Staf Berdemo, Managemen Hotel Sasando Janji Akan Segera Bayar Tunggakan Gaji

KUPANG, TOPNewsNTT|| Managemen Hotel Sasando yang diwakili oleh Direktur Maurits Theedens dan GM Jimmy Benu menyanggupi akan segera mencari solusi guna membayar dua bulan tunggakan gaji 60an orang karyawan Hotel. Hal ini dijanjilan managemen Hotel Sasando menanggapi demo puluhan staf Hotel Sasando (PT Flobamorata Bangkit Nasional) dalam diskusi bersama di ruang resto Hotel. Dalam diskusi terungkap bahwa gaji  Agustus 2023 belum dibayarkan oleh Managemen Hotel Sasando. (Kamis, 25/10).

Dalam diskusi antara karyawan dan para staf terungkap juga bukan hanya gaji satu bulan terakhir yang belum dibayarkan tapi termasuk uang servis, kendalan BPJS Ketenagakerjaan yang belum disetorkan, serta pembayaran upah (gaji) yang belum memakai standar UMK (Rp.2.100.000) tapi masih memakai standar UMP (Rp.2.039.000).

Para pendemo menuntut :

1. Segera dilakukan pembayaran kalau bisa hari ini (Kamis, 25/10),

2. Segera menyetorkan iuran BPJS Ketenagakerjaan mereka yang belum disetorkan sementara iuran terus dipotong dari gaji mereka.

3. Segera dinaikkan upah staf sesuai standar UMK (Rp.2.100.000).

Salah satu staf meminta dengan tegas agar hari ini gaji mereka segera dibayarkan, jika tidak akan ada demo lagi. Namun mereka berjanji akan profesional dengan tidak lakukan mogok kerja, mereka akan tetap bekerja seperti biasanya mengingat Hotel ini tempat mereka mencari nafkah su belasan bahkan puluhan tahun dan hotel ini dikelola oleh PT Flobamora.

Mereka juga mengeluhkan bahwa keterlambatan pembayaram gaji dan bonus servis sudah sering terjadi. Bahkan tunggakan BPJS Ketenagakerjaan sudah terjadi sejak 2022.

Mereka meminta dalam menyikapi masalah ini, pihak managemen harus menempatkan diri sebagai pimpinan bukan karyawan.

Managemen Hotel Sasando yang hadir dan memberikan tanggapan pada staf dan klarifikasi ke awak media antara lain :  GM Jimy Benu,  Maurits Theedens (Direktur), Operasional Managen Nety Laka, Felix Tahu (Koordinator Kitchen), Viktori Dahlan (Staf e), akunting Iyen, Marselina Fanggi (koordinator kafe).

Kepada media GM Jimy Benu menjelaskan bahwa keterlambatan pembayaran gaji karena:

1. Ada pergantian managemen lama ke managemen baru (yang sekarang-red).

2. Kondisi tingkat menginap yang cenderung turun lantaran Covid, dan juga kondisi hotel yang fasilitas kurang memadai karena sudah berusia  tua (berdiri 1987) sehingga biaya maintainance besar.

3. Ada tunggakan biaya servis (pemakaian kamar dan ruangan hotel) dari beberapa klien yang bernilai Rp131.727.000.

“Kami akan segera melakukan penagihan ke klien-klien kami dan jika hari terjadi pelunasan, maka kami akan segera membayarkan tunggakan gaji para staf. Tapi semua butuh proses, kami juga berharap agar para klien yang sudah menggunakan fasilitas hotel kami akan segera melunasi tunggakan tersebut karena kami juga butuh biaya untuk mengoperasionalkan hotel.” Ujar Jimy.

Mengenai BPJS, GM Jimy Benu menjelaskan saat pengambilalihan dari managemen lama ke managemen baru, ada tunggakan pembayaran Iuran BPJS yang menjadi kewajiban Hotel yakni sebesar Rp80 juta lebih. Dan iuran yang diserahkan ke managemen baru hanyalah iuran hasil potongan gaji karyawan, sedangkan iuran kewajiban perusahaan atau hotel belum disetorkan karena ketiadaan dana.|| jbr