Naikoten 1-Kupang, TOPNewsNTT|| Pagelaran atau Festival Seni dan Budaya di Kelurahan Naikoten 1 berlangsung meriah dipadati ratusan warga masyarakat.
Festival digelar di perempatan jalan depan kantor Lurah Naikoten 1 pada Jumat, 18/8 dengan panggung yang megah, sound system yang menggelegar dengan lighting dan musik yang mbangkitkan semangat.
Jefry Pelt Asisten 1 Setda Kota Kupang dalam sambutan memuji habis-habisan kerja solid panitia dan kelurahan yang menghasilkan panggung semegah ini.
Ketua panitia Bepit Bartels menjelaskan bahwa Festival ini merupakan kegiatan dari pemerintah kota Kupang yang dikemas dalam festival budaya di setiap Kelurahan di kota Kupang dengan tujuan yang pertama melestarikan serta mempromosikan adat serta budaya daerah yang ada di kota Kupang, yang kedua mengajak masyarakat untuk mencintai adat serta budaya yang daerah yang ada di kota Kupang dan terus memberikan kesempatan kepada para pelaku UMKM setempat di wilayah Kelurahan Nai’koten Satu untuk memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan penjualan produk pada pelaku usaha mikro kecil menengah.
Festival Budaya di kelurahan Naikoten Satu diberi thema untuk mengusung khususnya etnis Rote, panitia pelaksana ingin menambahkan beberapa multi etnis lainnya.
Kegiatan dalam Festival hari pertama diisi dengan lomba tarian etnis Rote dan multi etnis, “ngobrol pinggiran bareng Bapak Kapolresta Kupang kota”, tarian kebaya massal dan sepak kaki dan live musik sekuler dan tradisional.
Hari kedua (hari Sabtu 19 Agustus 2023) ada kegiatan jalan santai sambil pungut sampah pada jam 06.30 sampai jam 9 pagi.
Pada kegiatan hari kedua akan digelar tiga jenis pelayanan publik kepada masyarakat Nai’koten Satu dan sekitarnya yang akan dimulai tepat jam 9 sampai selesai yaitu kegiatan pelayanan publik yakni Pelayanan SIM Keliling, Pelayanan Samsat Keliling dan Pelayanan Identitas Kependudukan Digital, Pasar Murah dan Pengobatan Gratis oleh Puskesmas Bakunase.
Selain itu ada tarian kebalai dan massal tarian multi etnis lainnya, live musik tradisional dan lain musik populer yang diisi oleh bintang tamu penyanyi NTT jebolan Indonesia Got Talent : Yuzten Kaesmetan.
Akan ada lomba tarian etnis Rote dan multi etnis yang diikuti oleh 18 peserta di antaranya 17 adalah merupakan Warga Kelurahan RT RW 10 dan 1 adalah warga Kelurahan Nunleu, yang kedua peserta UMKM sebanyak 18 UMKM yang akan yang menempati 13 booth yang merupakan warga asli kelurahannya Nai’koten Satu dengan jenis usaha kuliner, barang bekas, laundry sepatu, tenun ikat, parfum dan bak sampah.
adapun adapun keikutsertaan kegiatan baik SD Negeri Nai’koten Satu, SMP Lentera Harapan, SMP 9 Kupang, SMK 5 Negeri Kupang, SMK Kristen 1 Kupang, SMK Kristen 2 Kupang yang berpartisipasi dalam mengisi beberapa kegiatan untuk festival budaya Kelurahan Nai’koten Satu.
Festival didukung oleh semua sekolah, lembaga agama gereja dan masjid yang ada di sekitar Kelurahan Nai’koten satu untuk mempromosikan event budaya yang ada di Kelurahan ini maupun di Indonesia.
Kebutuhan dana sebesar Rp82 juta yang bersumber dari yang PAD kota Kupang sebesar 15 juta dan yang kedua usaha dana panitia melalui proposal sebesar Rp67.120.000.
Yang luar biasa adalah begirtu banyak Sponsor kegiatan ini adalah berasal dari pengusaha di sekitar Kelurahan Nai’koten 1.
Lurah Nai’koten Satu Budi Imanuel Izac, SH kepada media secara singkat mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah mendukung kegiatan ini, terutama masyarakat yang bukan hanya hadir dalam pembukaan festival ini tapi ikut dalam semua kegiatan yang digelar selama dua hari dan sebelumnya.
Tujuannya membuat masyarakat mencintai budaya bukam hanya etnis Rote. Agar jangan hanya mengenal etnis Rote. Seperti ada budaya bapukul kaki dari Rote ini merupakan budaya. Dan pemerintah memerintahkan setiap kelurahan agar mengangkat budaya dan UMKM berjalan sehingga ekonomi berjalan.
Misalnya besok akan ada jalan santai sambil pungut sampah dengannya kita gaungkan pemberantasan sampah dan menjaga keberishan sambil olahraga.
Selain itu ada pelayanan massal seperti pengobatan gratis, SIM dan KTP serta pembayaran pajak.
Tujuannya agar ada masyarakat yang belum terlayani dan mengerti alur mengurus KTP, Perpanjangan SIM dan Pajak kendaraan bermotor bisa menggunakan kesempatan ini.
Potensi budaya dan wisata di sini misalnya budaya Bahorok (pukul kaki), UMKM paling banyak serta sentra tenun ikat seperti Inandao dan UMKM tenun ikat di depan kantor lurah.
Budi mengatakan jika dilakukan tahun ke depan ia dan panitia akan menampilkan yang lebih dari malam ini dengan menampilkan semua etnis dan UMKMnya. Nai’koten Satu kelurahan paling besar di kota Raja. Disini ada Kampung Rote, Sabu, Alor, semua ada disini.
“Kelurahan Nai’koten Satu merupakan Miniatur NTT. Festival ini mengundang beberapa lurah disekitar sini, dan masyarakat sekitar sini.” Ujar Budi Izack.|| jbr