Tinjau pengungsian Erupsi Ile Lewotolok, Kepala BNPB Minta Kelompok Rentan Dipisah Dari Yang Lebih Muda

Birokrasi Bencana Alam Daerah

“Kepala BNPB Doni Monardo menghimbau  kepada pemkab Lembata, NTT agar memberikan penanganan yang lebih baik kepada pengungsi gunungapi Ile Lewotolok, khususnya bagi mereka yang masuk kelompok rentan.”

Lembata, Top News NTT|| Kepala Badan Nasional Penganggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo menghimbau kepada pemkab Lembata, NTT agar memberi penanganan lebih baik kepada para pengungsi gunungapi Ile Lewotolok, khususnya mereka yang masuk dalam kelompok rentan.

Dalam kunjungan kerjanya untuk meninjau pengungsian dan penanganan erupsi Gunungapi Ile Lewotilok, Doni melihat bahwa pemkab.Lembata sudah memberikan layanan yang cukup baik.

Namun, ia masih menemukan adanya beberapa hal yang harus diperbaiki, salah satunya adalah masalah penanganan kesehatan dan keselamatan para pengungsi.

Dalam hal ini Doni meminta agar para warga pengungsi kelompok rentan dapat dipisahkan dari mereka yang lebih muda.

Menurut Doni hal ini harus dilakukan, sebab selain menghadapi ancaman bencana alam para pengungsi saat ini juga menghadapi non alam, yaitu pandemi Covid 19.
G”Saya himbau kepada Pemkab.Lembata agar bisa memisahkan antara kelompok rentan dengan yang muda. Kareha kuta menghadapi bencana alam namub juga dalam situasi bencana nob alam.” Ujar Donu meminta (Rabu, 2/12).

Sebagaimana diketahui kelompok rentan memiliki resiko yang lebih berat apabila terpapar Virus SARS-Cov-2 penyebab COVID-19.

Adapun kelompok rentan tersebut meliputi usia lanjut, penderita penyakit penyerta atay komorbid, ibu hamil, ibu menyusui, disabilita, balita dan anak-anak.

Apabila hal tersebut tidak segera ditangani dengan baik, maka dapat mengancam keselamatan jiwa masyarakat lainnya.
“Kekomlok rentan ini sangat beresiko kalau terpapar  itu bisa membahayakan keselamatan jiwa.” Ujar Doni.

“Jadi tidak hanya sekedar hanya mengurus ancaman terhadap erupsi gunungapi, tapi kita juga harus bisa melindungi warga negara dan masyarakat dari pandemi COVID-19.” Ujarnya lagi.

Kunjungab Kepala BNPB Doni Monardo bersama anggota Komisi VII DPR RI M.Ali Taher dan Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi di lokasi pengungsian erupsi gunungapi Ile Lewotolok, Kabupaten Lembata tersebut juga seaigus menjadi bukti bahwa pemerintah hadir di tengah masyarakat untuk memberikan dukungan.
“Penerintah pusat  hadir di tengah msyarakat yang terdampak bencana di Kabupaten Lembata, akibat erupsi gunungapi Ile Lewotolok.” Doni mengingatkan.

Sebagaimana menurut catatan yang diterima Doni bahwa sudah ada sebanyak 7.968 orang sudah mengungsi di 7 titik pengungsian.Dan dari data tersebut  Doni juga menekankan agar Pemkab.Lembata sebagai pemegang tongkat komando dalat bekerja lebih keras lagi bersama seluruh komponen demi keselamatan jiwa.
“Tidak boleh ada korban jiwa, oleh karenanya perlu adanya kerja keras beraama dari seluruh komponen.” Kata Doni menekankan.

“Keselamatan masyarakat adalah hukum tertinggi atau Salus Populi Superma Lex.” Ujarnya mengingatkan. ||juli br/
Sumber data :SP Pusdalops BNPB

(Foto+penulis Dr.Raditya Jati (Kepala Pusat Data, Informasi dsb Komunikasi Kebencanaan BNPB, edotor : juli br Top News NTT).