Maksi Nenabu Optimis hingga 2023 Selesaikan 491 KM Jalan dengan Anggaran Rp890M lebih

Birokrasi Infrastruktur Regional

NTT, TOPNewsNTT|| Demikian antara lain rasa optimis yang diungkapkan oleh Kadis PUPR NTT Maksi Nenabu bahwa sampai akhir 2023 dapat menyelesaikan jalan sepanjang 491 km dari total 960 km yang menjadi komitmen pemprov.NTT untuk diselesaikan dalam kurun waktu 3 tahun (2020-2023).  Hal ini dijelaskan Maksi Nenabu diruang kerjanya  (Rabu 28/6).

Jalan sepanjang 491 km tersebut, jelas Nenabu akan diselesaikan dengan anggaran Rp890 M dari pinjman daerah dengan PT SMI.

“Jadi dari target jalan sepanjang 906 km yang menjadi komitmen Gubernur dan wagub.NTT akan dikerjakan dalam kurun waktu 2020-2023, kita sudah selesaikan sepanjang 374km, sisanya sepanjang 491 km yang akan kami upayakan diselesaikan hingga tahun 2023 dengan anggaran Rp890 M lebih dari Pinjakan Daerah PT SMI. Diharapkan dengan penyelesaian 491 km jalan ini, sudah menjawab keseluruhan  beban jalan rusak atau tidak mantap sepanjang 906 km yang tersebar di seluruh NTT. Jika 491 km sudah diselesaikan artinya  semua sudah disentuh. Penyelesaiannya bisa sampai akhir 2023 karena sistemnya multi years yang artinya waktu penyelesaian  tidak terikat pada tahun anggaran.” Jelas Nenabu.

Proses pinjaman, jelas Nenabu,  sedang dilaksanakan oleh pemprov.NTT lewat Dinas PUPR NTT  dan Badan Keuangan Daerah di Jakarta dan diharapkan pada Juli 2021 ini bisa selesai penandantangannya dokumen pinjaman dengan PT SMI dan bisa segera dimulai pengerjaanya.

“960 KM jalan tidak mantap ini  merupakan salah satu dari 3 jenis infrastruktur (Air dan Listrik) yang menjadi komitmen Gubernur dan wakil gubernur NTT untuk diselesaikan dalam jangka 3 tahun (2020-2023).” Jelas Nenabu.

“Untuk penyelesaian pekerjaan ketiga jenis infratrukstur ini ( jalan, Air dan Listrik) pemprov.NTT  butuh anggaran yang akan diusulkan di 2021 lewat pinjaman daerah sebesar Rp1, 003 triliun yang terdiri dari infrastruktur jalan butuh Rp890 M lebih, air minum Rp75 M, embung Rp34 M lebih, yang saat ini sisanya sedang berproses. Sedangkan dari Dana DAU sangat kecl dan jika sudah disetujui tuntas lelang dan kontrak maka Juli akan dilaksanakan pekerjaannya.” Jelas Maksi.

Saat ini, ungkap Nenabu, masih ada 77 ruas yang akan dibiayai dari dana pinjaman daerah.

“Skenario dalam penyelesaian jalan provinsi tersebut tidak seluruhnya dengan konstruksi aspal hotmix atau Hot Roller Sheet (HRS). Melainkan dikombinasikan dengan Grading Operation (GO) atau pekerasan jalan dengan membuat lapisan berbutir dari sertu gunung atau kali serta GO plus yakni dengan modifikasi struktur, dicampur dengan semen dan zat adiktif. Hal tersebut setara dengan agregat dan konstruksi bina marga.” Ujar Nenabu.

Rencana pinjaman daerah Rp1.003 T untuk infrastruktur terdiri dari peningkatan jalan, pembangunan embung dan pembangunan Spam / air bersih.

Seperti diberitakan sebelumnya oleh media ini bahwa Dinas PUPR NTT diberi tanggungjawab menyelesaikan pengerjaan jalan dalam kurun waktu 2020-2023  sepanjang 2.650 km yang tersebar di 22 kabupaten kota di NTT.

Dengan rincian jalan kondisi tidak mantap sepanjang 906,74 km.  Sampai Oktober 2020 Dinas PUPR NTT sudah mampu  kerjakan sepanjang 2.115 km : terdiri dari 372,74 km jalan utama, 906,74 km jalan tidak mantap, yang mantap ada 1.743 km ditambah capaian 373 km, sehingga  total yang selesai dkerjakan atau disentuh adalah sepanjang 2.115 km, sisanya nanti kerjakan  di 2021 yaitu sepanjang 491 km.|| jbr