Tingkatkan Peran Jurnalis Bersinergi Mengawal Ekonomi NTT, KP BI dan OJK NTT Gelar Pelatihan Jurnalis Virtual

0
NTT, Top News NTT|| Kantor Perwakilan Bank Indonesia NTT (KP BI NTT) dan KP OJK NTT menggelar pelatihan virtual bagi 30 jurnalis NTT pada Selasa, 22/12.
Tujuan kegiatan adalah bagaimana meningkatkan peran jurnalis bersinergi dengan perbankkan, pemerintahan dan sektor swasta mengawal optimisme pemulihan ekonomi NTT dengan keynote speach sekaligus membuka kegiatan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia NTT I Nyoman Ariawan Atmaja, sambutan Kepala Kantor OJK Perwakilan NTT Robert Sianipar, Greis Simora Kpw.BI NTT yang menyampaikan materi “Perkembangan Ekonomi NTT 202 dan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 2021“, Deddy Safarin Yapudin Kasubag Edukasi dan Perlindungan Konsumen dengan materi Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen dan dan Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa Terintegratif, DR.Frits Fanggidae dengan materi “Penulisan Berita Ekonomi.” Pelatihan jurnalis diakhiri dengan tanya jawab antara jurnalis peserta pelatihan kepada pemateri serta qukz post test sebagai penyegaran dengan pemenang 10 orang yang memleroleh hadiah hibura Rp250.000.
Nyoman dalam sambutan pembuka pada Temu Wartawan Virtual Tahun 2020.
Dengan tema “Sinergi Jurnalis Mengawal Ekonomi” , menyampaikan bahwa   pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) yang melanda dunia pada awal tahun 2020 telah mengubah tatanan dunia dalam waktu singkat.
“Secara sosiologis, pandemi Covid-19 telah menyebabkan perubahan sosial yang tidak
direncanakan. Tentu ini bukan persoalan yang sederhana. Sebab pandemi Covid-19 telah menginfeksi seluruh aspek tatanan kehidupan masyarakat yang selama ini telah diinternalisasi secara terlembaga melalui rutinitas yang terpola dan berulang.” Ujar Nyoman.
“Kegiatan hari ini merupakan wujud apresiasi kami kepada rekan-rekan wartawan yang telah selalu bersama-sama kami melaksanakan kegiatan komunikasi. Kami berterimakasih kepada rekan-rekan yang telah membantu kami dalam meneruskan informasi terkait program-program dan kebijakan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia baik di Pusat maupun di KPw, khususnya kepada masyarakat di NTT. Oleh sebab itu, kami memandang penting untuk membekali rekan-rekan dengan suatu kegiatan yang dapat menambah pengetahuan dan informasi terkini sebagai refreshment kepada kita semuaKami sampaikan juga bahwa, penyelenggaraan kali ini atas kolaborasi antara KPw BI Provinsi NTT dengan Kantor OJK Provinsi NTT yang merupakan wujud sinergi kami sebagai otoritas lembaga moneter dan keuangan di NTT yang senantiasa berjalan beriringan dalam rangka mengawal stabilitas keuangan di NTT.” Katanya.
I Nyoman juga memaparkan Kondisi Perekonomian Nasional saat ini  bahwa  Bank Indonesia (BI) optimis pemulihan ekonomi nasional pada tahun 2021 dapat terwujud dengan penguatan sinergi melalui 1 prasyarat dan 5 strategi. Satu prasyarat tersebut adalah vaksinasi dan disiplin protokol COVID-19, dan 5 strategi respons kebijakan sebagai berikut : Pembukaan sektor produktif dan aman, percepatan stimulus fiskal (realisasi anggaran), peningkatan kredit dari sisi permintaan dan penawaran, stimulus moneter dan kebijakan makroprudensial, dan digitalisasi ekonomi dan keuangan, khususnya UMKM.
Ia juga mnyatakan bahwa pemulihan ekonomi nasional yang tengah berlangsung diprakirakan semakin meningkat.
“Pada tahun 2021, ekonomi Indonesia diprakirakan tumbuh  mencapai 4,8-5,8%, didukung oleh peningkatan kinerja ekspor, konsumsi swasta dan pemerintah, serta investasi baik dari belanja modal pemerintah maupun dari masuknya PMA sebagai respons positif terhadap UU Cipta Kerja.
“Pemulihan ekonomi nasional perlu terus didorong dengan memperkuat sinergi membangun optimisme oleh semua pihak baik Pemerintah (Pusat dan Daerah), Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK),
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), perbankan dan berbagai pihak lainnya.” Ujarnya.
Kondisi Perekonomian NTT & Dukungan Sektor riil, Nyoman menyebutkan bahwa  di tahun 2020 walau  terdampak pandemi COVID-19, adaptasi kebiasaan baru, yang dilakukan untuk mengendalikan risiko penyebaran COVID-19, yang berdampak pada aktivitas ekonomi masyarakat khususnya di sektor perdagangan, konstruksi, dan pariwisata Provinsi NTT, tapi ekonomi NTT mulai membaik secara bertahap.
