Perkaya Informasi Benda Koleksi Patung Perunggu Sumba Barat, UPTD Museum Daerah NTT Gelar Seminar Hasil Kajian

KUPANG, TOPNewsNTT|| UPTD Museum Daerah Provinsi NTT menggelar kegiatan Seminar Hasil Kajian Patung Perunggu Sumba Barat pada Kamis, 22/09 di Aula UPTD Museum Daerah NTT.

Tujuan kegiatan Seminar Kajian Patung Perunggu Sumba Barat menurut ketua panitia kegiatan Dr.Wensleseus Gampur,S.Pd  yakni untuk memberi informasi sekaligus menerima informasi terkait dengan Patung Perunggu atau secara luas tentang tradisi pematungan di Kabupaten Sumba Barat, memperkaya kajian koleksi Museum sebagai pusat informasi budaya dan juga sebagai rumah budaya dan menjadi tempat belajar bersamasama bagi setiap generasi.

“Karena selama ini Museum menjadi tempat pelestarian seluruh tata nilai peradaban dan sejarah kehidupan manusia.” Jelas Wens.

Latar belakang kegiatan adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam merawat benda-benda peninggalan leluhur, sebagai bukti sejarah peradaban masa lampau.

Sasaran kegiatan yakni Sasaran personal adalah Masyarakat Luas baik akademisi/Mahasiswa, pemerhati budaya, komunitas, yang diundang untuk memberikan saran dan masukan untuk penyempurnaan hasil kajian.

Sasaran Substansi adalah tercapainya penyempurnaan hasil kajian patung perunggu di Kabupaten Sumba Barat sebagai bagian dari benda koleksi museum.

Sasaran Pelayanan adalah peningkatan layanan informasi akan benda koleksi Museum melalui seminar hasil kajian museum.

Dari kegiatan ini diharapkan akan tercapainya penyempurnaan hasil kajian koleksi museum khususnya Patung Perunggu di Kabupaten Sumba Barat.

Meningkatnya kualitas informasi tentang koleksi museum khususnya informasi terkait dengan Patung Perunggu dari Kabupaten Sumba Barat.

Masyarakat lebih mencintai nilai-nilai budaya lewat karya budaya khususnya terkait Patung Perunggu dari Kabupaten Sumba Barat di Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Dalam kegiatan ini diharapkan masukan berupa ide, kritik dan saran agar naskah hasil kajian  sehingga menjadi dasar dalam penyempurnaan hasil kajian di UPTD Museum Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Dari kegiatan ini juga diharapkan peroleh informasi dari peserta terkait dengan nilai historis atau nilai budaya di balik Patung Perunggu.

Tingkatkan  pemahaman tentang eksistensi benda koleksi patung perunggu di UPTD Museum.

Dengannya dilakukan penyempurnaan hasil kajian sebagai dasar dalam meningkatkan pengetahuan tentang nilai historis dan nilai budaya dari patung perunggu.

Dan peserta dapat mengenal lebih jauh tentang bendabenda koleksi dan artikulasi dibalik bendabenda koleksi Patung Perunggu.

Sementara Linus Lusi, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi NTT dalam sambutan membuka kegiatan menyatakan apresiasi bagi kepala UPTD Museum Daeran NTT dan jajaran yang sudah menggelar kegiatan Seminar Kajian Patung Perunggu Kabupaten Sumba Barat yang dilakukan hari ini. (Kamis, 22/09).

Linus lebih jauh berharap, dalam seminar kajian ini peserta  bukan hanya mengaminkan apa kata tradisi yang sudah dikaji, tapi harus ada sumbangan masukan berupa  kritik, ide dan  saran untuk meyempurnakan hasil kajian sesuai dengan kondisi riil, sehingga kajian bisa digunakan oleh semua kalangan mayarakat, terutama peminat budaya internasional sebelum turun ke kabupaten kota.

Diakhir sambutan, Linus berharap museum juga akan menjadi pintu masuk untuk belajar peradaban masyarakat NTT.

“Dari perkembangan laporan diskusi beberapa tahun terakhir, museum harus lebih banyak jadi tempat belajar budaya Timor. Pulau Timor dalam sejarah geologi adalah pulau tertua sesuai hasil penelitian Castilo,  seorang pengamat kebumian otodidak yang hidup pada era 70an dan 80n.  Dalam bukunya Castilo menyebutkan peradaban pulau Timor adalah petadaban tertua di bumi. Bukti itu diperkuat oleh tulisan salah satu pastor bahwa di Oekusi ditemukan rumah adat yang menyimpan mumy yang usianya melebihi usia Mumy di Mesir ” jelas Linus.

Sementara kepala UPTD Aplinuksi M.A.Asamani,S.Sos, M.Si kepada media usai kegitan seminar mengatakan Museum punya program penelitian terkait benda-benda koleksi di NTT yang berjumlah 7.453 koleksi.

“Dalam beberapa kurun waktu 1997 hingga 2022  sudah dilakukan kajian terkait benda-benda koleksi dari 17 benda koleksi dari 14 kabupaten di wilayah NTT. Dan kajian ini  merupakan program rutin UPTD Museum Daerah NTT setiap tahun satu kajian.

Aplinuksi berharap lewat kajian patung parunggu Sumba Barat, nilai-nilai yang terkandung di kaji perlu pemahaman, benda-benda koleksi apa dari setiap daerah di NTT yang harus dikaji oleh museun.

“Benda Koleksi  tanpa kajian akan dangkal tanpa informasi berupa buku, sampai berupa cerita masyarakat dan hubungan antara benda koleksi dengan masyarakat.” Pungkasnya.

Buku yang dicetak nantinya akan diletakkan di perpustakaan Museum, dan juga spot ruang publik seperti bandara,  hotel dan perpustakaan dan museum kabupaten kota dan kabupaten asal benda koleksi tersebut.

“Ke depan kami juga akan menggandeng pemda dalam hal ini Museum Daerah  dan Dinas Pendidikan dan Kebudyaaan kabupaten kota dalam hal memberikan informasi terkait benda koleksi apa yang layak dikaji dan dijadikan buku. Dan dalam memperbanyak serta mendistribusikan buku hasil kajian benda-benda koleksi masing-masing daerah agar memberikan informasi lengkap dan menarik di wilayah masing-masing. Karena mereka di daerah yang lebih tahu.” Ujarnya lagi.

Dari seminar ini Aplinuksi berharap ada masukkan yang akan melengkapi hasil kajian berupa nilai patung perunggu untuk dideskripsikan dengan baik, benar dan menarik sebagai literasi budaya perpatungan Perunggu Sumba Barat.

Ia berkomitmen hasil kajian akan dibukukan dan akan memperkaya bahan informasi dan pembelajaran dari benda koleksi tersebut di perpustakaan museum.

Dengan adanya buku hasil kajian benda koleksi NTT di Museum ini, Aplinuksi berharap para kurator akan berperan menjelaskan ke pengunjung terkait setiap benda koleksi kepada pengunjung.

Pemateri dalam seminar yang diikuti peserta kalangan  mahasiswa dari beberapa universitas di kota Kupang, pemerhati budaya Sumba Barat ini adalah Drs.Mateus Tanda Kawi dengan materi “Patung Perunggu Kemajuan Pandai Besi Ekspresikan Imajinasi Religius Merapu di Tanah Humba” dan Dra Rosalia Idam Sekretaris AMIDA NTT dengan materi “Patung Sumba Tradisi  Leluluhur Yang Tak Lekang Ditelan Waktu.”|| juli br