Ini komitmen Kesbangpol NTT menjaga NKRI pada Perayaan Hari Kesaktian Pancasila di Tengah Pandemi
NTT, TOP News NTT■■ Kesbangpol NTT merupakan sebuah Dinas yang berkedudukan di NTT yang berada dibawah Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik Kementerian Dalam Negeri atau disingkat dengan Kesbangpol Kemendagri yang merupakan salah satu direktorat dari Kementerian Dalam Negeri yang mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam negeri untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara.
Dalam tugas yang lebih spesifik, media mewawancarai kepala Kesbangpol NTT Yohanes Oktovianus di ruang kerja terkait apa tupoksi Kesbangpol di NTT.
“Di daerah, Kesbangpol memiliki beberapa tugas pokok dan fungsi dalam rangka membina rasa kesatuan masyarakat dalam wawasan berbangsa dan bernegara dibawah panji 4 Konsensus yaitu Pancasila, UUD, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI Harga Mati. Membina ideologi Pancasila, bagaimana kita mengantisipasi mengenai wasbang, politik dan keempat ketahanan seni, budaya, sosial dan agama dan itu yang kita kembangkan di Kesbangpol NTT.
Sedangkan dalam masa pandemi kita mendukung program pemerintah dalam pencegahan penyebaran covid dengan tertib mengikutinprotokol kesshatan. Wasbang lesbang pol juga msuk dalam gugus tugas pencegahan covid 19 dengan seluruh unsud yang terlibt. Kita berkoordinasi dengan seluurh elemen yang msuk kedalam gugus tugas yang dikoordinsi oleh Dirum Polda NTT.
Jadi kita mengawasi jangan sampai covid berkembang. Dan kita sepakat menyusun regulasi agar msyarakat tetrtib dalam melaksanakan protokol kesehatan.
Terkait program-program rutin dalam mendidik, mengawasi dan membina masyarakat terhadap rasa cinta pada 4 Konsensus tetap dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan.
“Kita juga melakukan semua kegiatan rutin yang menjadi tupoksi kita dengan melihat bahwa kita harus sebagai contoh penerpan protokol kesehatan, seperti rapat-rapat dilakukan secara virtual dengan menerapkan aturan protokol kesehatan. Dan beberapa kegiatan yang harus melibatkan banyak orang kita pending.” Jelasnya mantan Kadis Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi NTT ini.
Trend pelanggaran gerakan yang indikasi penyebaran ajaran sesat atau yang mengarah ke radikalisme, sara dan anti Pancasila tidak meningkat.
“Memang ada satu dua, tapi tidak berkembang dan langsung ditindak lanjuti dalam proses hukum dan pengawasannya. Yang pasti jika ada indikasi seperti itu akan kita proses. Saya selaku pimpinan akan bertindak tegas jika ada kelompok-kelompok dan pergerakan ke arah pemecahan kesatuan bangsa ini dengan mengatasnamakan apapun. Yang pasti Saya tidak akan main-main.” Tegasnya.
Melalui Forum Kewaspadaan Dini kita segera bertindak jadi kita lewat Forum Kewaspadaan Dini kita rapat dan laporkan dan lakukan penelusuran untuk dilakukan penangkapan proses. Pengawasan melekat dilakukan di Kota Kupang, Alor, Manggarai, Labuan Bajo dan wilayah-wilayah yang berbatasan langsung dengan perbatasan dengan menggalang kerja sama dengan unsur terkait dan Forum Kewaspasaan Dini.
Sampai September 2020 ada penambahan ormas dan saat ini sudah mencapai 739 ormas di 22 kabupaten Kota di NTT, namun tetap Kesbangpol NTT lebih selektif dalam memberikan ijin agar menghasilkan produk ormas yang resmi di NTT benar-benar bebas dari semua unsur yang akan mengancang keutuhan bangsa dan negara Indonesia, Pancasila, UUD, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.
“Pemberian ijin pendirian Ormas Kesbangpol NTT tetap mengacu kepada MK 2013 dan UU : 17/2013 tentang Ormas, dan permendagri 57/2007 tentang penataa ormas dan sudah cukup untuk memberikan filter bagi pembentukan ormas. Kondisi.NTT aman namun tetap waspada.” Jelas Kumanso babid ketahanan : seni, budaya, agama, kemasyarakatan dan ekonomi KesbangPol NTT yang mendampingi Yohanes Oktovianus.
Kita juga sudah menyusun buku Pelangi Kasih bagi anak sekolah dari tingkat TK sampai Perguruan Tinggi yang memberikan informasi dan pembinaan bagi mental dan psikolgis anak bangsa akan rasa Cinta Bangsa.
Di 2020 ada 2 kegaiatan P4GM bersama BNNP NTT pada Mei dan Maret di Hotel On The Rock dan Hotel Kristal dengan sasaran pelajar, PT, ASN dan kelompok pemuda untuk memberi informasi terhadap bahaya narkoba dan ganjir akhir zaman dalam ajaran sesat yang dapat mengikis rasa cinta dan kepedulian terhadap 4 Konsensus, yang ujungnya makin menipis dan hilangnya rasa cinta bangsa dan nasionalisme Anak Bangsa terhadap bangsa ini.
Diakhir wawancara, Yohanes Oktovianus dalam Moment Hari Kesaktian Pancasila Kamis, 1 Oktober 2020, Yohanes menyatakan :
“Saya tetap mengingatkan dan menghimbau lewat media ini, kepada seluruh lapisan masyarakat yang sudah tahu bahwa Pancasila sudah final dan harga mati. Sehingga kita harus bisa hayati dan menjiwai secara baik nilai-nilainya dan punya tanggung jawab untuk tidak mengganggu gugat lagi. Dan kita semua yang sudah tahu akan hal, karena itu mari kita didik anak-anak kita sejak dini sampai dengan dewasa dengan tanamkan bahwa negara dibentuk bukan dengan cara yang mudah. Dan Pancasila sudah berulang-ulang diuji namun ternyata memiliki ketahanan yang luar biasa. Yang kedua adalah bahwa dengan menerapkan protokol kesehatan dalam masa panemi ini merupakan wujud dari pengamalan nilai-nilai Pancasila. Dengan disiplin melaksanakan aturan protokol kesehatan, kita melindungi seluruh masyarakat.” Tandasnya mengingatkan. ■■ juli br