Darwis Sitorus : “Inflasi NTT Januari 0,40%, Plus Pandemi Masih Normal karena sebelumnya lebih tinggi”

0

NTT, Top News NTT|| Januari 2021, 3 Kota di Nusa Tenggara Timur mengalami Inflasi sebesar 0,40 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 104,44. Kota Kupang mengalami Inflasi sebesar 0,55 persen, Kota Maumere mengalami Deflasi sebesar 0,57 persen dan Kota Waingapu mengalami Inflasi sebesar 0,24 persen.

Inflasi Januari 2021 di Nusa Tenggara Timur terjadi karena adanya kenaikan indeks harga pada 6 dari 11 kelompok pengeluaran. Kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks harga terbesar adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang naik sebesar 1,05 persen.

Pada Januari 2021, dari 90 kota sampel IHK Nasional, 75 kota mengalami inflasi dan 15 kota mengalami deflasi. Kota yang mengalami inflasi tertinggi terjadi di Kota Mamuju sebesar 1,43 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Ambon dan Balikpapan sebesar 0,02 persen. Sedangkan deflasi terbesar terjadi di Kota Bau-Bau sebesar 0,92 persen dan deflasi terendah terjadi di kota Pontianak sebesar 0,01 persen.

DArwis Sitorus Kepala BPS NTT kepada media ini lewat wawancara via telepon seluler menjelaskan bahwa inflasi NTT secara umum diakibatkan pada Desember 2020 dan Janiari 2021 ada dua perayaan hari Raya sehingga terjadi lonjakan kebutuhan sementara harga meningkat di beberapa kelompok pengeluaran seperti makanan minuman.
“Di kota Kupang inflasi 0,55% disebabkan kenaikan kelompok makanan,  minuman dan tembakao. Ada 10 komoditi naik harga cabai rawit, ikan tongkol, sawi hijau, tahu mentah, ikan teri, tomat, sawi putih, cabai hijau dan daging babi. Sedsngkan beberapa komoditi malah trn harga yaitu ayam ras dan telur.” Ungkapnya menjelaskan.

“Sedangkan kota Maumere terjadi deflasi 0,57% utama karena kel bahan makanan minuman dan tembakau alami  penurunan.selain itu angkutan udara di Nov naik dan des turun. Tapi ada beberaoa naik harga ikan tuna, kangkung dan ketela pohon. Menurun ongkos pesawat, tapi sana malah cabai rawit malah turun. Wilayah yang sama alami kenaikan adalah pulau Timor dan Pulau Sumba. Flores besa.Waingapu angkutan udara naik,  sebabkan infalsi termasuk cabai rawot tomat, tapi secara umum, daging ayam dan telur malah turun harga.” Jelas Darwis.

“Secara umum di NTT inflasi NTT tidak tinggi malah untuk masa pandemi ini sangat baik. Biasalah hri raya. Seharusnya lebih tinggi dari 0,4% tapi jika dalam masa pandemi dan covid-19 daya beli masyarakat masih tinggi  karena perayaan Natal. Biasanya di masa tanpa pandemi hari raya inflasi lebih tinggi. Jadi masih lebih baik dengan kondisi pandemi ini, tapi justeru inflasi yang terjadi di masa pandemi ini rendah. Sebelumnya akhir tahun tanpa pandemi saja inflasi diatas 0,4%.” Jelas Darwis.|| juli br

Sumber : Humas BPS NTT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *