub, NTT sudah mengalami pertumbuhan ekonomi terkontraksi pada minus 1,96 per Agustus 2020.  Kalau dalam dua kuartal berturut-turut, pertumbuhan ekonomi kita negatif berarti kita turut menyumbang untuk resesi.
“Ini tidak boleh terjadi. NTT tidak boleh sumbang resesi untuk nasional. Di sinilah peran pemerintah terutama dalam menjaga stabilitas perputaran ekonomi. Pemerintah dengan anggaran yang dimiliki dapat menstimulus pertumbuhan ekonomi,” jelas Wagub.

Wagub menghimbau semua instansi pemerintah, baik daerah maupun vertikal, berupaya maksimal dan bekerja keras agar  akhir Oktober, pertumbuhan ekonomi NTT bisa kembali positif atau di atas nol persen. Lebih baik lagi kalau sampai 1 persen.
“Kita tidak bisa mengharapkan swasta karena uang ada di pemerintah. Sedangkan swasta sedang mengalami kesusahan akibat dari dampak covid 19. Kita mendorong pemerintah daerah dan instansi vertikal agar mengoptimalkan pembelanjaan anggaran. Tidak boleh kaku dengan administrasi. Prinsipnya untuk kepentingan masyarakat dan tidak boleh curi uang negara,” pungkas Wagub.

Sementara itu, Kepala Balai Konservasi SDA provinsi NTT, Ir. Timbul Batubara, M.Si menjelaskan instansinya siap mendukung   tekad pemerintah Provinsi tersebut.
“Kita sudah ajukan anggaran ke Kementerian KLHK sebesar 35 milliar rupiah dari anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk pengembangan wisata kawasan konservasi. Pola yang dirancang untuk ini adalah dengan  padat karya, dengan libatkan masyarakat dalam penataan kawasan konservasi. Misalnya masyarakat diberi upah untuk kerjakan lopo atau buat jalan setapak.Mudah-mudahan kementerian bisa mengabulkan proposal kita ini sehingga bisa turut meransang pertumbuhan ekonomi NTT nantinya,” jelas Timbul.

Timbul juga melaporkan, tahun depan sekitar bulan Agustus NTT khususnya Kota Kupang akan jadi tuan rumah HKAN(Hari Konservasi Alam Nasional).

Dalam kesempatan itu, Ir. Timbul Batubara, M.Si juga menginformasikan,  Balai Konservasi SDA NTT meraih penghargaan sekitar 35 sertifikat dan 8 plakat terbaik dalam lomba foto maupun video keindahan alam yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem KLHK.
“Kami bangga karena yang persembahkan  sertifikat maupun pelakat  ini adalah  para pegawai maupun tenaga honorer dan masyarakat yang jadi mitra kita,”  pungkas Timbul.

Tampak hadir pada kesempatan tersebut Kadis Perhubungan NTT, Plt. Kadis Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan pejabat dari Balai Konservasi SDA.■■juli br

Siaran Pers Humas & Protokol Setda Prov.NTT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *