Rudy Rikoni Beri Kiat Jitu Bangun Usaha Sendiri Bagi Enterpreneur Muda NTT

KUPANG, TOPNewsNTT|| Pengusaha Muda NTT Rudy Rikoni yang menjabat wakil Ketua Umum HIPMI NTT, Bendahara APINDO NTT, CEO PT Indoraya Group dan Bondy Caffe punya pandangan bagus bagaimana membangun ekonomi NTT, peran pelaku UMKM dalam menopang pertumbuhan ekonomi NTT, dan bagaimana membangun bisnis dan menjadi enterpreneur muda bagi kelompok milenial NTT.
Pandangan serta pendapat ini dikaji berdasarkan pengalamannya sebagai pengusaha muda yang memulai usaha dari usaha kecil-kecilan dengan modal kecil hingga mampu membangun usaha atau bisnis skala menengah di kota Kupang terutama di masa-masa pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid yang cukup dahsyat menyerang sektor ekonomi. Menurutnya selama Pandemi berlangsung, sektor ekonomi NTT masih bertumbuh akibat ditopang oleh usaha pelaku UMKM yang tetap bertahan hingga kini
Sebagai pelaku usaha atau pengusaha muda, Rudy menilai saat ini 3 tahun setelah Covid menyerang, pertumbuhan ekonomi di NTT tidak buruk tapi juga tidak baik sekali.
“Di triwulan awal pertama eonomi NTT tumbuh diangka 3% , triwulan 2 tumbuh 3,5%, Triwulan ketiga 4%. Secara nasional, pelaku UMKM di indonesia menyentuh di 10 jutaan, dan di NTT -+ 100 ribuan pelaku UMKM, lumayanlah untuk data ekonomi untuk para pengusaha UMKM.” Sebutnya bangga.
Ia menyebut, selama Pandemi Covid hingga sekarang, pelaku UMKM justeru alami pertumbuhan yang signifikan dan tentu saja giat ekonomi para pelaku UMKM di NTT sangat membantu pemerintah dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi di NTT.
“Pelaku UMKM bertambah selama masa pandemi dan kini total pelaku UMKM di NTT mencapai 100 ribuan orang. Sedangkan secara nasional di Indonesia total pelaku tercatat sekitar 10 juta. Ini angka yang besar dan jika dilirik secara serius akan mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional. Pemerintah dan pengusaha patut mendukung dan ini sektor yang patut dilirik dalam rangka pemulihan kebangkitan ekonomi.” Cetus Sarjana Ekonomi dan Alumni Lemhanas RI tahun 2016 ini.
Rudy menambahkan indikator sebuah sebuah negara atau wilayah dinyatakan maju, pertumbuhan ekonominya harus bagus dan masyarakatnya dikategorikan sejahtera adalah jika jumlah Pelaku Usaha dan UMKM minimal 4% dan maksimal 8% dari total jumlah pengusaha.
“Karena pelaku ekonomi UMKM adalah benteng pertahanan terbaik untuk pengusaha kecil, karena terbukti waktu krisis 1998 banyak pengusaha bangkrut, pailit dan melarikan diri ke luar negeri tapi UMKM di Indonesia yang bertahan maka sektor usaha UMKM harus mulai dilirik dan pemerintah harus memberi atensi yang besar dan serius.” Cetusnya.
Sebagai pelaku UMKM dalam menjalankan usahanya, ia mencontohkan dirinya yang mngawali bisnisnya dari hal kecil hingga besar banyak menghadapi resiki namun hal itu malah menjadi pecut untuk terus bangkit dan makin maju.
“Karena lebih baik kita berbisnis kecil dengan resiko yang kecil juga dan itu lebih menguntungkan, dari pada menuli bisnis dengan modal besar tapi keuntungan tidak bagus. Ya kalau untung bersyukur, kalau terjadi bangkrut bisnis bangkit lama lagi, Jadi lebih baik memulai berbisnis kecil-kecilan tapi punya maksimal 20 cabang atau minimal 3 jenis usaha agar saling menduung darpada bisnis besar namun satu saja dan jika hancur maka harus membangun bisnis brun dari awal.” Anjurnya.
Setelah Covid, lanjutnya, “Neraca penjualan di NTT memang sempat menurun, waktu Covid tahun pertama, tahun kedua, ketiga masih bagus. Tapi pada tahun 2023, banyak pengusaha di NTT mengeluh karena omset menurun hingga 30an % walau masih bisa berjalan. Kita jalani saja, kita tetap bersyukur masih bisa pertahan hidup, naik turun sebuah usaha adalah hal. wajar sebagai pelajaran menuju sukses.”
Kepada pemerintah Rudy menyarankan untuk menciptakan enteroreneur muda dan menghidupkan sektor swasta atau para pelaku UMKM harus dilindungi dan diberi pelatihan keterampilan atau peningkata kapasitas,
“Agar ke depan tidak terjadi masalah managemen, gagal usaha, bangkrut, maka ilmu managemen terbaik harus diterapkan agar makin terampil dalam berbisnis, Sering ada kan pelatihan2 dll. Sedangkan untuk pelaku usaha pemula dan kelompok muda yang ingin menjadi pelaku UMKM, dalam membanngun sebuah usaha, intinya harus fokus dalam membangun usaha dan pengelolaan keuangan harus berhati-hatu.” Anjurnya.
Ia berpendapat, indikator sebuah negara atau daerah dinyatakan maju jika pertumbuhan ekonominya sudah bagus, penduduknya sejahtera, jumlah UMKM atau pengusaha minimal 4% dan maksimal 8%.
“Saat ini, jumlah pengusaha di Indonesia sudah mencapai 3% dan di NTT menyentuh 2,8%, dari jumlah pengusaha di NTT. Dan itu sudah pada titik aman. Kalau negara maju seperti Singapura, Cina, Amerika, jumlah pengusahanya sudah 8-12%, itu negara maju dan ekonomi bagus seperti Jepang, Korea, Malaysia dll. Sementara Indonesia negara berkembang tapi jumlah pengusaha sudah mendekati 4%. Semoga masuk di 4% dan Indonesia di era akan datang, saya lihat pengusaha-pengusaha kecil mulai bangkit semoga di NTT jumlah pengusaha akan makin meningkat setiap tahun supaya perputaran ekonomi semakin baik dan maju.” Harapnya.
Jika sebuah daerah mau maju, minimal pengusahanya dan PAD harus meningkat, dimana sektor-sektor ekonomi seperti pertanian, kelautan dan kehutanan harus diperhatikan supaya tidak terjadi inflasi. Di sektor perikanan, pertanian, peternakan harus diperhatikan supaya tumbuh merata di semua lini.
“Di NTT, daerah pertanian dan peternakan bagus dan masih bisa untuk dijadikan usaha. Makanya saya berpesan kepada pengusaha muda, harus kembali ke sektor pertanian, peternakan, perikanan dan kehutanan. Sektor-sektor tersebut harus mulai dilirik. Bangunlah usaha dengan berbisnis skala kecil mulai sekarang untuk menuju NTT Bangkit dan Sejahtera.” Anjurnya lagi.
Sebuah Negara dikatakan maju jika sektor pertanian, peternakan, perikanan dll sudah maju itu baru rakyatnya sejahtera dan daerah akan sejahteran.
“Pengusaha muda dan calon pengusaha, jangan ragu memulai bisnis dan pantang menyerah. Karena dalam berbisnis itu jika makin banyak kegagalan, maka akan makin banyak pengalaman didapat dan akan makin mahir berbisnis. Seorang pengusaha jika mengalami jatuh bangun dalam membangun usahanya lebih dari 5 kali artinya menuju kebangkitan dan kesuksesan. Harus berani dicoba baru kita tahu.” Ujarnya.
Kepada kelompok milenial NTT Rudy mengajak agar jangan pantang menyerah, jangan jadi penonton di daerah sendiri.
“Berbuatlah untuk daerah kita agar NTT dapat menuju provinsi ternak, nelayan dan tani dan itu harus diperjuangkan dan dibangkitkan semua sektor harus diperhatikan.” Tutupnya.|| jbr