Peduli Kesehatan Masyarakat Kupang Tengah, Ketua Yayasan Reformasi dan Servas Mario Bawa 7 Dokter Korea Selatan Beri Pengobatan Gratis

Daerah Figur Kesehatan

Noelbaki-Kupang Tengah, TOPNewsNTT||Yayasan Pendidikan Reformasi Noelbaki dan Servas Mario (Universitas San Pedro) lewat loby Ketua kedua Yayasan Pendidikan tersebut Pdt.Johnson G.Dethan,STh,M.Div memboyong 7 dokter spesialis penyakit dalam, dentist (gigi), mata dan bedah  berasal dari Korea Selatan guna memberi pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis serta pemberian kaca mata plus bagi 500an warga Desa Noelbaki dan sekitarnya (Kamis-Jumat, 28–29/September 2023).

Pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis ini digelar dihalaman depan Kompleks Sekolah Reformasi Noelbaki, Kupang Tengah, Kabupaten Kupang dengan berkolaborasi dengan Rs.Naibonat.

Pemkab.Kupang mendelegasikan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang unuk mendukung kegiatan tersebut karena menurut Dr.Ivone Nubatonis saat diwawancarai tim media mewakili pemkab Kupang bahwa intinya pemkab Kupang sangat terbuka dan mendukung setiap kegiatan dari stakeholder manapun yang punya tujuan memberi manfaat positif bagi masyarakat karena juga membantu pemkab.Kupang.

“Pak Bupati berpesan bahwa setiap kegiatan dari stakeholder yang bertujuan baik bagi kepentingan masyarakat harus diterima dan didukung karena ini merupakan sebuah tindakan membantu pemerintah juga. Karena untuk kepentingan masyarakat umum pemerintah tidak bisa sendiri bergerak. Butuh kolaborasi dna dukungan semua pihak stakeholder pendidikan, lembaga agama, legislatif, bahkan kelompok pengusaha, organisasi apapun, NGO semua yang bertujuan baik harus disambut. Bahkan beliau berharap setiap Putera Daerah di lyar NTT yang sudah memiliki jabatan, pekerjaan, taraf hidup meningkat, memiliki jaringan yang mampu memberi manfaat positif untuk daerahnya sehrusnya melakukan sesuatu untuk daerahnya sesuai kapasitas masing-masing. Karena Pemerintah punya keterbatasan juga jadi kolaborasi dan bantuan apapun kami terima sejauh bertujuan baik dan memberi dampak positif.” Ungkap dr.Ivone tersenyum.

Dr.Ivone sebagai Kabid.Pengembangan dan Pengendalian RS.Naibonat juga menyatakan bahwa pihaknya mendukung dengan menerjunkan tenaga dokter dan perawat serta alat bantu medis yang dibutuhkan. Selain itu ia juga mengaggumi serta mengapresiasi para dokter Korea karena mereka begitu serius melayani para pasien dengan membawa beberapa peralatan seperti alat Usg Portable, tempat tidur dentist, obat dan kaca mata.

Ia bahkan berharap akan ada lagi program seperti ini guna membantu masyarakat agar terlayani kebutuhan layanan kesehatan mereka.

Walau diakuinya ketersediaan layanan kesehatan di kabupaten Kupang cukup memadai dengan 1 rumah sakit umum, Puseksmas Naibonat, Oesao, Tarus (24 Jam), Pustu ada disetiap desa, dan obat tersedia lengkap, Puskesmas Besar 26, 250 Pustu. Setiap pustu ada 4 tenaga kesehatan dan secara umum sudah mencukupi.

“Kami membawa dari RS Naibonat membawa 6 orang perawat sebagai penerjemah dan pendaftaran tensi. Ada pencabutan gigi, tambal dan pembersihan karang gigi, untuk kacamata pemeriksaan mata plus minus dan pemberian kaca mata, operasi minor untuk tiroid, abses dll. Serta ugs perut.

Penyakit yamg muncul dari pasien maag, asam urat, kolestrol dan cacingan.

Sementara Pendeta Johnson Dethan mengatakan bahwa bahwa prinsip Yayasan Pendidikan Reformasi dan Univ.San Pedro berpikir untuk siap melayani dengan kasih yang salah satunya pendidikan, dan juga kesehatan sehingga hari ini yayasan berkolaborasi dengan Dokter-dokter dari Korea Selatan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis.

“Tujuannya supaya masyarakat yang karena susah secara ekonomi sehingga tidak terlayai secara kesehatan, bisa datang dan dilayani. Tujuan berikan pelayanan dan dilayani secara gartis mulai pemeriksaan sampai obat-obatan.

Dokter yang datang adalah ahli media Korea yang sangat kompeten dan diakui secara internasional. Dalam sistem Indonesia, tidal bisa dokter dari luar negeri melaksanakan pemeriksaan kesehatan, kecuali kolaborasi dengan pemerintah, lanjut Johnson.

Sehingga pihak  Yayasan bersurat resmi ke Pemkab.Kupang dan meminta ijin dan dukungan kolaborasi untuk setuju dan ijinkan sehingga mengarahkan Kadis Kesehatan dan Rs Naibonat.

Menurut Johnson saat pembukaan pemkab. Kupang diwakili oleh pejabat dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang, dan juga kehadiran dan dukungan tenaga kesehatan (dokter dan perawat) dari RS Naibonat juga membantu para dokter Korea.

Dokter Ivone dan Dokter Yeti juga datang membantu dan mengawasi jalannya layanan ini.

Pendeta Johnson berjanji ke depan jika Tuhan mengijinkan akan melakukan layanan serupa ini bagi masyarakat Kupang Tengah.

“Antusias masyarakat sangat tinggi dengan bukti hari pertama sekitar 300an orang, hari ini sekitar 200an lebih. Kemarin sampai malam layanannya. Hari ini bisa saja sampai malam, maka kami sudah tutup pendaftaran. Para dokter ini sangat antusias dan sangat bahagia bisa di ikutkan dalam pelayanan ini. Dan mereka berjanji jika dijinkan kali berikut akan diatur waktunya mereka ingin kembali ke sini dan memberi edukasi kesehatan bagi masyarakat dan juga para dokter dalam hal ilmu keaehatan dan kedokteran semacam sharing ilmu. Tapi harus ada permintaan dan ijin dulu.” Ujar Johnson.

Sementara koordinator tim Dokter Korea Selatan, dokter Dr. James MJ. Lee mengatakan mereka sangat bersukacita bisa datang ke Indonesia ke desa Noelbaki untuk membantu warga disini.

“Hari ini kami datang ke sini walau dengan perjalanan panjang dan kami anggap sebagai liburan dan kami sangat bersula cita karena bisa membantu masyarakat di sini.” Ujarnya.

“Kami memberikan layanan kesehatan mata, gigi, bedah dan penyakit umum dan kami membawa peralatan serta obat langsung dari Korea Selatan. Banyak pasien meminta mencabut gigi dan kami juga lakukan operasi kecil untuk beberapa kondisi penyakit tiroid, abses dll. Kami  berharap ke depan bisa datang dan lakukan layanan lebih lama lagi. Karena ini baru pertama maka hanya dua hari. Kami sangat gembira dengan perjalanan dan pelayanan yang kami lakukan disini di Indonesia, dan ini iami menganggapnya sebagai sebuah liburan yang sangat berarti, bahkan ada dokter yang membawa serta keluarganya karena di Korea Selatan juga sedang masa liburan sekolah dan liburan musim dingin.” Tutup dokter James Lee tersenyum.|| jbr