Program Kerja Bidang Kebudayaan Untuk Pemajuan Budaya Di Kota Kupang

KUPANG, TOPNewsNTT|| Budaya adalah jati diri dan asal usul suatu bangsa yamg menerminkan suatu bangsa dimasa lampau untuk diwariskan nilai-nilai yang terkandung didalamnya kepada generasi penerus bangsa.

Selama ini kita tahu bahwa Bidang Kebudayaan menyatu dengan Bidang Pendidikan pada Dinas yakni Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang.

Untuk menggali lebih dalam apa saja yang diurus dibidang ini, jenis budaya, apa program kerjanya untuk pemajuan budaya di Kota Kupang, kota Provinsi NTT dengan beragam suku dan etnis ini, apa itu budaya, jenis budaya, asal budaya dan media ini  mewawancarai Serlin Marlis Tiro,S.STP,MM Kabid.Kebudayaan pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang.

Berikut penjelasannya,

“Di Dinas Pendidikan, kami ada di Bidang Kebudayaan, yang terbagi lagi menjadi tiga seksi yakni seksi Cagar Budaya dan Museum, Seksi Kesenian dan Seksi Adat dan Tradisi. Itu bidang tugas kami dibidang Kebudayaan kota Kupang.” Jelas Serlin.

Tahun 2021, ia melanjutkan, “Terjadi perubahan nomen klatur dan struktur, khususnya dibidang kebudayaan itu, dan hanya ada namanya pamong budaya dan seksi-seksi yang pada kali lalu dijalankan oleh fungsional tertentu. Jadi fungsi-fungsi yang ada di kebudayaan itu kita jalankan tupoksi terkait dengan Cagar Budaya, Museum, Kesenian Tradisional dan Tradisi.”

Terkait dengan penetapan cagar budaya, ulas Serlin, “Pemkot.Kupang telah menetapkan 5 Cagar Budaya yakni 1. Benda Cagar Budaya yaitu Meriam Peninggalan Perang Dunia ke-2 di Kelurahan Kelapa Lima. 2. Struktur Cagar Budaya yaitu Gua Peninggalan Jepang di Kelurahan Naimata 3. Struktur Cagar Budaya yaitu Gua Peninggalan Jepang di Kelurahan Lliba (belakang Gereja Efata). 4.Struktur Cagar Budaya yaitu Tugu Jepang di Kelurahan Penfui 5. Situs cagar budaya yaitu Kuburan peninggalan kolonial Belanda di Kelurahan Nunhila.

Karena di Kota Tidak ada Museum, maka hanya bidang Kesenian Tradisional yang dikelola yakni pembinaan dalam upaya peningkatan minat, bakat, karakter yakni : 1.Menyelenggarakan bimbingan teknis kesenian tradisional kepada guru jenjang SD dan SMP, dengan harapan agar ilmu yang didapat oleh guru dapat di transfer ke anak didiknya. 2. Menyelenggarakan lomba-lomba paduan suara dan tarian tradisional antar siswa/i tingkat SD dan SMP.

Pembinaan juga diberikan kepada komunitas seni di Kota Kupang, yakni Pemkot Kupang  melalui Dinas P & K telah memberikan Bantuan Peralatan kesenian kepada 10 Sanggar di kota Kupang.

Tahun 2024 direncanakan akan dilakukan pemutakhiran data objek pemajuan kebudayaan (OPK) diantaranya bahasa, adat istiadat, manuskrip, tradisi lisan, seni, permainan rakyat, ritus, teknologi tradisional, pengetahuan tradisional, olahraga tradisional dan cagar budaya.

Di Kota Kupang ada sskitar 60 sanggar dan komunitas kesenian, namun karena keterbatasan anggaran, baru bisa memberikan bantuan pembinaan kepada 10 sanggar. Tapi pada tahun 2023 sudah ada 21 sanggar seni yang memasukkan proposal. Untuk tahun 2024 sudah disiapkan anggaran pembinaan juga.

Seharusnya banyak kegiatan bisa dilakukan untuk menggairahkan bidang kebudayaan, tetapi karena terbatasnya anggaran di Bidang Kebudayaan sehingga kegiatan juga terbatas. Tetapi jika ada peningkatan anggaran di tahun-tahun mendatang,  maka bukan tidak mungkin jenis program dan kegiatan bisa ditambah

“Memang anggaran terbatas tapi selama ini kamu cukup-cukupkan saja untuk program yang jadi bidang Kebudayaan, tapi sebenarnya sangat kurang jika mengingat bahwa budaya dan warisan budaya adalah jati diri bangsa yang harus dipelihara untuk diwariskan ke generasi penerus, seharusnya banyak hal bisa dilakukan oleh bidang kebudayaan.” Cetusnya.

Budaya itu sangat penting digerakkan, diangkat, digaungkan, dirawat lewat berbagai kegiatan untuk setiap generasi terutama generasi muda agar jangan jadi lost generation terhadap kebudayaan bangsa Indonesia. Dengan berbagao event dan pembinaan, tentu akan mendorong generasi muda mau mencintai budaya dan menjadi pelaku budaya bangsa yang mengandung multi nilai positif di tengah banjir budaya luar yang bukan hanya menggerus moral dan jati diri generasi muda tapi menyeret ke arah budaya asing yang tidak sesuai jati diri Bangsa Indonesia yang masih memegang adat ketimuran yang sopan santun, beretika dll sesuai Ideologi Bangsa.

Menurutnya, generasi muda kota Kupang perlu diperkenalkan dengan budaya dan adat istiadat bangsa NTT agar mereka tidak menjadi generasi yang lupa akan asal usul mereka. Warga kota Kupang yamg homogen dari berbagai suku ini haruslah menggaungkan kebudayaan NTT lewat berbagai event : lomba, pameran, diskusi, seminar dll. Tujuannya adalah untuk membawa generasi muda masuk ke dalam budaya kita. Lomba-lomba akan menggali potensi generasi muda kita.

Lewat event itu kita berupaya memperkenalkan ragam budaya kita misal lomba menari, menyanyi dll.

Memang tingkat partisipasi masih rendah namun dari tahun 2021 ada peningkatan peserta lomba hanya 1.500 lebih, tahun 2022 tingkat partisipasi hampir 3 ribu lebih. Ini menunjukkan potensi dan bakat generasi muda sebenarnya sangat beragam dan itu muncul saat lomba-lomba budaya tersebut.

Ia berharap di tahun 2024 ada peningkatan anggaran bagi bidang kebudayaan sehingga bisa menggelar berbagai kegiatan beragam.|| jbr