TP PKK & DEKRANASDA NTT Gelar Rapid Test Gratis Bagi 33 Wartawan Di Kupang

PKK & DEKRANASDA Figur Kesehatan Warta Kota

 33 Junalis dinyatakan Non-Reaktif

KUPANG, TOP News NTT■■ Sebanyak 33 orang jurnalis dari berbagai media, mengikuti program Rapid Test yang diprakarsai oleh TP PKK dan Dekranasda NTT.  Salain 33 orang jurnalis, 22 Guru PAUD dan kader PKK dan 30 staf Dekranasda NTT juga ikut test.

Hadir Ketua PKK sekaligua Ketua Dekranasda NTT Julie Sutrisno didampingi wakil ketua TP PKK Provinsi NTT Maria Fransisca Djogo di Laboraturium Kesehatan Provinsi NTT (Senin, 16/11).

Bunda 1 dan Bunda 2 (Julie Sutrisno dan Maria F.Djogo-red), menghadiri langsung pelaksanaan Rapid Test tersebut yang   menggunakan Metode Pengambilan Sampel Droplet tenggorokan bagian belakang yang diambil lewat hidung.

Inilah proses rapid test menggunakan sampel cairan lendir tenggorokan belakang

Agustinus Selly, Kepala Labkes Provinsi NTT, Bunda Julie Sutrisno menjelaslan bahwa kegiatan pemeriksaan gratis Rapid Test hari ini ditujukan bagi 100 orang wartawan, staf Dekranasda dan kader PKK Provinsi NTT yang bekerja sama Dinas Kesehatan Provinsi NTT dan Laboraturium Kesehatan Provinsi NTT.
“Hari ini saya sebagai ketua TP PKK Provinsi NTT mengadakan program rapid test umtuk wartawan,  kader PKK  dan staf Dekranasda Provinsi NTT. Dan ini adalah  kali kedua dibuat, bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dan LabKes.Provinsi NTT.” Jelas Julie.

Menurut Bunda Julie, ini rapid test gratis yang kedua kalinya dilakukan oleh TP PKK NTT. Sebelumnya di awal November bagi staf kelurahan, guru PAUD dan ibu-ibu penyedia PMT.

Latar belakang  program ini gelar, menurut Julie,  karena melihat angka positif Covid yang makin meningkat di kota Kupang.

Selain itu, sasaran kali ini yaitu para Jurnalis sebagai bentuk kepedulian Bunda Julie dan Bunda Maria kepada para wartawan yang  karena  bidang tugas mereka  sangat rentan terinfeksi virus Covid-19 karena selalu berada di lapangan dan bertemu banyak orang.
“Ini kali kedua program rapid gratis dilakukan TP PKK NTT, jika sebelumnya kami lakukan rapid test gratis di kelurahan Manutapen untuk ibu-ibu penyedia PMT (Program Makanan Tambahan),  guru PAUD SD.  Dan hari ini dilakukan untuk wartawan dan PKK dan Dekranasda NTT bekerja sama dengan Dinkes Provinsi Kupang dan Laboratorium Kesehatan. Apalagi wartawan  kerja selalu ketemu banyak orang dan keliling banyak tempat. Dan waktu saya tanya teman-temab media sangat antusias tinggi mau dirapid test.  Untuk staf Dekranasda dengan alasan  Dekranasda adalah toko yang selalu layani orang keluar masuk.” Jelas Julie.

“Khusus  untuk 100 orang wartawan yang ikut test hari ini dari  PKK dan  Dekranasda serta  Ibu Sekda memberi  paket berupa :  1 rak telur, hand sanitizer, masker, sabun cuci tangan dan teh kelor. Jd hari ini saya sebut program “Penyelamatan Kesehatan dan Ekonomi.” Untuk penyelamatan kesehatan yaitu dengan lakukan  rapid test dan untuk penyelamatan ekonomi kami kasih  paket tadi. Telur, Sabun, masker, dan hand sanitizer dari pemasok ke Toko Dekranasda yang merupakan pelaku UKM binaan Dekranasda NTT.” Tandas Bunda Julie.

Jurnalis Trilolok Suara Ferbum Hendro Teme menerima Paket “Penyelamatan Ekonomi” dari TP PKK NTT

Kepada masyarakat, Julie menghimbau :
“Untuk putus mata rantai penyebaran Virus, mari galakkan Gerakan 3M,  karena virus ini bisa diberantas dengan air dan sabun. Dan untuk yang mau deteksi dini virus mari manfaatkan pemeriksaan GRATIS Rapid di Labkes.Provinsi NTT. Pak gubernur saat peresmian laboraturium biomolekular kan sudah umumkan bahwa untuk rapid test akan gratis. Pak gubernur sudah umumkan dan tetapkan bahwa Rapid Tes Gratis jadi silahkan semua masyarakat NTT yang mau priksakan diri untuk deteksi dini datang ke laboraturium kesehatan NTT. Pemeriksaan GRATIS.” Ungkap Julie.

Agustinus Sally, M.Kes, Kepala UTP.Laboraturium Kesehatan Provinsi NTT kepada media menjelaskan bahwa ini program rapid test gratis, disertai dengan pemberian bingkisan penyelamatan ekonomi oleh TP PKK dan Dekranasda NTT  khusus bagi Wartawan, Guru PAUD, kader PKK dan staf Dekranasda. Kalau dari Dinkes dan LabKes Provinsi NTT hanya memberikan rapid test gratis.

 

Agustinus Sally,M.Kes Kepala UPT. Laboraturium Kesehatan Provinsi NTT

Jika ternyata hasil test menunjukkan reaktif, menurut Agus maka Labkes.Provinsi NTT akan berkoordinasi dengan Dinas Kesebatan Kota Kupang dan pihak rumas sakit untuk tindak lanjut pemeriksaan SWAB dan PCR.
“Jika hasil SWAS dan PCR reaktif, tindakan medis masih dilihat apakah dia positif terinveksi, atau OTG saja. Jika PDP maka akan dianjurkan dirawat di RS Penanganan Covid bisa di RS S.K.Lerik sebagai rumahsakit penyangga Covid, RSUD W.Z.Yohanes sebagai RS Rujukan, jika hanya merupakan OTG maka dianjurkan isolasi diri di rumah atau di tempat yang sudah disiapkan pemda melalui Tim Gugus Tugas.” Jelasnya.

Foto bersama Bunda Julie Sutrisno & Bunda Maria F.Djogo

Dari data Labkes. Provinsi NTT sampai dengan hari ini sudah 7000 orang lakukan pemeriksaan rapid. Reaktif sampai bulan September 2020 ada 30-an orang yang reaktif dan sudah dilanjutkan ke pihak Dinkes.Provinsi dan Kota Kupang.

Agustinus menghimbau masyarakat NTT untuk memanfaatkan kesempatan pemeriksaan Rapid GRATIS ini, karena Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat sudah  menetapkannya demikian pada 16 Oktober lalu.
“Silahkan bagi masyarakat NTT yang ingin periksakan diri untuk deteksi dini lewat Rapid, datang ke Laboraturium Kesehatan Provinsi NTT di Kelurahan Fatululi. GRATIS. Aturan ini akan berlaku selama pandemi dan sampai keluar aturan baru dari gubernur NTT.” Imbau Agus.

Agus juga menghimbau masyarakat lakukan Gerakan 3M yaitu Memakai Masker, Mencuci Tangan dengan Sabun dan Menjaga Jarak, agar dapat memutus mata rantai penyebaran dan penularan virus.

Dalam pantauan media ini, proses rapid tes dilakukan dengan metode mengambil cairan lendir dari bagian tenggorokan belakang dengan menggunakan alat seperti cutton bad bertangkai panjang 15 cm. Dan dalam waktu sejam, hasil test sudah bisa diambil di lab kes NTT.

Dan ke 33 jurnalis hasil rapid testnya non-reaktif atau negatif.■■juli br