Breeze, Resto Chinesse Food Pertama di Kupang : “Pas di lidah pas di kantong”
KUPANG, TOPNewsNTT|| Breeze, restaurant Chinesse Food ini hadir baru berusia dua bulan di kota Kupang, namun sesuai namanya “Brezee” yang artinya hawa sejuk, sudah mampu memberi hawa sejuk bagi pegila kuliner Chinesse food di kota Kupang karena taste n price yang pas untuk semua kalangan.
Beralamat di Jl. Frans Seda, Tuak Daun Merah, Kec. Oebobo, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, Resto demgan menu utama Chinesse Food ini berani merambah dunia usaha kuliner walau masih di tengah pandemi.
Saat melangkah masuk kehalaman resto, kita sudah di suguhi suasana nyaman taman dengan lopo untuk hang out, dan tulisan Brezzee yang terasa baru dan langkah.
Ruangan Resto dilengkapi set mwja dan kursi terbuat dari papan yang mempertahankan warna alami papan kayu yang dipelitur dengan halus memberi kesan nature yang menenangkan, dilengkapi sofa sudut yang nyaman, lampu temaran dalam ruangan dan hiasan bunga kaktis hidup disetiap meja dan sudut ruangan, memberi suasanan sejuk ditengah suhu kota Kupang yang terik dan panas menyengat walau masih dalam musim penghujan bulan Pebruari 2021.
Owner Breeze Resto, Sanatha Christaneka, pria keturunan China berusia 28 tahun, media mencoba mengorek tentang resto berlambang dua pohon kelapa ini pada Jumat, 26 Maret 2021.
“Sebenarnya Restoran ini saya buka untuk memberi solusi untuk memecahkan maaalah masyarakat kota Kupang, penikmat kuliner Chinesse Food yang kalau kita lihat jarang ada restauran Chinesse Food untuk kalangan menengah kebawahlah dengan harga yang tidak terlalu mahal.” Jelasnya awali wawancara kami.
“Kalau kita lihat kompetitor Chinesse Food disinikan kebanyakan di hotel-hotel berbintang yang harganya lumayan mahal. Jadi kita pingin buat sesuatu yang bedalah di Kupang ini. Jadi kalau makanan Chinesse Food tapi kita tambahin juga steik, sea food yang harganya tidak begitu mahal.” Ujarnya kalem.
“Juga kita kasih fasilitas taman ini untuk hang out. Target market kita sebenarnya ke arah komunitas-komunitas. Jadi kalau mereka pengen adakan acara atau apa, bersantai, kumpul-kumpul dan nongkrong gitu, di sini tempatnya yang enak untuk ngobrol sambil nongkrong.” Pungkasnya tersenyum.
“Terus kita juga pakai tenaga lokal banyak ya, kita ingin disaat pandemi inj, disaat banyak usaha kuliner tutup, kurangi tenaga kerja saya malah buka. Makanya ada teman bilang ke saya ‘kenapa jamu kok justeru saat pandemi gini kok investnya begitu besar sampai tempatnya bagus seperti ini. Kitakan berpikirnya ke deoan ya. Pandemi ini suatu waktu pasti berakhir, jadi kita pingin buka lapangan kerja untuk anak-anak muda Kupang. Kan disini tenaga yang kita pakai kebanyakan anak muda Kupang lokal gitu ya. Kecuali chef kita pakai dari luar karena ini menyangkut taste, cita rasa yang akan jadi brand resto ini. Tenaga kerja ada 10 orang, demikian juga tenaga kerja bangunan resto semua orang lokal Kupang sini.” Imbuhny bangga.
Selain itu, ia juga menyiapkan 8 lapak jualan di sebelah kanan resto bagi pedagang kuliner atau pelaku UKM kota Kupang yang ingin berusaha.
“Harga sewa Rp.1.500.000 per bulan ditambah boaya listrik dan air Rp.100.000 per bulan. Dari 8 lapak, 5 lapak sudah di booking sama pelaku UKM. Tapi karena masih pembatasan karen Covid makanya belum masuk. Baru 1 yang masuk.” Jelasnya.
Launching resto ini sudah daunching sejak Januari 2021, tapi sempat vakum q bulan karen PPKM.
Selama dibuka du bulan ini, menurut Sanatha, cukup banyak peminat bukan hanya dari kalangan etnis China tapi dari semua kalangan.
“Bahkan kami sudah punya pelanggan tetap yang secara berkala setiap dua hari datang san jadi tenpat pilihan makan sambil bicara bisnis dan hang out. Kebanyakan mereka yang sudah pernah datang akan datang lagi. ” ungkapnya bangga.
Menu-menu disni adalah Chinesse Food dan halal. Bebas daging babi dan minyak babi, benar-benar halal. Hanya menggunakan sdafood, daging ayam dan sapi.
“Kami hanya menjual makanan Chinesse Food halal salam artian bebas Pork. Jadi saudara-aaudara dari Muslim tidak usah ragu. Sei kami hanya gunakan Se’i sapi saja. Bahkan cheff kami Muslim.” Ungkapnya menjamin.
Kalau saya lihat sebulan kita buka responnya positif. Tapi saat ini belum bisa saya lihat prospeknya. Tapi kita harus optimis saja. Sayakan akan buka juga layanan untuk event-event personal maupun berkelompok.
“Kan saya sedang desain panggung juga dihalaman untuk live musik dan orang bisa nikmati makan malam dengan iringan live musik dengan mengundang pemusik-pemusik Kupang. Tapi karena saat ini stabil kondisi karena pandemi, jadi planing itu aka dilaksanakan jika kondisi sudah aman.” Ujarnya.
Sanatha sendiri akui memang pendatang baru di dunia usaha kuliner, karena Breezze merupakan resto pertama yang digelutinya.
“Sebelumnya saya di RDTL usaha distribusi barang. Distribusi masih jalan, tapi karena sedang pembatasan di RDTL makanya belum bisa kembali ke RDTL. Makanya saya pikir selama di Kupang saya isi waktu.” Jelasnya.
“Prinsipnya kita berusaha saja, rejeki di tangan Tuhan. Jika kita tidak berusaha maka rejeki tidak akan datang. Kita harus jemput bola. Pandemi akan berlalu juga. Intinya managemennya keungan dan usaha diatur baik-baik. Agar kalau tidak untung, ya jangan rugi. Itu aja. Prinsip saya jalani saja dulu dengan baik dan benar, rejeki akan datang. Tuhan akan kasi rejeki yang kita punya jika kita jemput bola dengan bekerja serius. Kita harus optimis dan serius. Ini kan bisnis, jika tidak serius mendingan tidak usah bisnis.” Ujarnya optimis.
“Konsep resto ini adalah makan sambil hangout. Saya juga ingin jadikan Working Space dimana saya siapkan printer sama wifi dengan 20 mbps. Eksekutif muda dan pekerja yang. Prinsip saya, resto ini “pas di lidah, pas di kantong.” Paparnya.
“Pandemi semoga cepat berakhir. Pemerintah sudah melakukan yang terbaik untuk pulihkan ekonomi rakyat akibat pandemi, tapi tetap kita berharap akan dukungan pemerintah terus.” Ujar Sanatha.
Breeze Chinesse Food buka pukul 10.00 pagi hingga pukul 22.00 wita.||juli br