Moment Bahagia Elas Jawamara, Caleg DPRD Provinsi NTT Dapil Sumba, Sambangi Warga Ditemani Mama Jalan Kaki

Ceritera Inspiratif Daerah Figur Legislatif Politik

Kisah Inspiratif

Catatan Redaksi : tulisan ini merupakan pengalaman berharga perjalanan Elas Jawamara, jurnalis yang tengah mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Provinsi Dapil Sumba Dari Partai Nasdem menemui warga di Sumba Raya ditemanni mama tercinta Maria Kaweda Emu dan kakak tercinta menyusuri jalan desa yang belum semua tersentuh aspal. Melewati padang rumput, sebrangi sungai, lewati jalan kebun dan semak-semak. Memang melelahkan tapi ada kebahagiaam sendiri bagi Elas karena ini pengalaman luar biasa bersama mama tercinta yang walau di usia renta, semangatnya menulari jiwa Elas dan melenyapkan rasa lelah, haus, lapar bahkan fakta bahwa mereka berjalan tanpa dana. Pengalaman mencari dukungan dengan tanpa mengandalkan uang ini akan menjadi catatan sejarah berharga untuk kak Elas (sapaan akrab kami) jika ia dipercaya Tuhan dan masyarakat Sumba menjadi anggota DPRD provinsi NTT mewakili Wilayah Sumba periode 2024-2029, dan akan menjadi reminder untuknya kelak menjadi wakil rakyat yang bertanggungjawab dihadapan Tuhan dan Masyarakat memperjuangkan aspirasi masyarakat Sumba. Selengkapnya catatan pengalaman Elas langsung dari Sumba yang dikirimkan ke redaksi TopNewsNTT.com…Minggu, 19 November 2023….

SUMBA RAYA, TOPNewsNTT|| Sudah beberapa bulan saya di Sumba Timur sejak memutuskan maju sebagai Caleg DPRD NTT dari partai Nasdem dengan Nomor urut 10.

Sepanjang waktu itu pula saya masuk keluar kampung mengenalkan diri sebagai caleg. Berjauhan dengan anak istri di Kupang, bukan hal yang mudah. Tapi dengan keyakinan yang ada saya tetap menjalani semuanya. Meski dengan keadaan yang sangat terbatas.

Selama beberapa bulan itu pula saya diurus oleh keluarga terkait titik kunjung setiap hari. Dari kampung terjauh hingga terdekat. Kadang bermalam di rumah yang kami kunjungi, motor yang mogok, berteduh di hutan karena kehujanan, jalanan terjal merupakan kejadian yang sering alami.

Entah sudah beberapa kali saya ditemani oleh mama Maria Kaweda Emu untuk berkunjung ke keluarga keluarga.

Mengenalkan anaknya sebagai Calon Legislatif. Kadang jalan kaki atau naik motor. Menyeberang sungai atau melewati jalan setapak. Karena sering kehabisan beterai saya tidak sempat mendokumentasikan moment tersebut.

 

Kemarin kami ke Desa Kotakkawau, Kecamatan Kahaungu Eti. Dengan motor saya dan mama menuju ke sana. Kami berangkat pagi dan pulang malam setelah mengunjungi beberapa kampung ditemani kaka perempuan dan ponakan.

Ket video : Perjalan manis dan berharga elas bersama mama tercinta dan kakak kandung menempuh perjalanan dengan medan sulit di Sumba menemui warganya mengenalkan diri sebagai calon wakil mereka (dok.pribadi elas)

Mama bilang , mama tidak ada uang untuk bantu cetak stiker. Hanya tenaga dan doa. Harus diakui, dengan profesi saya sebagai wartawan selama belasan tahun , urusan modal menjadi kendala. Tapi apa apapun itu saya tetap membulatkan tekad untuk menjalani jalan yang saya sudah pilih. Menggunakan apa yang ada. Modal rokok, Sirih Pinang, Kopi Gula dan Peci (Sopi) dan Isi Bensin untuk Motor.

Politik memang butuh modal. Saya tidak memungkiri itu. Tapi masih ada ruang ruang ditengah masyarakat yang memungkinkan saya sebagai pemula untuk mengandalkan politik ide dan gagasan tanpa harus mengandalkan uang. Masih ada banyak keihklasan diluar sana untuk kami para aktivis yang bermodalkan diskusi. Ditemani segelas kopi dan sebatang rokok dalam setiap diskusi dari kampung ke kampung. Bahkan yang minta baliho sekalipun, mereka pasang tanpa saya beri uang lelah.

Terima kasih kepada semua orang orang baik yang meringankan derap langka juang saya selama ini dan kedepan..kepada mama yang sudah beberapa kali menemani saya. Menjelaskan kepada sana saudara bahwa anaknya maju Caleg. Juga kepada kaka , om ,adik ina ama, tuya, mboku apu, Mbalu dan kalembi semua.

Demokrasi memungkinkan setiap anak kampung miskin tanpa modal untuk terlibat dalam politik. Karena rakyat jua yang menentukan kepada siapa kekuasaan politik hendak diberi.

Kepada Mama Maria Emu Terima Kasih, Seperti Bait Lagu Kasih Ibu Kepada Beta , Tak Terhingga Sepanjang Masa, Hanya Memberi Tak Harap Kembali. Bagai Sang Surya Menyinari Dunia.

Kahaungu Eti Paluanda Limma……(redaksi)