Majukan Pendidikan di NTT, Tekad Ustaz Dahrul Ikhwanul Umar,S.Pd Jika Jadi Wakil Rakyat

Figur Politik Racing

NTT, TOPNewsNTT| Ustad Dahrul Ikhwanul Umar,S.Pd pimpinan Pondok Pesantren Darul Aulia Kota Kupang menegaskan bahwa dirinya akan memajukan pendidikan di NTT jika dirinya terpilih sebagai anggota DPRD provinsi NTT pada Pileg tahun 2024 nanti.

“Yang menjadi hal utama untuk diperjuangkan jika dipercaya sebagai wakil rakyat, yakni bidang pendidikan. Seperti filosofi Cina itu mengatakan bahwa kalau anda ingin memanen dalam satu bulan, maka tanamanlah sayur-sayuran, kalau ingin memanen dalam satu tahun maka tanamlah pepohonan,  kalau ingin memanen setiap saat maka tanamlah pendidikan. Jadi yang paling pertama yang harus diperjuangkan itu adalah pendidikan, ya saya walaupun bangun Pesantren tetapi saya tidak pernah menyatakan diri bahwa telah melakukan banyak kebaikan adalah memanusiakan manusia.” Imbuhnya

Hal ini ditegaskannya menjawab pertanyaan wartawan terkait kabar pencalonannya sebagai calon anggota DPRD provinsi Nusa Tenggara Timur Dapil 1  kota Kupang dengan nomor urut 6 dari Partai PPP.

Ia mengungkapkan  motivasi dasar dirinya ikut dalam Pemilu Legislatif 2024 dengan pertimbangan bahwa jika ia menjadi seorang Wakil Rakyat karena ia ingin berbuat bagi  sesama dari harta pribadi.

“Jujur selama ini saya merasa kurang nyaman ketika berbuat baik pakai harta orang. Misalnya saja di Pondok Pesantren saat penyembelihan hewan qurban dalam Momen Idul Adha ini  dan tahun-tahun sebelumnya, karena semua sapi ini merupakan hartanya para donatur, bukan harta pribadi saya.” Cetusnya.

Ia memiliki konsep dasar pertimbangan, bahwa jika ingin merubah sebuah tatanan masyarakat yang paling efektif itu adalah dengan kekuasaan.

“Saya ambil contoh,  ketika Ustaz ceramah di diskusi bahwa minum-minuman keras itu haram itu tidak bisa merubah sebuah tatanan,  tapi ketika presiden dengan instruksinya dia memerintahkan bahwa diskotik itu harus ditutup, maka seluruh elemen yang berkaitan dengan pengambil kebijakan itu harus bergerak untuk mengambil sebuah keputusan ilegalkan.” Ia mencontohkan.

Ia mengutip pernyataan Presiden Turki yang menyatakan bahwa “negara ini rusak bukan karena banyaknya orang jahat tetapi negara ini rusak karena sedikit orang baik  yang mau untuk berbicara.”

“Nah, untuk merubah suatu tatanan masyarakat,  tentunya paling efektif itu melalui sebuah kekuasaan. Karena dengan kekuasaan itulah yang nantinya dengan berbagai macam kebijakan dia akan mampu melahirkan sebuah sistem yang baru, di mana sistem itu mampu untuk dijadikan sebagai sebuah ukuran dalam menghadirkan sebuah kebaikan secara langsung.

Ia menegaskan dengan menjadi wakil rakyat, banyak hal akan ia buat untuk kemajuan Pesantren,

“Jadi sekalipun saya jadi anggota dewan, anggota dewan itu pekerjaan sampingan saya, sedangkan saya status utama saya sebagai pimpinan Pesantren.  Justru dengan kekuasaan yang akan saya dapatkan ketika dipercaya sebagai wakil rakyat,  maka akan memperkuat posisi Pesantren. Saya ambil contoh  ketika kita lakukan penggalangan dana misalnya, maka itu tidak ada sebuah jaminan untuk dana itu bisa benar-benar sampai,  tapi ketika dengan status sebagai seorang anggota dewan kemudian dia menerapkan satu kebijakan yang menangkap satu program dan untuk disalurkan ke sebuah  titik,  tertentu akan lebih efektif. Jadi sebenarnya untuk merubah segala sesuatu itu sejatinya harus dengan kekuasaan.” Tegasnya.

Bahkan di dalam ajaran agama Islam, sebutnya, Nabi Muhammad sebagai pembawa risalah itu juga mengandung unsur politik.

“Tetapi politik yang dibawa oleh Nabi Muhammad adalah politik rahmatan  alamin, politik yang mempersatukan bukan memperkeruh suasana. Karena kita lihat pelajaran dari ketika Islam kuat di kota Madinah, Rasulullah membangun sebuah ikatan persahabatan kekeluargaan, ketika itu yang disebut dengan piagam Madinah Islam kuat di Madinah tetapi yang non muslim tidak disakiti oleh Rasulullah.|| jbr