FRENY SUMANTRI TAOLIN RESMI DIKUKUHKAN SEBAGAI BUNDA LITERASI KABUPATEN BELU

Birokrasi Daerah Literasi

TASIFETO TIMUR, TOPNewsNTT|| Freny Sumantri Taolin resmi dikukuhkan sebagai Bunda Literasi Kabupaten Belu. Pengukuhan ini dilakukan langsung oleh Wakil Bupati Belu, Dr. Drs. Aloysius Haleserens, MM di PAUD Hati Bunda Bauatok, Desa Manleten, Kecamatan Tasifeto Timur, Kamis (08/09/2022).

Usai dikukuhkan, Bunda Literasi Kabupaten Belu ini bersedia untuk mengembangan minat, gemar dan budaya baca melalui literasi keluarga secara massal, masif, sistemik, terstruktur, dan terorganisir di lingkungan PAUD se Kabupaten Belu.
“Pada hari ini saya diberikan satu tugas lagi, yakni disematkan sebagai Bunda Literasi Kabupaten Belu. Selain sebagai Ketua PKK, Ketua Dekranasda, Bunda PAUD dan juga sebagai Bunda Bersinar. Berarti cukup banyak tugas yang harus dilaksanakan sebagai seorang Ibu dan tentu saja ini tugas yang tidak bisa diwakilkan,” kata Bunda Frenny.

Bagi Freny Sumantri Taolin, pengukuhan Bunda Literasi ini merupakan amanah baru dalam mensosialisasikan dan memotivasi masyarakat Belu untuk gemar mencintai budaya membaca.
“Saat ini kita harus mempersiapkan generasi emas ini dengan sebaik-baiknya. Saya berterima kasih kepada Pengelola PAUD, Para tutor, orang tua, yang sudah membimbing siswa-siswi menjadi anak-anak yang baik akhlak, agama, dan budi pekerti, sehingga mereka mempunyai tata krama, membanggakan dan menghormati orang tua, para guru, dan tentu saja punya prestasi yang baik. Semua ini perlu dukungan yang luar biasa dari para orang tua,” ujar Bunda Freny.

Disamping itu, dirinya bertekad mengkampanyekan peran strategis keluarga sebagai faktor dominan dalam pembentukan karakter serta kebiasaan anak, sehingga menjadi media yang efektif untuk menumbuhkan kebiasaan positif seperti membaca di wilayah perbatasan RI-RDTL.
“Sebagai Ketua PKK, saya harus memotivasi orang tua dan lembaga PAUD agar mendidik anak-anak Belu menjadi generasi penerus bangsa yang hebat, agar bisa bersaing di kancah nasional maupun internasional. Sebagai Bunda literasi, harapan saya adalah anak-anak sejak dini sudah harus gemar membaca. Ini butuh dukungan dari orang tua agar terus membimbing putra-putrinya sehingga datang ke taman bacaan yang ada di lingkungan masing-masing,” beber Bunda Literasi.

Maka, program jangka pendek yang akan dilakukannya dalam waktu dekat yakni mengampanyekan kembali budaya gemar membaca mulai dari tingkat keluarga, dengan memulai gerakan literasi melalui pojok baca.
“Kita memiliki perpustakaan yang banyak, namun minat membaca masih rendah. Oleh karenanya kita galakkan kembali minat membaca,” ungkapnya.|| juli br

Sp (prokopimbelu).