Tekan Munculnya Klaster Baru Covid-19 Di Daerah Terdampak, Ini Upaya Satgas Provinsi NTT

0

NTT, TOPNewsNTT|| Hingga Jumat, 16/04 di NTT ada penambahan  203 kasus, lebih meningkat  pasca badai seroja.

203 Kasus ini  berasal dari  : kota Kupang : 4 orang, SBD: 65, Sikka : 125 orang, Alor :  4 orang,  Ende : 3 orang, Nagakeo  1 orang dan Sumba Barat : 1 orang.

Jumlah spesimen yang diperiksa : 229 spesimen., yaitu PCR RSUD WZ Johanes : 21 spesimen yang berasal dari kota Kupang : 18 orang, TTS : 2 orang,  kabupaten Kupang : 1 orang.

PCR RST. WIRASAKTI : 9 spesimen berasal dari kota Kupang : 8 orang dan kabupaten Kupang  : 1 orang.

RAPID TEST ANTIGEN : 199 spesimen dari SBD : 65 orang, Sikka  : 125 orang, Alor  : 4 orang, Ende : 3 orang, Nagakeo : 1 orang dan Sumba Barat : 1 orang, dan positif Rate hari ini 88,6%.

Total positif hingga hari Jumat, 16/04 sebanyak : 13.867 orang dan total positif rate hingga hari ini sebesar : 38,7%.

Total pasien yang masih dirawat dan dikarantina 2.539 orang.

Total sembuh hari ini  45 orang yaitu dari Sikka  34 dan Lembata 11 orang.

Total sembuh  : 10.971 orang (79%).

Meninggal tidak ada penambahan tapi total meninggal mencapai : 357 (CFR : 2,5%).

Mengamati peningkatan kasus positif ini, Ketua Satgas Percepatan PenanganN Covid-19 provinsi NTT yang juga Kepala Dinas Keswhatan dan Dukcapil NTT, dr.Messe Ataupah menjelaskan langkah-langkah strategis yang diambil pemprov.NTT untuk mengetahui tingkat penyebaran dan apa upaya yang dapat dilakukan guna menekan munculnya klaster baru didaerah bencana sehingga dapat lebih dini dilakukan penanganan sesuai SOP sehingga peningkatan jumlah positif bisa ditekan.

Kepada media ini dr.Messe memapaparkan lewat wawancaran telepon (Sabtu, 17/04),

“Iya, dari BNPB RI sudah perintahkan agar menambah volume pemeriksaan swab antigen agar bisa memperoleh sampel bagi warga di wilayah terdampak. Sehingg bisa lebih banyak pemeriksaan lab, sehingga bisa mencegah peningkatan jumlah terpapar.” Ujarnya.

“Kita juga sudah perintahkan satgas diwilayah terdampak lakukan langkah-langkah treaching, pemeriksaan sampel lebih banyak di wilayah terdampak terutama di kamp pengungsian. Dengan treaciing yang diperbanyak, kita juga minta penegakan protokol kesehatan lebih diperketat saja. Jangan longgar karena asanya bencana.” Cetus Messe.|| juli br

Sumber : satgas prov.ntt

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *