6 SMA/SMK Di Kota Kupang Ikut Lomba Karya Tulis Mata Pencaharian Tradisional di NTT

NTT, TOPNewsNTT|| UPTD Museum Daerah Provinsi NTT kembali menyelenggarakan Lomba Karya Tulis Museum dengan thema
Sistem Mata Pencaharian Tradisonal
Du Provinsi Nusa Tenggara Timur” antar siswa SMA/SMK Negeri maupun Swasta di Kota Kupang (Kamis, 21/9).

Sebanyak 6 sekolah menengah atas ikut dalam lomba karya tulis ini.

Lomba dibuka oleh Kepala UPTD Museum Daerah NTT Aplinuksi M.A.Adamani yang membacakan sambutan Kadis Pendidikan dan kebudayaan NTT.

Membuka lomba, Kepala UPTD Museum Daerah NTT Aplinuksi .M.A.Asamani membacakan sambutan Kadis Pendidikan dan Kebudayaan NTT yang berharap semoga omba ini, makin
memberikan semangat untuk menjadikan
museum sebagai tempat belajar tentang tata nilai dan budaya sebagai dasar dalam pembentukan karakter manusia dan generasi muda. Manusia yang berkarakter adalah manusia yang tidak meninggalkan nilai-nilai
tentunya budaya sebagai instrument pengendalian perilaku dan peradaban manusia. Oleh karena itu, maka hendaknya museum ini menjadi pusat informasi terkait dengan
peradaban manusia baik yang terkait dengan tata nilai maupun hasil karya budaya manusia
dalam sejarah kehidupan umat manusia yang terukir

Museum sebagai pusat informasi budaya hendaknya menjadi tempat belajar bagi seluruh generasi dalam pembentukan karakter yang berbasiskan budaya daerah.

Perkembangan teknologi yang dicapai oleh manusiahendaknya dijiwai oleh semangat peradaban yang telah membentuk karakter dasar kehidupan pribadi manusia.

Dengan kata lain, sejarah peradaban manusia menjadipeletak dasar dalam mengendalikan diri akibat perkembangan teknologi manusia yang semakin modern.

Ia juga mengingatkan bahwa Provinsi Nusa Tenggara Timur, memiliki berbagai
keragaman budaya yang tersebar di bumi Flobamorata, Sabu, Rote.

Keragaman budaya di Provinsi Nusa Tenggara
Timur tercermin dari berbagai budaya baik rumah adat,.sistem kesenian, sistem organisasi tradisional, corak ragam kain tenun, sistem mata pencaharian, atraksi budaya,atraksi seni, benda-benda hasil karya budaya dan lain-lain.
Hal ini, mau menunjukkan bahwa Nusa Tenggara Timur merupakan provinsi yang memiliki kekayaan budaya yangmenjadi potensi besar dalam pembangunan manusia yang berkarakter dan berbudaya. Seluruh tatanan budaya ini hendaknya menjadikan museum sebagai pusat informasi dan pusat publikasi yang menjadi daya tarik bagi generasi
dan masyarakat luas untuk menjadikan budaya sebagailandasan pijak dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat.

“Lomba hari ini  ingin  mengingatkan dan juga memberikan pesan bagi kita atau pesan bagi generasi sebagai penerus kehidupan untuk memahami tentang tata nilai budaya di
balik eksistensi lomba tersebut. Dalam lomba tentang Karya Tulis akan ditampilkan aspek historis tentang Sistem Mata Pencaharian Tradisional, peranan sistem mata pencaharian Tradisional dalam berbagai aspek kehidupan budaya Masyarakat Nusa Tenggara Timur
atau Flobamorata, jenis-jenis Perhiasan Tradisional dari wilayah kabupaten-kabupaten di Provinsi NTT. Hiasan Tradisional pada berbagai Suku, Daerah, Nusa Tenggara Timur.
merupakan hasil karya budaya sehingga kita tidak meninggalkan budaya sebagai media hidup menujumanusia yang berkarakter dan berbudaya.

Oleh karena itu, lomba ini hendaknya untuk menimba pikiran dan masukan terkait dengan benda koleksi Museum khususnya Tradisional yang kita laksanakan hari ini.

“Kami sangat mengharapkan pikiran yang konstruktif untuk menjadikan museum sebagai tempat belajar bersama-sama dan sama sama belajar tentang tatanan budaya dalam bingkai peradaban di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Mari kita menjadikan museum sebagai
tempat hidup seluruh tata nilai yang bermanfaat bagi kehidupan manusia menuju masa depan yang baik, dalam rangka mencapai manusia yang berkualitas dan berkarakter serta berbudaya.” Ujar Aplinuksk.

Ia juga mengajak kita semuauntuk secara serius memperhatikan seluruh keputusan yang akan disampaikan oleh pihak dewan juri serta
dukungan partisipasi kita dalam memberikan informasiterkait Perhiasan Tradisional sebagai bentuk atau upaya untuk memajukan kebudayaan daerah di Provinsi NTT.

Andre da Silva, ketua panitia lomba melaporkan bahwa ini bukan sekedar lomba saja tapi bertujuan  ingin menjadikan Museum sebagai tempat untuk belajar bersama-sama dan sama-sama belajar. “Karena Museum menjadi tempat pelestarian seluruh tata nilai peradaban dan sejarah kehidupan manusia.

Latar belakang digelarnya lomba karena realitas yang menunjukkan bahwa adanya anggapan tentang Museum hanya merupakan tempat penyimpanan seluruh benda-benda koleksi,

Maksud dan tujuan lomba karya tulis museum tentang Sistem Mata Pemcaharian Tradisional
Di NTT diselenggarakan karena ingin memperkenalkan budaya masyarakat Nusa
Tenggara Timur terkait dengan jenis mata
pencaharian tradisional dan pemanfaatannya
dalam tradisi budaya masyarakat di Provinsi
NTT, Menumbuhkan rasa cinta, bangga dan
menghargai berbagai warisan budaya yang
menjadi identitas diri.

Lomba bertujuan untuk menggiatkan siswa/i untuk mempelajari pengetahuan budaya lokal maupun nasionaldengan memanfaatkan museum sebagai media pembelajaran tentang peradaban budaya di Nusa Tenggara Timur.

Dibalik benda-benda koleksi mengandung unsur sejarah peradaban manusiayang membentuk kepribadian manusia dala m
bertindak dan bertutur dengan sesamanya.

Pasal 3 UU No.11 tahun 2010 tentang Cagar
budaya menyatakan bahwa Pelestarian Cagar
Budaya bertujuan:
a. melestarikan warisan budaya bangsa dan
warisan umat manusia;
b. meningkatkan harkat dan martabat
bangsa melalui Cagar Budaya;
c. memperkuat kepribadian bangsa;
d. meningkatkan kesejahteraan rakyat; dan
e. mempromosikan warisan budaya bangsa
kepada masyarakat internasional.

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20Tahun 2003 tentang sistem PendidikanNasional (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan padahal dibalik itu bahwa benda-benda koleksimengandung unsur sejarah peradaban manusia yang membentuk kepribadian manusia dalam bertindak dan bertutur dengan sesamanya.

Pasal 3 UU No.11 tahun 2010 tentang Cagar
budaya menyatakan bahwa Pelestarian Cagar
Budaya bertujuan:
a. melestarikan warisan budaya bangsa dan
warisan umat manusia;
b. meningkatkan harkat dan martabat
bangsa melalui Cagar Budaya;
c. memperkuat kepribadian bangsa;
d. meningkatkan kesejahteraan rakyat; dan
e. mempromosikan warisan budaya bangsa
kepada masyarakat internasional.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan
Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Untuk meningkatkan kreativitas siswa/i
melalui Karya Tulis Museum tentang Sistem
Mata Pencaharian Tradisional Nusa Tenggara
Timur, Untuk meningkatkan pemahaman siswa/i terkait dengan tata cara system mata
pencaharian tradisional masyarakat Nusa
Tenggara Timur; Untuk meningkatkan pemahaman siswa/i akan nilai-nilai budaya yang terkandung dalam mata pencaharian Tradisional Nusa Tenggara Timur.

Dalam lomba ini kriteria penilaian adalah
Kualitas Penulisan tentang system mata
pencaharian Tradisional (40%), Gagasan tulisan (Kreativitas) Metode Penulisan Bahasa yang digunakan, Kesesuaian dengan tema, sub
tema dan Kesesuaian dengan kondisi
actual (Budaya daerah yang dipilih)
2. Kualitas Presentase (60%), Penampilan peserta (cara menyajikan materi) Bahasa yang disajikan dan Argumentasi.

Dewan juri lomba adalah Idris, S.Sos, M.Si (akademisi),  Paulina Maria Yovita Kosat,S.Pd, M.Hum (akademisi) dan Omiano Sabu, S.Pd,M.Si (Akademisi).

Peserta adalah para siswa  SMA  yakni dari SMA Giovani, SMAN 1 Taebenu, SMA St.Familia, SMA Kencana Sakti, SMAN 2 Kupang dan SMK Swastisari,||jbr