“Pada triwulan III 2020, ekonomi Provinsi NTT tumbuh 3,06% (quarter-to-quarter),
lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh 0,89% (qtq). Pemulihan ekonomi NTT di triwulan III ditopang oleh sektor jasa pendidikan, administrasi pemerintahan, dan konstruksi. Konsumsi masyarakat juga mulai pulih di tengah adaptasi kebiasaan baru. Sementara itu, inflasi Provinsi NTT sepanjang tahun 2020 tetap terjaga. Hingga bulan November, inflasi Provinsi NTT tercatat 0,56% (year-on-year), lebih rendah dibandingkan inflasi nasional yang sebesar 1,59% (yoy). Capaian inflasi tersebut masih di bawah kisaran sasaran inflasi nasional yang sebesar 3±1% (yoy).” Paparnya.
Inflasi NTT yang terkendali, ungkap Nyoman mengingatkan,
“Tak lepas dari upaya dan koordinasi Tim
Pengendalian Inflasi Daerah, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.
TPID telah melakukan berbagai kegiatan, baik yang bersifat rutin maupun insidentil. Kegiatan rutin mencakup rapat koordinasi (rakor) baik di level teknis maupun pimpinan (High Level Meeting), kegiatan mengelola ekspektasi masyarakat baik melalui siaran pers maupun talkshow di radio dan televisi, serta kegiatan pemantauan harga di pasar-pasar. Sementara kegiatan insidentil mencakup sidak harga dan pasokan ke pasar, gudang distributor, dan operasi pasar.”
Inflasi pada bulan November, ujarnya menjelaskan,
“Terutama disebabkan oleh kenaikan harga bahan makanan seperti seperti tomat, daging ayam ras, bawang merah, dan sawi
hijau.  BI telah melaksanakan pengembangan UMKM untuk mendukung
pengendalian inflasi serta pengembangan ekonomi lokal. BI bekerjasama
dengan Pemda, OJK, serta perbankan telah melaksanakan acara UMKM Expo
Karya Anak Negeri untuk mendukung pemulihan ekonomi para pelaku UMKM.”
“Selain itu, BI juga terus mendorong kemampuan UMKM di berbagai bidang,
seperti mendorong adopsi pembayaran menggunakan QRIS, implementasi
digital farming, e-commerce lokal Bakuniaga, serta pelatihan para pelaku UMKM melalui sekolah BI-YES (Entreprenur School).  Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) juga telah dirasakan manfaatnya baik untuk pengembangan pariwisata, ekonomi kreatif, pendidikan, dan lain-lain.  Di bidang ekonomi kreatif, BI melakukan pemberdayaan kelompok tenun.” Sebutnya.
Di Kota Kupang, ungkap Nyoman,
“BI telah membangun empat rumah tenun yakni Rumah Tenun Rote, Rumah Tenun Alor, Rumah Tenun Sabu dan Rumah Tenun Timor. Di samping itu, BI juga telah membangun tiga galeri tenun di Waingapu, Atambua dan kota Kupang.”
Sedangkan di bidang pendidikan, sebutnya,
“BI mendirikan perpustakaan bernama BI Corner dan memberikan beasiswa dan pengembangan karakter mahasiswa melalui Generasi Baru Indonesia (GenBI).
Kami berharap, semoga sinergi dapat terus ditingkatkan melalui inovasi-inovasi
guna mendukung pertumbuhan ekonomi Provinsi NTT yang semakin berkualitas dan inklusif sehingga bersama dapat mewujudkan visi Pemerintah Provinsi NTT, mewujudkan NTT Bangkit Sejahtera.
Sedangkan kepala OJK NTT Robert Sianipar memaparkan upaya OJK dalam pengawasan lembaga keuangan dan sengketa konsumen lewat portal Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen, untuk mendukung pemulihan perekonomian NTT sehat.
Dedy Safari Yapudin memaparkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membuat terobosan baru dengan meluncurkan Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (APPK). Portal aplikasi ini juga jadi inovasi OJK dalam mendekatkan diri kepada konsumen yang sudah dalam era digital.

Rencananya, pada 1 Januari 2021 layanan penanganan dan penyelesaian sengketa di sektor jasa keuangan akan dilakukan secara terintegrasi melalui APPK. Aplikasi ini nantinya dapat diakses melalui www.kontak157.ojk.go.id.

Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (APPK) merupakan sistem layanan konsumen terintegrasi di sektor jasa keuangan yang berkaitan dengan penanganan pengaduan konsumen dan penyelesaian sengketa. Portal ini ditujukan untuk mengoptimalkan upaya perlindungan konsumen di sektor jasa keuangan.

Sementara Greis Simamora menyampaikan hal yang sama dengan pemaparan KP BI NTT yaitu kondisi ekonomi NTT 2020 dan proyeksi ekonomi 2021 yang disebutkan akan alami pertumbuhan positif atau optimis. || juli br

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *