PEMKAB BELU SERIUS URUS LAYANAN AIR BERSIH DAN SANITASI LAYAK

Birokrasi Daerah

ATAMBUA, TOPNewsNTT|| Dalam mengupayakan akses air bersih dan sanitasi, Pemerintah Kabupaten Belu melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Belu menggelar kegiatan bertemakan “Workshop Kelompok Wira Usaha Sanitasi Dengan Badan Usaha Milik Desa Melalui Dana Desa Tentang Program Air Bersih dan Sanitasi Tahun 2022 dan 2023″

Workshop yang diikuti oleh Camat dan Kepala Desa se Kabupaten Belu, di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Selasa (23/08/2022) ini, mengupas habis mengenai akses dan pembiayaan sanitasi untuk memberikan fasilitas pembinaan dalam melakukan sanitasi yang baik. Dengan harapan, workshop ini dapat menumbuhkan semangat bagi setiap desa untuk senantiasa menjalankan Sanitasi Tunggal Berbasis Masyarakat (STBM) dan meningkat kesehatan masyarakat.

Dalam arahannya, Asisten Pemerintah dan Kesra Setda Belu, Drs. Nikolaus Umbu K. Birri, MM mengharapkan dukungan para camat dan kepala desa, agar seefektif mungkin memanfaatkan APBDes untuk mendukung program STBM di Kabupaten Belu guna mewujudkan prilaku hidup sehat masyarakat.
“Perubahan prilaku hidup bersih dan sehat ini lebih difokuskan kepada STBM yakni, Pertama, stop buang air besar disembarang tempat, Kedua, cuci tangan dengan air menggunakan sabun. Ketiga, pengolahan air minum aman. Keempat, pengelolaan sampah rumah tangga dan kelima adalah pengelolaan limbah cair rumah tangga,” jelasnya.

Disampaikan pula, kolaborasi kerja sama Pemerintah dalam hal ini para camat, kepala desa, BPD dan Bumdes, memiliki peran bersama agar bagaimana memanfaatkan APBDes untuk mendukung kegiatan STBM menuju masyarakat Belu yang sehat dan sejahtera.
“Melalui workshop ini, kita harapkan ada gagasan atau ide bagaimana mengantisipasi atau sedapat mungkin dapat melaksanakan lima pilar ini, dengan keterlibatan dan pemberdayaan para penyandang disabilitas,” ungkap Umbu Niko.

Informasi lain yang dihimpun,
kerja sama kemitraan Pemerintah Kabupaten Belu dan Plan Internasional Indonesia serta Pijar Timur Indonesia telah melaksanakan Program WINNER (Women and Disability Inclusive Wash and Nutrition) sejak tahun 2018 sampai 2022 yang menjangkau 12 kelurahan dan 69 Desa.

Rangkaian kegiatan yang sudah dilaksanakan, yakni sosialisasi, Peningkatan Kemampuan Tim STBM Desa/Kelurahan dan Kecamatan, Pemicuan Perubahan Perilaku 5 Pilar STBM dan Monitoring/Evaluasi serta Verifikasi 5 Pilar STBM di 12 Kelurahan dan 69 Desa oleh Pokja AMPL Kabupaten Belu, Dinas Kesehatan, UPTD Puskesmas, Pemerintah Kecamatan dan Pemerintah Desa/Kelurahan dan Organisasi Penyandang Disabilitas (OPD Kumpesa Rai Belu) dengan tujuan untuk melihat langsung praktek perilaku dan kepemilikan sarana 5 Pilar STBM di tingkat masyarakat, sekaligus menetapkan status/deklarasi Kabupaten Belu Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS).

Dalam rangka peningkatan tangga sanitasi dari yang tidak layak ke yang layak maka Yayasan Plan International Indonesia dan Yayasan Pijar Timur Indonesia telah melatih masyarakat dan penyandang disabilitas ( kelompok Wusan) tentang pembuatan closed jongkok dan closed duduk serta instalasi jamban yang adaptif terhadap perubahan iklim.

Pelaksanaan program ini dalam rangka mendukung tujuan pembangunan air minum dan sanitasi pemerintah pusat dan kabupaten untuk mewujudkan masyarakat Kabupaten Belu mendapatkan layanan air bersih dan sanitasi layak sesuai Perbup Nomor 36 tahun 2021 Tentang Roadmap STBM dan Perbup Nomor 37 tentang Pedoman Pelaksanaan STBM-GESI di Kabupaten Belu.|| juli br

 

Sp (prokopimbelu)