Balai POM Kupang konsisten Waskat Obat dan Makanan, Ditengah Pandemi
KUPANG, TOP News NTT■■ Balai POM Kupang di bawah komando Sem Lapik, tetap lakukan pengawasan melekat pada peredaran bahan pangan (makanan dan minuman jadi) dan obat pada distributor besar, menengah serta toko-toko di Kupang, walau masih dalam masa pandemi.
“Dan kami akan tingkatkan lagi waskat jelang perayaan hari Raya Natal dan tahun baru 2021.” Tandas Sem kepada media ini dalam wawancara khusus di ruang kerjanya (Kamis,1/10).
Beberapa program pengawasan seperti biasa yang selama ini dilakukan antara lain sidak ke lapangan dengan menyebar petugas yang membawa lengkap peralatan dan bahan pengukur zat berbahaya seperti kandungan pewarna tekstil, formalin, boraks, pemeriksaan kemasan untuk mengetahui legalitas perusahaan apakah ada ijin Balai POM, apa saja kandungan bahan, alamat jelas produsen, keterangan kadaluarsa, keamanan segel untuk memastikan bahan makanan atau minuman masih dalam keadaan steril yang dilihat dari kondisi kemasan, bau, utuh atau tidak.
“Demikian juga terhadap obat yang beredar dilakukan pemeriksaan yang sama.” Beber Sem.<
Sedangkan untuk produsen kuliner Balai POM akan menyasar mulai dari restoran besar sampai kepada warung kecil dan usaha jajanan pinggir jalan atau warung tenda.
“Pemeriksaan rutin juga sama yaitu apakah ada kandungan bahan berbahaya seperti pewarna tekstil, formalin dan boraks dan bahan makanan yang sudah tidak segar, terutama lada daging dan ikan. Dan jika ditemukan maka sample makanan minuman akan kami bawa ke lab Balai POM dan dilakukan pemeriksaan lebih selektif untuk memastikan dan tempat usaha akan di segel dan dilarang beroperasi untuk dilakukan pembinaan sampai pada tindakan pencabutan ijin tergantung ringan beratnya pelanggaran. Namun kita tidak melakukannya sendiri, tentu ada keterlibatan pihak lain seperti Puskesmas, Kelurahan dan kepolisian.” Jelasnya gamblang.
Tindakan eksekusi dilapangan langsung dapat dilakukan oleh Balai POM jika mendengar informasi dan laporan dari masyarakat terkait temuan dilapangan baik terhadap makanan kuliner, makanan minuman jadi atau kemasan, dan obat yang beredar.
“Jika terjadi seperti itu, lebih bagus lagi. Kami tinggal eksekusi dilapangan dengan dukungan pihak puskesmas, kelurahan, rt dan rw serta masyarakat atau konsumen yang mendapatinya langsung di lapangan.” Ujarnya berharap.
Jelang perayaan Hari Raya Natal dna Tahun baru, apalagi ditengah kebijakan pembatasan sosial di semua aspek, Sem menyatakan bahwa karena sirkulasi barang masuk dari luar masih terbatas, maka kemungkinan penumpukan dan adanya bahan makanan minuman dan obat yang kadaluarsa kecil kemungkinananya. Sehingga semua produsen atau pelaku usaha akan menjual semua persediaan yang ada.
Namun Sem memastikan bahwa Balai POM Kupang tidak akan lengah dan teyap lakukan waskat dilapangan secara langsung maupun merespon laporan masyarakat.
Data kasus temuan bahan makanan dan minuman siap saji serta obat dengan bahan berbahaya makin kecil di tahun 2020.
“Mungkin karena pembeli makin banyak mengetahui informasi terkait bahan makanan sehat dan tidak, berbahaya dan aman, serta apa saja tanda-tanda fisik kandungan bahan berbahaya sehingga makin selektif meneliti setiap bahan makanan minuman dan obat yang akan dibelinya, dan pro-aktif melaporkan jika ada temuan. Apalagi akhir-akhir ini respon Balai Pom dan pihak terkait sangat cepat dan reaktif sehingga pedagang juga takut dan sadar tidak bisa menipu masyarakat. Dan ini merupakan sebuah perkembangan yang menggemberikan.” Jelas Sem memberi alasannya.
Diakhir wawancara Sem kembali mengingatkan agar masyarakat tetap konsisten menjaga imunitas dengan makanan dna minuman berkualitas, waspada dan eneliti dengan baik setiap bahan makanan minuman dan obat yang akan dikonsumsi, dengan langkah 3 C : Cek Kemasan masih utuh atau sudah rusak kalau rusak sebaiknya memilih yang aman, Cek label, dan Cek ijin edar dan kadaluarsa.
“Saya himbau masyarakan tetap ikuti aturan pemerintah agar terhindar dari bahaya covid 19, pakai masker, cuci tangan, dan jaga jarak. Sedangkan kepada produsen pangan dan obat, saya meminta supaya menaati peraturan yang ada dengan menyiapkan produk yang aman dan sehat. Karena kita semua akan mengkonsumsinya. Jujur dan jangan mengambil keuntungan dan akan merugikan orang lain.” Tandasnya mengingatkan.■■ juli br