Wagub Nae Soi Apresiasi Kepedulian Astra terhadap Pendidikan di NTT

Daerah Pendidikan

NTT, TOP NEWS NTT., ■■ Wakil Gubernur NTT, Drs. Josef A. Nae Soi, MM mengapresiasi kepedulian PT astra Internasional yang manfatkan Corporate Social Responsibility (CSR) atau Tanggung jawab Sosial Perusahaan  untuk peningkatan mutu pendidikan khususnya di NTT. Pemerintah Provinsi NTT terus berupaya agar semakin banyak perusahaan terlibat dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat NTT.

“Terima kasih kepada Astra yang sudah memberikan CSR kepada provinsi NTT. Sudah pas ini kalau Astra pilih NTT. Saya pastikan, Gubernur dan Wakil Gubernur memberikan dukungan 1.000 persen untuk kegiatan ini. Saya kira kita harus dukung. Bayangkan,  kita tidak kasih apa-apa, tapi yayasan ini memberikan bantuan yang sangat besar. Mau mencerdaskan anak-anak NTT,” kata Wagub Nae Soi dalam arahannya saat melepas Guru Muda Indonesia, binaan PT Astra Internasional melalui Yayasan Pendidikan Astra Michael D. Ruslim (YPA-MDR) di ruang rapat Gubernur, Kantor Gubernur Sasando, Senin (1/7).

Dengan mengusung _Program Semangat Indonesia Cerdas_, YPA-MDR  menghadirkan  14 guru Muda Indonesia untuk ditempatkan di Kecamatan Rote Barat, Kabupaten Rote Ndao  dan Kecamatan Amarasi Selatan dan Takari Kabupaten Kupang. Sebelas orang Guru untuk tujuh Sekolah Dasar (SD) dan empat Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Rote Ndao. Sementara tiga orang lainnya untuk tiga SD di Kabupaten Kupang.

Menurut mantan Dosen Akademi Ligitasi Indonesia (ALTRI) milik Kementerian Hukum dan HAM itu, Pemerintah Provinsi NTT menaruh perhatian besar pada pendidikan dasar.  Karena pendidikan dasar sangat penting dan menjadi dasar pembangunan manusia. Mengutip tokoh psiko analisis, Sigmund Freud, Josef menyatakan anak harus dididik (secara baik dan benar ) sejak kecil karena akan sangat menentukan perkembangannya pada masa dewasa.Anak-anak pada tahap ini perlu didik oleh pendidik yan g berkualitas.

“Tidak sekadar menjadi guru, tetapi terutama pendidik. Pendidik erat kaitannya dengan  kata pedagogik. Artinya seorang yang membimbing anak ke arah tujuan (hidup) tertentu).  Guru artinya digugu dan ditiru. Kita mungkin punya pengetahuan yang luas,tetapi proses didaktis  dan metodiknya itu yang harus dipelajari. Banyak sekali kita orang Indonesia, pengetahuannya luar biasa,. Tapi bagaimana mentransfer  ilmu pengetahuan itu ke anak didik, tidaklah mudah,” pesan mantan dosen Universitas  Indonesia dan Atmajaya Jakarta tersebut kepada para guru muda.

Pria asal Ngada itu yakin, para guru yang terpilih telah mempelajari hal-hal tersebut selama mengikuti proses _training_. Astra pasti sudah memberikan secara integral dan komprehensif tentang pedagogik serta unsur didaktik metodik kepada para guru ini. Kemauan dari dalam diri untuk terus belajar harus menjadi motivasi  utama. Kalau mau kaya, jangan jadi guru tapi jadi pedagang, lanjut Josef.

“Apalagi kalau mengatakan Guru Muda  Semangat Indonesia Cerdas. Predikat ini tidak hanya sekadar ditulis begitu saja. Tetapi harus dihayati, dipahami kemudian kita melakukan proses transfer sikap kepada anak didik. Pemerintah  daerah pasti akan memperhatikan guru-guru ini jika kontraknya bersama Astra selesai. Tugas pemerintah adalah  melanjutkan apa yang sudah dimulai Astra ini,” jelas  Josef Nae Soi.

Di akhir arahannya, Wagub Nae Soi mengajak perusahaan-perusahaan lainnya untuk dapat terlibat dalam upaya meningkatkan sumberdaya manusia  NTT melalui CSR-nya. Mungkin tidak lagi di dua kabupaten yang sudah diintervensi Astra, tapi di kabupaten lainnya di NTT, ungkap Josef.

Sementara itu, Herawati Prasetyo, Ketua Pengurus YPA-MDR  dalam laporannya mengungkapkan, sejak Tahun 2006 YPA-MDR telah membina 91 sekolah negeri  baik SD, SMP maupun SMK di seluruh Indonesia. Masuk ke Kabupaten  Kupang pada tahun 2016. Secara keseluruhan,  ada 22 sekolah di Kabupaten Kupang dan Rote Ndao yang diberikan bantuan  berupa pembinaan akademis, karakter, seni budaya, kecakapan hidup serta bantuan sarana dan prasarana.

“Khusus Kabupaten Kupang, untuk Kecamatan Takari dan Amarasi Selatan, kami inginkan akselarasi. Akselarasi di sini maksudnya kami ingin dalam lima tahun ke depan, sekolah-sekolah ini menjadi sekolah unggul seperti sekolah-sekolah yang kami punyai di Jawa. Khusus untuk Rote, ini daerah pertama yang kami masuk semuanya. Jadi di kecamatan Rote Barat, kebetulan di situ ada tujuh SD dan 4 SMP, kami ambil semuanya. Nanti mungkin kami teruskan untuk SMA dan SMK-nya. Kami ingin jadikan Rote Barat sebagai kecamatan cerdas berprestasi ,” tekad wanita berusia 61 tahun itu.

Menurut Herawati,kehadiran guru muda merupakan bagian dari pilar Astra untuk Indonesia cerdas. Tujuannya untuk meningkatkan mutu pendidikan di daerah prasejahtera dengan menghadirkan guru muda yang punya kompetensi dan idealisme memajukan pendidikan di Indonesia.  Kehadiran mereka diharapkan menghasilkan peserta didik yangberkualitas dalam bidang akademik,berkarakter positif,memiliki kecakapan hidup dan melestarikan seni budaya daerahnya.

“Rekrutmen guru muda ini,  kami lakukan di bulan April. Ada dari Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga, Universitas Widya Mandira Kupang, Universitas Airlangga Surabaya dan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung.  Lalu kami berikan pendidikan selama satu bulan di Jakarta mencakup semua konsep pengetahuan, sikap dan karakter serta keterampilan standar. Ada materi pedagogi, karakter, profesionalisme guru,Kurikulum 2013, fasilitator untuk buat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). Mereka juga diharapkan berperan sebagai agent of change (agen perubahan) ,” jelas Herawati.

Program guru muda ini berlangsung selama satu tahun. Ke-14 orang muda ini merupakan angkatan pertama. Program YPA-MDR  diharapkan dapat menjadi model atau menajadi contoh atau model bagi daerah lainnya melalui proses pengimbasan yang kiranya  menjadi tanggung jawab pemerintah daerah.

Untuk diketahui, YPA-MDR merupakan salah satu dari sembilan yayasan milik PT Astra Internasional yang bergerak di bidang pendidikan.  Siang hari sekitar pukul 14.00, para guru muda yang bertugas di Rote Ndao diberangkatkan dari Bandara Udara El Tari untuk mulai menjalankan tugasnya setahun ke depan.

Dalam kesempatan pelepasan tersebut,PT Astra Internasional  juga menyerahkan Bantuan Fasilitas Air Bersih untuk Kecamatan Rote Barat.

Tampak hadir pada kesempatan tersebut jajaran pengurus YPA-MDR, Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Setda NTT, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT, Kepala Biro Ekonomi dan Kerjasama Setda NTT, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kupang dan Rote Ndao, para guru muda Indonesia Cerdas, insan pers dan undangan lainnya.■■Juli BR

Sumber :  siaran pers biro Humas dan Protokol