Dukung Pariwisata, Pemkot Beri Pelatihan Wisata Kuliner Bagi Pelaku Usaha Pariwisata

Pariwisata Budaya Warta Kota

KUPANG, TOP NEWS NTT ■■ Bertempat di Hotel Neo by Aston, Oesapa, Kota Kupang, Pemerintah Kota Kupang melalui Dinas Pariwisata menyelenggarakan Pelatihan Pemandu Wisata Budaya (Kuliner dan Belanja) selama 4 (empat) hari, Selasa – Kamis, 16 sampai dengan 19 Juli 2019.

Kegiatan dibuka oleh Walikota Kupang, Dr. Jefirstson R. Riwu Kore, MM, MH didampingi oleh Ketua Tim Penggerak PKK / Dekranasda Kota Kupang, Ny. Hilda Manafe, SE, MM dan Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata Kota Kupang, Dra. Thruice Balina Oey, M.Si, tampak hadir pula para pimpinan Perangkat Daerah lingkup Kota Kupang.

Maksud diselenggarakannya pelatihan ini karena adalah dengan  memperhatikan Kota Kupang sebagai Ibu Kota Provinsi Nusa Tenggara Timur, menjadi destinasi wisata yang sangat strategis (mengingat Kota Kupang sebagai pintu masuk dan tempat transit menuju daerah-daerah dan Kabupaten yang ada di NTT.).

Kemajuan sektor pariwisata dapat memicu berkembangnya ekonomi kreatif untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Ekonomi kreatif telah dikembangkan di berbagai negara dan menampilkan hasil positif yang signifikan antara lain berupa penyerapan tenaga kerja, pendapatan daerah hingga pencitraan wilayah di tingkat nasional maupun internasional.

Pencitraan wilayah muncul ketika suatu wilayah menjadi terkenal karena produk kreatif yang dihasilkannya. Oleh karena itu  kuliner dan belanja menjadi hal penting bagi para wisatawan yang sekedar berkunjung untuk melanjutkan perjalanan.

Dalam rangka meningkatkan kunjungan wisata dan pengembangan pariwisata di Kota Kupang, maka Pemerintah Kota Kupang menyelenggarakan Pelatihan Pemandu Wisata Budaya (Kuliner dan Belanja). Melalui pelatihan ini, diharapkan kedepan Kota Kupang lebih maju lagi dan terkenal dengan kulinernya.

Tujuan diselenggarakan Pelatihan Pemandu Wisata Budaya (Kuliner dan Belanja) tersebut antara lain meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengembangan wisata budaya kuliner dan belanja, meningkatkan pengetahuan pemandu wisata budaya kuliner dan belanja, melahirkan pemandu wisata yang handal dan bisa menjual pariwisata Kota Kupang, menciptakan masyarakat yang kreatif dan inovatif, memberikan dampak sosial yang positif serta menggali dan mengembangkan segala potensi yang dimiliki daerah.

Peserta yang mengikuti pelatihan berjumlah 40 (empat puluh) orang dengah narasumber antara lain Walikota Kupang, Dr. Jefirstson R. Riwu Kore, MM, MH, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata Kota Kupang, Dra. Thruice Balina Oey, M.Si, Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Nusa Cendana Dr. Apris Adu, S.Pt., M.Kes, Kepala SMK Negeri 4 Kota Kupang, Semi Ndolu, S.Pd, Kepala Dinas Kesehatan, dr. I Wayan Ari Wijana. S. Putra, M. Si dan 3 (tiga) orang Chef

Walikota Kupang dalam sambutannya ketika membuka kegiatan tersebut menyambut baik penyelenggaraan kegiatan pelatihan ini, karena menurutnya bila dicermati secara seksama esensi dari kegiatan ini pada hakekatnya merupakan konkritisasi dari komitmen Pemerintah pusat dalam menunjang kepariwisataan dalam Kota Kupang khususnya meningkatkan sumber daya manusia pelaku usaha dengan meningkatkan pengetahuan dan kemampuan serta ketrampilan dalam mengolah makanan dan minuman yang diharapkan akan berdampak pada peningkatan tata kelola destinasi pariwisata maupun peningkatan kapasitas pelaku usaha kepariwisataan dalam rangka perbaikan kualitas layanan pariwisata.

