NTT, TOPNewsNTT||Pada bulan Mei 2023 mendatang BPS akan menggelar Sensus Pertanian 2023 (ST2023) secara serentak di seluruh Indonesia, demikian pula di provinsi yang didominasi sektor pertanian ini.
Sebelum pelaksanaannya tahun 2023, BPS provinsi NTT menggelar Seminar Publisitas ST2023 bagi petugas lapangan dan media pada Selasa, 16 Agustua 2023.
Seminar di isi dengan Sosialisasi yang dipaparkan oleh Indra A.Souri (Statistik Ahli Madya) BPS NTT dengan materi “Grand Desain Sensus Pertanian 2023 (ST2023).”
Dalam Grand Desain tersebut dipaparkan tentang Sensus Pertanian Indonesia dan Dunia, Output dan Pelaksanaan ST2023, Manfaat ST2023, Kegiatan ST2023 tahun 2022 dan Peran Wartawan pada ST2023.
Sensus Pertanian Indonesia pertama kali dilaksanakan pada tahun 1963 dan ST2023 adalah yang ketujuh.
Variabel yang dibutuhkan untuk kelengkapan data pertanian berkembang sangat dinamis serta Sensus Pertanian harus dapat menjawab kebutuhan data di level nasional maupun level global.
ST2023 dirancang agar hasil yang diperoleh berstandar Internasional demgan mengacu pada program FAO yang dikenal dengan WCA.
WCA atau World Programme for the Census of Agriculture berdiri pada 1930 dan setiap 20 tahun hingga 2020 dan disponsori oleh Internasional International Institute of Agriculture (IIA).
Pada tahun 1930 negara-negara diminta untuk melakukan sensus pertabian pada 1929 di belahan bumi utara dan pada 1930 di belahan bumi selatan. Program 1940 dilakukan hal yang sama. Tujuannya adalah untuk mendapatkan data global dengan merujuk pada periode waktu yang sama.
Sedangkan FAO (Food and Agriculture of the United Bations) yang memikul tanggung jawab IIA setelah pembubarannya pada tahun 1946.
Sementara WCA 2020 merupakan program kesepuluh dalam program sepuluh tahunan sensus pertanian.
WCA 2020 merupakan panduan yang dikeluarkan oleh FAO untuk pelaksanaan Sensus Pertanian Dunia selama 2016-2025.
Sampai dengan 2021, terdapat 112 negara telah melaksanakan sensus pertanian yang mengadopsi WCA.
18 Negara pada tahun 2023 menyelenggarakan ST yanfvmengadopsi WCA (termasuk Indonesia).
112 Negara yang telah melaksanakan Sensus Pertanian hingga 2021 (mengadposi WCA2020) adalah 14 Negara di Amerika Utara dan Tengah, 6 Negara di Amerika Selatan, 35 Negara Eropah, 29 Negara di Afrika, 18 Negara di Asia dan 10 Negara di Oceania.
Untuk sukseskan ST2023 dilakukan sejumlah kegiatan persiapan yakni dengan pertemuan dalam rangka koordinasi dengan Dinas LHK, Bakohumas Provinsi NTT, Diskominfo NTT, DPRD Provinsi NTT, Kantor Pemerintah Daerah NTT dan Gubernur NTT.
Data yang dikumpulkan pada ST2013 antara laib Data Pokok Pertanian Nasional dan Petani Gurem, sedang pada ST 2023 adalah data poko Pertanian Nasional dilengkapi data yang dapat menjawab isu strategis terkinu di bidang pertanian, kehutanan dan perikanan yang salah satunya Urban Farming, Petani Gurem, Small Scale Food Producer (Petani skala Kecil) sesyai Strandar FAO, Indikator SDGs Pertanian dan Geospasial Statistik Pertanian (dua indikator terakhir adalah yang baru di ST2023).
Sementara 13 Negara yang akan melaksanakan ST 2023 adalah 1 Negara di Amerika Utara dan Tengah yakni Panama, 1 Negara di Amerika Selatan yakni Bolivia, 2 Negara di Afrika yakni Namimbja, The Kingdom of Eswatini, 1 Negara di Oceania yakni Vanutu dan 10 Negara di Asia yakni Kamboja, Georgia, Indonesia, Iran, Iraq, Oman, Philipina, Tajikistan, Thailand dan Uzbekistan dan 1 Negara di Oceania yakni Vanutu.
Data yang dikumpulkan pada ST 2023 yakni data pokok pertanian nasional dilengkapi data yang dapat menjawab isu strategis iau strategis pertanian nasional harus mengacu lada RPJMN dan berdampak pada pengambilan keputusan strategis pemerintah.
Contoh isu strategis adalah perhutabab sosial, petani milenial, Urban Milenial, Urban Farming, Produktivitas petani/pendapatan petani sebagai.proxy kesejahteraan petani dan status lahan lahan menurut jenis kepemilikan lahan seperti SHM, HGU dll.
Statistik Geospasial pada ST2023 yang dikumpulkan adalah titik longitude/latitude dan lokasi lahan berdasarkan jenis penggunaan jalan, sebaran rute/unit usaha pertabiab dan sebaran lahan pertanian.
Inventarisasi data pertanian, kehutanan dan perikanan adalah unit usaha perorangan/rumah tangga, perusahaan (hortikultura, perkebunan, peternakan, kehutanab dan perikanan) dan kelompok/unit usaha pertanian lainnya (utl).
ST2023 ada penambahan dan perbedaan dari ST2013, baik padaunit usaha yang didata dan moda pendataan.
Jika ST2013 unit yang didata adalah usaha perorangan atau rumah tangga dengan moda pendataan PAPI, maka pada ST2023 unit yang didata adalah penambahan menjadi 3 yakni unit usaha pertanian lainnya (UTL) dengan moda pendataan PAPI/CAPI dan Unit Perusahaan dengan moda pendataan CAPI/CAWI selain Unit Usaha Rumah Tangga atau Perorangan dengan moda pendataan PAPI/CAPI.
Dalam ST2023 ada 5 Panca Laksana yang dilaksanakan sejak 2021, pertama : Koordinasi dan Kosolidasi baik secara internal dan lintas institusi di pusat maupun daerah.
Kedua : Penyiapan Basis Data Pertanian Sementara yakni penyiapan basis data pertanian sementara terkait usaha pertanian perorangan, DPO dan UTL.
Ketiga : Updating DPP dan DUTL yakni Penyiapan instrumen, pelatihan petugas dan pelaksanaan lapangan updating DPDD dan DUTL.
Keempat : Finalusasi Preslist DPP dan DUTL serta prelist dan Peta Wilkerstat yakni penyusunan dan penyiapan dokumen prelist final DPP dan DUTL, serta pengiriman prelist dan Peta Wilkerstat.
Kelima : pemutahiran dan Pencacahan lengkap yakni pemutakhiran dan pencacahan lengkap sesuai prosedur.
Dasar Pelaksanaan, Tujuan dan Manfaat ST2023 adalah Rekomendasi FAO setiap negara anggota melakukan sensus pertanian minimal setiap 10 tahun sekali, Amanat UU NO.16/1997 tentang statistik sensus pertanian dilaksanakan setiap 10 tahun sekali pada tahun berakhiran 3 dan satu-satunya instrumen pengumpulan data yang dapat menghasilkan data pertanian hingga wilayah terkecil.
Tujuan dan manfaat pelayan memotret perubahan struktur pertanian Indonesia dalam sepuluh tahun terakhir, menyediakan kerangka sampel bagi survei-survei yang akan dilaksanakan diantra dua sensus untuk mengumpulkan statistik pertanian dan lebih rinci dan menyediakan data yang digunakan sebagai bencmark dan rekonsialisasi statistik pertanian yang ada.
Misi besar ST2023 adalah Pertanian Berkualitas untuk pembangunan dengan prinsip :
Pertama : Momentum perbaikan tata kelola basis data petani integrasi basis petani hasil sensus dengan basis data petani du berbagai K/L untuk dibagipakaikan (dirawat bersama).
Kedua : Peningkatan kualitas desain kebijakan strategis Basis data petani hasil sensus pertanian dapat digunakan untuk mendukung agenda besar reformasi penyaluran subsidi pupuk (perbaikan data targeting).
Ketiga : peningkatan kualitas pengumpulan statistik pertanian yakni hasil sensus menyediakan kerangka sampel pelaksabaab survei di berbagai K/L untuk mengumpulkan statistik yang rinci.
Keempat : mendukunf transformasi sistem pertanian dan pangan sensus mengumpulkan data untuk memperkuat kebijakan pemerintahan dalam tekanab terhadap sistem pertanian dan pangan nasional (kelangkapan produksi, regenerasi petani dll).
Sensus Pertanian merupakan peningkatan kualitas desain kebijakan strategis pembangunan pertanian nasional.
Informasi strategis yang dihasilkan ST2023 yakni Direktori pelaku usaha pertanian, struktur demografi petani, lahan pertanian, geospasial statistik pertanian, volume dan nilai produksi komoditas pertanian, penggunaan teknologi modern pada usaha pertanian, sata kelompok tani menurut desa dan indikator global, data urban farming, petanu milenial dan perhutanan sosial, dampak OPT dan dampak perubahan iklim (DPI), penyuluhan, keanggotaan dalam kelompok tani, penggunaan pupuk dan pestisida, penggunaan bibit rekayasa genetika, informasi bantuan yang diterima petani dan akses terhadap kredit dan asuransi.
Dukungan terhadap kebijakan pemerintah yakni reformasu penyaluran subsidi pupuk melalui perbaikan data targeting, perbaikan tata kelola basis data pertanian, pengendalian laju konservasi lahan pertanian, khususnya sawah, rekrutmen petani milenial untuk mendorong regenerasi petani, kesejahteraan petani dan kedaulatan pangan, peningkatan kesejahteraan masyarakat petani petani kawasan hutan melalui program perhutanan sosial dan modernisasi sektor pertanian melalui adopsi mekanisasu modern dan digitalisasi pertanian pertanian (smart farming 4.0).
Rancangan Kegiatan ST2023 , persiapan di tahun 2022, pada tahun 2023 pelaksanaan lapangan dan diseminasi pada 2024.
Indra Akhmad Souri menekankan pentingnta sensus pertanian bagi penyusunan rancangan program pembangunan bidang pertanian di NTT menurut data BPS NTT tahun 2020 seluas 5.089.998 m² dan lahan sawah seluas 4.020.000 m² dan jumlah desa 3.026 desa.
Mata penacaharian masyarakat NTT 60% maka menurut Indra Sensus Pertanian akan memberi data dan rekomendasi yang akan menjadi dasar penyusunan rencana pembangunan 5 tahun ke depan.
Diakhir pemaparan Indra Akhmad Souri meminta dukungan media untuk memberikan informasi yang benar tentang ST 2023 dengan data valid dan narasi yang positof terkait manfaat dan kontribusi ST2023 bagi peletakan rencana dasar program pembangunan di NTT sehingga masyarakat dapat memberikan kerjasama dengan data yang riil.9