Covid-19 Mengganas, DBD Merebak : di NTT DBD Positif : 144, Meninggal 3; Kota Kupang 61 positif : 1 meninggal

Birokrasi Kesehatan Regional

NTT, Top News NTT|| Belum usai ganasnya Covid-19 di NTT bahkan makin tinggi kasus positif (3.643) dan meninggal 99 orang, kini DBD merebak, mengancam warga NTT.

Dari data perkembangan DBD di NTT yang diterima media ini dari Kabid.P2M Dinas Kesehatan Provinsi NTT, Herlinda terdata 14 wilayah dari 22 kabupaten kota sudah terdapat pasien positif DBD, dan 3 wilayah bahkan sudah ada 3 pasien meninggal akibat DBD yaitu Kota Kupang, Flores Timur dan Ngada, sedangkan 7 wilayah lainnya masih bersih dari DBD.

14 Wilayah yang sudah terkonfirmasi pasien Positif DBD yaitu Kota Kupang (positif 61, sembuh 48, dirawat 12 dan meninggal 1);TTS positif 1; TTU  positi 6; Belu positif 3 dan 1 sembuh, dirawat 2; Flotim positif 1 dan  telah meninggal,Ende positif 7, sembuh  6 dan dirawat 1; Sikka positif 16, sembuh 12 dan masih dirawat 4; Ngada positif 12, sembuh 10, dirawat 1, dan meninggal 1; Nagekeo positif 1 dan sembuh 1; Manggarai positif 11, sembuh 9 dan dirawat 2 orang; Matim positif 31,sembuh 27 dan dirawat 4; Mabar positif 3, sembuh  2 dan meninggal 1; Sumbar positif 4, sembuh 2 dan dirawat 2; Sumteng positif 2 dan sembuh 2 orang dan Sabu positif 22,  sembuh 16 dan dirawat 6.

Sedangkan 7 wilayah yang zona hijau masih bersih dari DBD yaitu Kabupaten Kupang, Rote, Alor, Lembata, Sumtim, SBD dan Malaka.

Dalam wawnacara via telepon Kabid.P2M Erlina Salmun menyatakan dengan perkembangan DBD di NTT yang sudah mencapai 144 orangndi 14 wilayah, maka sudah sewajarnya semua pihak mulai berperan aktif dengan program-program strategis pencegahan dan penanganan DBD di NTT agar jadi Zero Meninggal seperti komitmen gubernur NTT.
“Upaya pencegahan dari setiap kepala wilayah berkoordinasi dengan pihak puskesmas dan perangkat pemerintah hingga ke kelurahan dan desa serta masyrakat harus terus dilakukan lewat sosialisasi dan himbauan penerapan pola hidup bersih dan lingkungan mulai dari lingkungan rumah, penerapan 3 M Plus agar memutus mata rantai perkembangbiakkan jentik nyamuk jadi nyamuk dewasa, dan dengan pemberian abate. Penanganan terrhadap  pasien positif juga tentu dipersiapkan sejak dari puskesmas hingga rumah sakit rujukan.” Pungkas Herlina.

“Semua upaya prenfentif dan penanganan penyebaran DBD, dilakukan agar wujudkan komitmen gubernur NTT agar jangan ada pasien DBD meninggal.” Ulas Herlina akhiri wawancara kami.|| juli br

Sumber : P2M Dinas Kesehatan Provinsi NTT