Sehubungan dengan itu, melalui kegiatan diharapkan dapat memberikan kesempatan khususnya kepada para peserta pelatihan untuk menambah kemampuan serta ketrampilan yang akan diaplikasikan pada bidang usaha yang digeluti. Dengan begitu diharapkan terjadi peningkatan jumlah dan tidak kalah penting kualitas menu kuliner sebagai upaya menarik wisatawan. “Saya harap semua peserta pelatihan dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin untuk dpaat meningkatkan ketrampilan/kemampuan penganekaragaman  kuliner sehingga dapat menjadi mandiri dan maju dalam pengembangan usaha kuliner yang ditekuni,” harap Walikota Kupang.

Walikota Kupang juga mengharapkan agar Dinas Pariwisata Kota Kupang melakukan pendampingan bagi pelaku usaha kuliner yang dilatih saat ini, sehingga dapat dipantau perkembangannya. “Hal ini sebagai wujud perhatian pemerintah kepada pelaku usaha tetapi lebih dari itu merupakan bentuk pertanggungjawaban moril pemerintah kepada masyarakat Kota Kupang sebagai ‘bos’ karena Pemerintah adalah ‘hamba’ masyarakat, sehingga pajak yang dibayarkan masyarakat memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat Kota Kupang,” tambahnya.

Kota Kupang, menurut Walikota Kupang, akan mengalami perubahan besar terutama dalam hal kuliner yang lebih beraneka ragam, “karena itu melalui pelatihan ini kita harapkan Kota Kupang lebih siap lagi tampil sebagai destinasi wisata khususnya menampilkan keunikan kuliner-kuliner khas yang akan menjadi daya tarik wisata unggulan”, harap beliau.

Walikota Kupang juga memberikan perhatian akan peran Dinas Pariwisata terhadap kesiapan Kota Kupang sebagai pintu masuk Provinsi Nusa Tenggara Timur dan destinasi wisata, perlu memperhatikan segala aspek yang menunjang pertumbuhan sektor pariwisata di Kota Kupang selain kuliner antara lain adalah penyediaan informasi bagi wisatawan melalui pusat-pusat informasi di tempat-tempat umum khususnya di Bandar Udara mengenai berbagai tempat yang dapat dikunjungi di Kota Kupang, ketersediaan dan jenis akomodasi serta fasilitas lainnya yang diperlukan wisatawan. Sektor Pariwisata penting sebagai penyumbang pendapatan daerah dan memberi sumbangsih bermanfaat bagi peningkatan ekonomi masyarakat Kota Kupang, untuk itu harus ditata dengan baik.

Kegiatan-kegiatan semacam ini agar terus dilaksanakan tidak hanya terbatas pada bidang kuliner namun pada bidang-bidang lain yang menjadi aspek penting penunjang pariwisata kota. Akomodasi sebagai salah satu pendukung pariwisata di Kota Kupang sudah banyak digerakkan oleh sektor swasta namun ketersediaan sumber daya manusia atau tenaga kerja kepariwisataan yang melengkapi akomodasi perlu diperhatikan oleh Pemerintah. Selain itu Walikota menyinggung terbatasnya pusat informasi dan ketersediaan informasi bagi wisatawa khususnya mancanegara di tempat-tempat umum misalnya Bandara Udara El Tari juga perlu diperhatikan sehingga kita dapat menyediakan informasi yang dibutuhkan wisatawan.

Pemerintah Kota Kupang, menurut Walikota Kupang, telah dan akan terus berbenah memperlengkapi Kota Kupang dengan pembangunan infrastruktur demi kesejahteraan masyarakat termasuk didalamnya sektor pariwisata. “Tempat wisata harus diperlengkapi dengan sarana yang memadai seperti kebersihan dan fasilitas umum, juga akses jalan yang nyaman bagi pengunjung. Kami berusaha agar pembangunan Kota Kupang lebih digalakkan untuk menata Kota Kupang sebagai kota modern, cerdas dan layak huni bagi masyarakatnya,” mantapnya.■■Editor : Juli BR /Top News NTT

Sumber : SP Bagian @Humas Kota Kupang/Nina