Dinkes Provinsi NTT Gelar Sosialisasi Vaksin Covid-19 Perdana : dr.Sudharyono Kabid.Dokkes Polda NTT jadi peserta perdana di NTT
NTT, Top News NTT|| Dinas Kesehatan provinsi NTT menggelar kegiatan sosialisasi pemberian vaksin perdana bagi 19 calon vaksinasi di NTT. Bertempat di halaman kantor gubernur NTT jalan El Tari pada Kamis, 15/01 pukul 08.30 wita.
Calon Penerima Vaksin terdiri dari Sekda.NTT Beny Polo Maing, Rektor Undana Fredik Benu, Ketua Sinode GMIT NTT Merry Kolimon, Rd.Donisius Manikin, Kabid.Dokkes Polda NTT.Kompol.Sudharyono, dan beberapa pejabat lain seperti kepala BPOM Semuel Lapik.
Sebelum dilakukan suntikan vaksin, terlihat ada beberapa tahapan pemeriksaan awal seperti pemeriksaan tekanan darah, cek jantung, kolestrol, kadar gula di lakukan untuk memastikan calon penerima vaksin aman secara kesehatan untuk disuntik.
Nampak dalam pantaun media ini Sekda NTT Beny Polo Maing, Fredik Benu, Mery Kolimon pada pemeriksaan awal tekanan darah naik sehingga harus beristiraat 30 menit untuk penstabilan, dan setelah itu dilakukan penyuntikan vaksin.
dr.Sudharyono, Kabid.Dokkes Polda NTT langsung menjadi peserta perdana vaksin Covid-19 karena kondisi kesehatan stabil.
dr.Sudharyono usai di suntik menyatakan tidak merasakan perubahan gejala apapun. Suntikan sepersekian detik di lengan kiri atasnya dinyatakan tanpa rasa sakit apa-apa, dan efek ke tubuh usai cairan vaksin masukpun tidak ada terasa apa-apa.
“Persiapannya saja yang buat sedikit tegang. Tadi sempat sedikit naik tensi. Biasa saja rasanya, tanpa sakit di area suntikan dan di tubuh bagian lain. Tidak ada pusing, mual atau perasaan lain. Sama seperti vaksin atau imunisasi lainnya.” Tandasnya mengungkapkan, usai penyuntikkan.
“Saya wakili kapolda NTT lakukan vaksin duluan, karena itu ayo masyarakat NTT, jangan takut divaksin. Biasa saja rasanya seperti divaksin pada umumnya.” Tandas Sudharyono.l
Sedangkan Sekda.NTT Beny Polo Maing dan Rektor Undana Fred Benu akhirnya juga menerima suntikan setelah 30 menit menenangkan diri.
Beny Polo Maing menyatakan bahwa dirinya juga tidak merasakan efek buruk saat ini usai di vaksin.
Sehingga ia menghimbau kepada masyarakat agar jangan takut untuk divaksin karena vaksin dapat menciptakan kekebalan bagi tubuh terhadap penyakit Covid-19.
“Kepada masyarakat dengan lakukan vaksin akan membuat tubuh kebal. Jaga kesehatan agar ideal untuk divaksin. Kota Kupang dan kabupaten Kupang adalah wilayah pertama yang akab dapat vaksin. Dan kabupaten kota harus siapkan rantai dingin atau cold cain untuk penyimpanan vaksin. Itu harus. Kami sebentar akan lakukan rapat dengan sekda kabupatwn Kupang dan kota Kupang untuk lakukan persiapab teknis. Dinas kesehatan provinsi dan kabupaten kota juga sudah lakukan kordinasi persiapan teknis juga sudah dilakukan. Kami juga sudah meminta setiap perangkat daerah untuk lakukan penegakan peraturan protokol kesehtan di setiap instansi, sekretaris daerah dan kepala bagian umum akan jadi ketua satgas penegakan peraturan protokol kesehatan. Dan jika ada yang tidak jalankan maka langsung ditindak. Pengaturan sift kerja 50/50 dengan melihat kondisi ruangan dan jumlah staf. Jam pelayanan tetap tidak ada perubahan.” Jelas Beny.
Salah satu vaksinator menjelaskan bahwa setiap ampul vaksin Covid-19 beriisi 0,3 sampai 0,5 cc.
“Efek samping ada pastinya yaitu lokal dan sistemik. Lokal yaitu di sekitar daerah yang divaksin seperti bengkak, nyeri dan rasa panas. Sedangkan efek sistemik seperti sedikit demam, mual dan pusing dll.” ujar salah satu vaksinator nakes yang tidak mau disebutkan namanya saat hendak lakukan penyuntikkan pada Rektor Undana Fred Benu.
Kadis Kesehatan NTT dr.Messerasi Ataupah kepada Top News NTT menyatakan bahwa
“Vaksin ini kan aman dan baik untuk banyak orang. Jadi yang memenuhi kriteria agar lakukan menunggu dilakukan vaksin, ikuti protokol kesehatan, makan kelor banyak-banyak. Persyaratan tidak ada penyakit penyerta dan Covid-19. San paling utamanya meskipun sudah divaksin tapi kita tetap jaga kondisi.” Ujar dr.Messe.
Covid bukanlah penyakit menakutkan, intinya kita jaga kesehatan dan tidak ada penyakit penyerta.
Setelah sosilisasi hari ini akan dialakukan ke nakes untuk kota Kupang dan kabupaten Kupang. Semuanya akan menunggu dari kemenkes dengan verifikasi data nakes ulang.//juli br