Ini kalrifikasi Kadis PKKO Sabu Raijua, terkait Renja pengadaan 80 unit laptop untuk persiapan UNBK 2020
SABU RAIJUA, TOP NEWS NTT ■■ Terkait berita di salah satu media online Pelopor9.com (Kamis, 28/11/2019) yang berjudul “Banggar minta pengadaan komputer untuk persiapam UNBK 2020, Dinas alasan tidak ada anggaran”, yang dalam ulasan media itu alasan tidak ada anggaran diungkapkan oleh Kadis PKKO Sabu Raijua Rachel Tallo.
Tertulis pada media itu, alasan tidak ada anggaran yang diungkapkan oleh Kadis PKKO adalah saat menanggapi usulan pengadaan komputer sebagai persiapan UNBK SMP 2020 Sabu Raijua yang dilontarkan oleh Ketua DPRD kabupaten Sabu Raijua (Paulus Rabe Tuka) dan wakil ketua I DPRD Simon Dira Tome saat Rapat Badan Anggaran (Banggar) KUA PPAS 2020 di ruang sidang DPRD kabupaten Sabu Raijua pada (Senin,25/11/2019) lalu.
Rachel Tallo, ketika berhasil dihubungi media ini per-telepon selular menyatakan bahwa apa yang ditulis dalam media itu perlu diluruskan dan menyayangkan wartawan tersebut tidak mengkorfirmasi kepadanya terkait masalah itu, “Saya ingin nyatakan bahwa pemberitaan di media online tersebut harus diluruskan karena tanpa konfirmasi kepada saya.” Ujar Rachel lewat sambungan teleponnya.
Terkait pemberitaan tersebut, Rachel Tallo menjelaskan bahwa sebenarnya dalam Renja Dinas PKKO sudah ada rencana pengadaan 80 unit laptop untuk membantu siswa SMP dalam menghadapi UNBK Tahun Ajaran 2019/2020 . “Saat sidang itu Banggar menganjurkan kepada Dinas PKKO untuk melakukan penambahan pengadaan lebih dari 80 unit laptop sehingga tidak perlu pinjam dari SMA, dengan pertimbangan pada saat yang sama SMA juga menyelenggarakan UNKBK. Saat rapat Banggar saya hanya mengajukan pertimbangan saja mengingat besarnya jumlah siswa peserta UNBK T.A.2019/2020 meliputi 9 sekolah yang tentu jumlahnya cukup banyak sehingga pengadaannya dilakukan secara bertahap, mengingat ketersediaan anggaran dan belum adanya ruangan penyimpanan yang memadai karena laptop merupakan perangkat lunak yang rentan rusak sehingga butuh ruangan yang ber-AC agar tetap terawat.” Jelas Rachel.
“Namun karena saat rapat Banggar itu, Waket I DPRD Kabupaten Sabu Raijua Simon Dira Tome menyatakan bahwa sebaiknya laptop itu tidak usah disimpan di Dinas PKKO tapi langsung dibagi-bagi ke 9 SMP sesuai kebutuhan tiap sekolah dan pasti dapat disimpan dan dirawat juga. Dan saat itu menurut Rachel, ketua TAPD (sekda) kabupaten Sabu Raijua Septenius M. Bule Logo, SH, M.Hum menyatakan bahwa pemerintah akan berupaya agar UNBK harus dapat dilaksanakan dengan baik.” Demikian penjelasan Rachel.
“Saya juga pasti menerima usulan yang baik dalam rangka peningkatan mutu pendidikan, karena itu sudah menjadi komitmen saya untuk memajukan pendidikan di tanah kelahiran saya ini. Tandas Rachel diakhir wawancara kami.■■Juli br