KEMBANGKAN MINAT BACA, WABUP BELU LAUNCHING POJOK BACA

TASIFETO TIMUR , TOPNewsNTT||Wakil Bupati Belu, Dr. Drs. Aloysius Haleserens, MM menghadiri acara peresmian dan melaunching Pojok Baca Program Bantuan Literasi Tahun 2022, di PAUD Hati Bunda Bauatok, Desa Manleten, Kecamatan Tasifeto Timur, Kamis, (08/09/2022).

Launching Pojok Baca ditandai dengan pemotongan pita dan pelepasan balon udara oleh Wakil Bupati Belu, didampingi langsung Bunda Paud Kabupaten Belu. Turut hadir, Asisten Pemerintahan Umum dan Kesra, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Camat Tasifeto Timur, Para Kepala Sekolah TK Paud, Para Tutor dan Pengurus.

Pojok Baca hadir sebagai literasi untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman bagi para pengelola dan pendidik PAUD. Penyelenggaraan literasi anak usia dini melibatkan 15 Satuan PAUD Penerima Program Bantuan Literasi Tahun 2022 yang tersebar di 12 Kecamatan. Total alokasi Program Bantuan Literasi Dasar sebesar 225 juta rupiah, dan masing-masing PAUD memperoleh dana bantuan sebanyak 15 juta rupiah.

Dalam penyampaiannya Wakil Bupati Belu antusias jika pojok baca dapat dimanfaatkan siswa disetiap waktu luang, disela-sela jam pelajaran untuk membaca buku yang telah tersedia dirak pojok kelas.
“Kemendikbud RI memaknai literasi khususnya di sekolah sebagai kemampuan, mengakses, memahami dan menggunakan informasi secara cerdas. Makna ini selaras dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2017 tentang Perbukuan yang mendefenisikan literasi sebagai kemampuan untuk memaknai informasi secara kritis, sehingga setiap orang dapat mengakses ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai upaya dalam meningkatkan kualitas hidupnya,” ungkap Wabup.

Disampaikan pula, literasi tidak hanya sekedar kemampuan membaca, menulis dan berhitung, tetapi juga melek ilmu pengetahuan dan teknologi, keuangan, budaya dan kewargaan yang merupakan literasi dasar dalam roadmap/Peta Jalan Gerakan Literasi Nasional.
“Dewasa ini kecakapan literasi menjadi tolok ukur kemajuan suatu bangsa. Hal tersebut bertujuan untuk mengukur kecakapan literasi peserta didik dalam tiga ranah, yaitu kemampuan memahami bacaan, kecakapan numerasi dan kecakapan literasi sains,” terang Wabup.

Kebijakan pemerintah saat ini menempatkan literasi dan numerasi sebagai komponen utama dalam Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dan merupakan pengganti Ujian Nasional.
“Dalam AKM kapasitas siswa diukur dengan kemampuan bernalar, kemampuan menggunakan Bahasa (literasi) dan penguatan pendidikan karakter,” tutur Wabup.

Untuk mendorong Gerakan Literasi Nasional, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi mengembangkan Gerakan Literasi Sekolah yang bertujuan untuk memperkuat Budi Pekerti. “Berdasarkan hal tersebut, Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) turut berkomitmen untuk menyiapkan anak sejak dini sebagai generasi bangsa yang memiliki pengetahuan, ketrampilan, sikap dan karakter,” tandas Wabup Alo Haleserens.

Wakil Bupati juga berpesan agar para Pimpinan PAUD harus melakukan pertemuan kurang lebih 6 bulan atau 3 bulan sekali.
“Hal ini sebagai langkah strategis untuk mewujudkan PAUD sebagai pendidikan yang paling dasar dalam mewujudkan generasi emas menuju masyarakat Belu yang sehat, berkarakter dan kompetitif. Kita berharap, Pojok Baca ini dapat dimanfaatkan dan digunakan selalu sehingga dapat menciptakan siswa yang gemar membaca,” tutup Wabup Belu.|| juli br

Sp (prokopimbelu)