BMKG Kupang Merilis : Dampak El Nino Moderat Di NTT, Musim Hujan Mundur dan Kemarau Maju Pada April 2024

BMKG Regional

KUPANG, TOPNewsNTT.Com|| Awal Maret 2024, hasil pemantauan terhadap anomali iklim global di Samudera Pasifik BMKG Kupang memperingatkan masyarakat dan pemerintah NTT terkait indikasi akan terjadinya El-Nino Moderat yang masih berlangsung dengan nilai indeks 1,59. Sedangkan di Samudera Hindia, pemantauan suhu muka laut tunjukkan kondiai IOD Netral.

Fenomena El Nino tersebut diprediksi akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juki 2024 dan setelah triwulan ketiga (Juli-Agustus-September) 2024 berpotensi beralih menjadi La Nina Lemah. Kondisi Indian Ocean Dipole (IOD) diprediksi berada dalam kondisi yang lebih hangat, dengan kisaran +0.5 hingga +2.0 c⁰ lebih hangat dari kondisi normalnya.

Sebelumnya, pada awal September 2023, BMKG-Stasiun Klimatologi NTT merilis bahwa Musim Hujan 2023/2024 diprediksi akan mundur dibanding biasanya. Hasil pemantauan hingga awal Maret 2024 menunjukkan 100% zona musim (ZOM) NTT telah alami musim hujan dan secara umum sebahagian besar ZOM memasuki musim hujan pada bulan November hingga Desember 2023 dimana kondisi tersebut mundur dari normalnya serta puncak musim hujan terjadi pada Februari hingga Maret 2024.

Hal ini dijelaskan Rahmattulloh Adji, Kepala BMKG Stasiun Klimatologi   Kelas II NTT dalam pers rilisnya yang digelar Selasa, 26/03/2024.

Adji juga menjelaskan bahwa awal musim kemarau umumnya berkaitan erat dengan peralihan Angin Baratan (Monsun Asia) menjadi Angin Timuran (Monsun Australia).

“BMKG memprediksi Awal Musim Kemarau terjadi seiring aktifnya Monsun Australia pada April 2024 yang akan dimulai dari wilayah NTT dan Bali. Dari total 28 ZOM di NtT, sebanyak 28 ZOM (100%) diprakirakan akan mengawali musim kemarau bulan April 2024.” Jelas Adji.

Sementara Ruth Apriana, Kasie Prakiraan Iklim, menjelaskan bahwa  jika dibandingkan terhadap rerata klimatologis, Awal Musim Kemarau (periode 1991-2020), maka Awal Musim Kemarau 2024 di Nusa Tenggara Timur diperkirakan MAJU pada 10 ZOM (35,71%), SAMA DENGAN NORMAL-nya pada 11 ZOM (39,29 %) dan MUNDUR pada 7 ZOM (25,00 %).

“Wilayah yang awal kemaraunya diprediksikan maju yaitu sebagian kecil Kab. Manggarai Barat, sebagian Kab. Manggarai, sebagian kecil Kab. Manggarai Timur, Kab. Ngada, sebagian kecil Kab. Nagekeo, sebagian besar Kab. Flores Timur, Kab. Sumba Barat Daya, sebagian besar Kab. Sumba Barat sebagian kecil, Kab.
Sumba Timur, Kota Kupang, sebagian Kab. Kupang, sebagian Kab. Timor Tengah Selatan, sebagian kecil Kab. Timor Tengah Utara, Kab. Belu dan sebagian Kab. Malaka.” Jelas Ruth.

Sementara terkait Sifat Hujan pada Musim Kemarau ini, Ruth menjelaskan,

“Apabila dibandingkan terhadap rerata klimatologis (periode 1991-2020), maka secara umum Musim Kemarau 2024 diprediksikan bersifat NORMAL atau SAMA dengan rerata klimatologisnya sebanyak 26 ZOM (92,84 %), namun terdapat 1 ZOM (3,57%) yang diprediksikan akan bersifat ATAS NORMAL (Musim kemarau lebih basah, yaitu curah hujan lebih tinggi dari reratanya) dan sejumlah 1 ZOM (3,57%) diprediksikan akan bersifat BAWAH NORMAL (Musim kemarau lebih kering, yaitu curah hujan lebih rendah dari reratanya).” Ungkap Ruth.

Ia menambahkan, wilayah yang diprediksi mengalami sifat musim kemarau di bawah normal yaitu sebagian kecil Kab. Timor Tengah Selatan, sebagian kecil Kab. Timor Tengah Utara dan sebagian Kab. Malaka.

“Puncak Musim Kemarau 2024 di wilayah Nusa Tenggara Timur diperkirakan umumnya terjadi
pada bulan Agustus 2024 sebanyak 18 ZOM (64,29%). Namun demikian, terdapat beberapa
wilayah yang mengalami puncak Musim Kemarau pada bulan Juli 2024 sebanyak 9 ZOM (32,14%) dan September 2024 sebanyak 1 ZOM (3,57%).” Tambah Ruth.

Diakhir pers conference, Adji menyampaikan bahwa Kesimpulan Prakiraan Musim Kemarau 2024 Awal Musim Kemarau 2024 Zona Musim (ZOM) di Nusa Tenggara Timur diprakirakan umumnya mulai April 2024.

“Jika dibandingkan terhadap rata-ratanya selama 30 tahun (1991-2020), Awal Musim Kemarau 2024 diprakirakan di sebagian besar daerah Nusa Tenggara Timur Mundur dari rata-ratanya. Sifat Hujan selama Musim Kemarau 2024 di sebagian besar daerah Nusa Tenggara
Timur diprakirakan umumnya Normal. Puncak Musim Kemarau 2024 di Nusa Tenggara Timur
diprakirakan pada umumnya terjadi pada bulan Agustus 2024.” Ujar Adji.

Adji juga menyampaikan beberapa rekomendasi BMKG Kupang bagi pemerintah dan masyarakat menghadapi Musim Kemarau 2024,
“Dalam menghadapi Musim Kemarau 2024, BMKG menghimbau K/L, Pemerintah Daerah,
institusi terkait, dan seluruh masyarakat untuk lebih siap dan antisipatif terhadap kemungkinan dampak musim kemarau terutama di wilayah yang mengalami sifat Musim Kemarau bawah normal (lebih kering dibanding biasanya). Wilayah tersebut diprediksi mengalami peningkatan
risiko bencana kekeringan meteorologis, kebakaran hutan dan lahan, dan kekurangan air bersih.” Kata Adji.

“Pemerintah daerah dapat lebih optimal melakukan penyimpanan air pada akhir Musim
Hujan ini untuk memenuhi danau, waduk, embung, kolam retensi, dan penyimpanan air buatan lainnya di masyarakat melalui gerakan memanen air hujan.” Imbaunya.

Selain itu, Adji ia merekomendasikan tindakan antisipasi sangat diperlukan pada wilayah yang diprediksi mengalami musim kemarau atas normal (lebih basah dari biasanya) terutama untuk tanaman pertanian atau hortikultura yang sensitif terhadap curah hujan tinggi.|| jbr