MARET 2021 : NTT DEFLASI 0,36%, NASIONAL NTT INFLASI

0

NTT, TOPNewsNTT|| BPS Provinsi NTT kembali merilis kondisi inflasi,  Nilai Tukar Petani bulan Maret dan perkembangan tingkat penginapan hotel serta  angkutan udara dan  laut untuk bulan Pebruari 2021.

Indikator yang akan disampaikan pada rilis kali ini kita tahu bersama memasuki April dan Maret masih terpengaruh dengan kondisi pandemi. Januari dan Pebruari 2021 jumlah pasien positif sangat meningkat, sehingga sangat mempengaruhi indikator lain.

Perkembangan indeks harga konsumen inflasi di NTT Maret 2021

“Dari tiga kota IHK di NTT, mencerminkan bahwa secara keseluruhan dalam kondisi deflasi. Secara keseluruhan NTT alami deflasi sebesar 0,36%. Yaitu dimulai dari kota Kupang yang alami deflasi 0,35%, kota Maumere 2,27% dan kota Waingapu alami deflasi  0,47%. Jadi terlihat memang Waingapu terlihat lebih dalam deflasinya dibandingkan dengan kota Kupang, kemudian diikuti oleh Maumere. Sehingga secara keseluruhan NTT mencatat alami deflasi sebesar 0,36%.” Jelas Darwis Sitorus, kepala BPS provinsi NTT dalam rilis yang dapat disaksikan secara live streaming pada Kamis,1 April 2021 di  link  : s.bps.go.id/rilisbpsntt.

Untuk NTT infalsi tahun kalender di 2021, adalah sebesar 0,48%, sehingga jika kita banding Maret 2021 dengan Maret 2020, ada inflasi sebesar 0,78%.

“Memang kondisi ini didukung karena inflasi tahun kalender di kota Kupang adalah sebesar 0,56% sehingga Maret 2021 dibandingkan dengan Maret 2020 adalah 0,56%. “Jelas Darwis lebih lanjut.

Untuk kota Maumere, inflasi tahun kalender sebesar 0% dan inflasi dari tahun ke tahun adalah 2,77% dan kota Waingapu inflasinya adalah sebesar 0,34%. Dan inflasi Year to Year dibanding Maret 2020 adalah sebesar 0,52%.

Kelompok pengeluaran yang paling tinggi deflasinya adalah disumbang dan  beri andil terbesar adalah kelompok bahan makanan minuman dan tembakau dengan andil 0,25%. Sdhingga inflasi yang terjadi dikelompok ini adalah sebesar 0,73%.

Kemudian diikuti pakaian dan alas kaki mengalami deflasi sebesar 0,05%.

Untuk kelompok bahan makanan minuman dan tembakau, penyumbang terbesar adalah berasal dari Waingapu dari Kelompok makanan minuman sumbang deflasi 0,94%. Dan Maumere 0,42% dan kota Kupang 0,75%.

Sedangkan untuk kelompok pengeluaran pakaian dan alas kaki untuk Kupang alami deflasi 0,03%, Maumere deflasi 0,06%, dan Waingapu deflasi 0,20%.

Secara keseluruhan ketiga kota ini digabung memberikan deflasi sebesar 0,05% untuk NTT,

Untuk kelompok perumahan, air, listrik bahan alat rumah tangga, untuk kota Kupang tidak alami perubahan, sedangkan untuk kota Maumere ada deflssi sebesar 0,05%, nmaun terbalik dengan Waingapu karena ada infalsi 0,12%.

Kelompok peralatan,  perlengkapan, pemeliharaan rutin rumah tangga, dimana untuk ketiga kota ini alami inflasi. Kota Kupang inflasi 0,19%, Maumere inflasi 0,52%, dan Waingapu inflasi sebesar 0,10%. Sehingga secara keseluruhan NTT alami inflasi untuk kelompok ini sebesar 0,21%.

Untuk kelompok pemeliharaan kesehatan diketga kota Kupang alami inflasi. Kupang alami inflasi 0,10%, Maumere 0,12% dan Waingapu alami inflasi 0,15% sehingga secara keseluruhan NTT alami inflasi untuk kelompok pengeluaran sebesesar 0,11%.

Tapi kelompok pengeluaran transportasi di ketiga kota IHK alami deflasi. Terbesar di Kota Kupang 0,75%, Maumere 1,24% dan Waingapu 0,05%. Maka ketika digabung memberikan deflasi 0,72%.

Kelompok Informasi, komunikasi dan jasa keunganan yang beberapa waktu yang lalu selalu alami inflasi, namun Maret 2021 alami deflasi, Waingapu deflasi sebesar 0,77%, Maumere 0,53% dan kota Kupang deflasi sebesar 0,12%. Sehingga digabung secara keseluruhan NTT alami deflasi dikelompok ini sebesar 0,01%.

Kelompok rekreasi, olah raga dan budaya, Maumere berikan inflasi 2,16%, Waingapu tidak ada perubahan, namun kota Kupang ada inflasi sebesar 1,60%. Sehingga NTT berikan deflasi 1,07%.

Kelompok pendidikan di semester ini tidak ada perubahan karena perubahan ada di semester awal Januari.

Kelompok penyediaan makanan minuman restoran, untuk Maumere dan Waingapu tidak alami perubahan namun di kota Kupang ada inflasi 0,14%. Sehingga secara keseluruhan ketiga kota ini memberikan inflasi sebesar 0,12%.

Kelompok terakhir adalah kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya di ketiga kota IHK alami deflasi. Waingapu alami deflasi 0,73%, Maumere 0,29% dan kota Kupang deflasi 0,11%  sehingga dari kelompok ini NTT memberikan deflasi 0,19%.

Dari semua kelompok pengeluaran ini, kelompok bahan makanan memberikan deflasi cukup tinggi, dimana Waingapu beri deflasi 0,11%, Maumere 0,57% dan kota Kupang beri deflasi sebesar 1,11%. Sehingga secara NTT berikan deflasi 1,25% untuk kelompok bahan makanan.

Jika dilihat secara series melalui grafik kondisi inj  untuk ketiga kota memberikan arah yang sama mulai Februari sampai Maret 2021 sudah mulai mengelompok, demikian juga Maret berikan arah sama  untuk ketiga kota IHK di NTT.

Selanjitnya adalah beberapa komoditas penunjang inflasi. Untuk ketiga kota IHK hampir sama, yaitu kelompok bahan makanan  sayur-sayuran, ada ikan kembung, daging sapi, secara keseluruhan 10 enyumbang inflaai adalah kangkung, bayam, cabai rawit, ikan kembung, daun singkong, daging sapi, rokok kretek, sawi putih, pasta gigi dan kacang panjang.

Kemudian secara keseluruhan NTT komoditi-komoditi yang memberikan inlfasi berasal dari ikan tongkol, angkutan udara, daging babi karena ada virus babi yang serang ternak babi di beberapa daerah di NTT, kemudian sawi hijau, wortel dan daging ayam ras, ikan selar, emas perhiasan dan ikan tuna dan cabe merah.

Secara nasional dari 90 kota IHK, 59 alami infla asi dan 32 alami deflasi. Dan ketiga kota IHK di  NTT alami deflasi.

Kota dengan inflasi tertinggi di Jayapura 1,07% dan terendah di Tanggerang dan Banjarmasin dengan masing-masing angka Inflasi  0,01%.

Deflasi tertinggo di kota Bau Bau 0,99% tered handi Palopo 0,01%.||juli br

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *