“Majukan UMKM Dan Cetak Enterpreneur Muda,” Itu Yang Akan Diperjuangkan Christofel Liyanto Dari Kursi Senayan

Ceritera Inspiratif Figur Legislatif Regional

NTT, TOPNewsNTT|| Majukan Pelaku UMKM dan Ciptakan Enterpreneur Muda, itu dua hal ini yang akan diperjuangkan Christofel Liyanto (caleg DPR RI Dapil NTT 2 Fraksi Partai Gerindra 2024-2029) jika ia dipercaya Tuhan dan masyarakat pada Pemilu Legislatif 2024 nanti.

Christ Liyanto (sapaan akrab-red) punya alasan mendasar mengapa ia melihat dua sektor ini. Karena pengalaman pribadi dirinya bahwa ia terlahir dari keluaga dengan ekonomi sederhana dan karena kerja keras digaji, menabung dan memulai usaha-usaha kecil hingga menengah baru bisa memiliki kehidupan ekonomi yang lebih mapan sekarang.

Chris mengisahkan perjuangannya membangun usaha yang jatuh bangun dan ia pernah mengalami yang namanya kekurangan, stres akibat usaha yang merugi dan berbagai perjuangan sebagai pelaku UMKM yang memiliki keterbatasan berbagai akses untuk membangun usaha.

Di posisinya sekarang setelah sukses membangun beberapa usaha, Chris punya hati dengan empati dan kepedulian yang besar bagi pelaku usaha kecil menengah dan masyarakat kekurangan. Jauh sebelum berpikir untuk mencalonkan dirinya sebagai anggota DPR RI Dapil NTT 2, Chris sudah berkiprah di bidang sosial dengan membantu kalangan orang kekurangan baik lewat panti-panti asuhan di beberapa kabupaten dan juga turut mendanai pembangunan gereja-gereja di NTT.

Karena ingin berbuat lebih maka Chris memilih jalur politik agar lebih dekat dengan pemerintah pusat karena tupoksi legislatif yang meliputi pembuatan UU, penganggaran dan pengawasan. Dan hal itulah yang mendorongnya maju menjadi wakil rakyat dari partai Gerindra.

Berikut penjelasan Chris Liyanto Minggu, 25/12 kepada awak media,

“Ketika saya putuskan masuk ke dunia poltik, itu lewat sebuah pertimbangan yang sulit buat saya, karena seharusnya saya tinggal menikmati hasil kerja saya tapi saya akhirnya berpikir bahwa hidup ini harusnya berkarya, sehingga usaha-usaha saya delegasikan ke anak-anak saya, karena saya ingin berbuat sesuatu yang lebih berdampak positif bagi masyarakat banyak. Dan untuk itu harus lewat peran saya dipemerintahan sebagai anggota DPR RI. Karena kita tahu DPR itu punya peran yang sangat signifikan untuk memberi advokasi dan masukkan kepada pemerintah pusat tentang kondisi ekonomi NTT.

Dan saya akan fokus meningkatkan UMKM di NTT. Karena kita tahu bersama akar permasalahan dari NTT sebagai provinsi 3T adalah income per kapita kita yang rendah. Artinya income per kapita NTT yang sangat rendah di seluruh Indonesia. Income per kapita Nasional tinggi tapi income per kapita NTT sangat rendah.

Menaikkan income per kapita masyarakat NTT jika banyak masyarakat NTT memiliki kesempatan kerja, dan kalau mau ada banyak kesempatan kerja harus dibarengi dengan tumbuhnya banyaknya perusahaan.

“Saya akan fokus pada kebijakan yang pro pengusaha. Kita ambil contoh saja di kota Kupang kalau saja saat ini ada 100 orang pengusaha yang mampu menyerap 100 ribu sampai 200 tenaga kerja. Kalau ada 100 orang pengusaha, mungkin saya ada didalamnya. Kalau ada 100 orang saja mungkin ping hanya bisa serap 10 ribu tenaga kerja. Kalau kita lipatgandakan menjadi 1000 pengusaha yamg sama seperti saya, saya bisa serap 100 sampai 200 oramg tenaga kerja kan? Kalau ada 1000 pengusaha maka akan bisa serap 100 sampai 200 ribu tenaga kerja. Kalau ada 200 ribu tenaga kerja di Kota Kupang terserap oleh 1000 pengusaha besar itu, tidak ada lagi kota Kupang itu kategori miskin. Itu pengusaha besar. Demikian juga pengusaha menengah yang bisa menyerap 10 sampai 50 tenaga kerja. Demikian juga pengusaha kecil dan besar.

Kita harus fokus khusus program pemerintah adalah meningkatkan mental enterpreneur atau kewirausahaan itu bagi masyarakat NTT agar semua orang mau jadi pengusaha. Saat ini saya mau keluar dari dunia usaha dan beri kesempatan bagi anak-anak saya. Dan saya harap pengusaha lain dan  pemerintah juga memiliki niat itu,

Kalau saya duduk dilegislatif saya akan triak sebagai pemerintah harus pro pengusaha agar mampu serap tenaga kerja yang banyak jadi anak-anak muda tidak berharap menjadi PNS lagi. Beban pemerintah dalam mengurangi pengangguran dan menyerap tenaga kerja berkurang. Bonus demografi tidak akan menjadi beban siapapun bahkan menjadi berkat.

Jika banyak pengusaha membuka lapangan kerja maka tenaga kerja akan terserap dengan baik, dan jika semua orang punya pekerjaan maka akan hasilkan penghasilan yang meningkatkan pendapatan per kapita setiap masyarakat maka tidak ada lagi kemiskinan di kota ini.

Jika terpilih saya hanya ingin mengimplementasikan apa yang menjadi komitmen dan perjuangan saya saja di dunia usaha. Saya ingin share ilmu-ilmu sukses sebagai pengusaha yang berawal dari nol. Kalau pengusaha yang terlahir sudah kaya maka susah mau belajar darinya, tapi saya, banyak yang bisa dipelajari dari saya karena saya terlahir sebagai orang miskin. Saya memulai usaha dari bawah dari nol. Bekerja sebagai tenaga profesional dan dibayar, mengumpulkan modal dan membangun usaha dari kecil hingga besar dengan usaha yang tidak mudah dan panjang durasinya.” Sebut Chris yamg juga ketua ISEI (Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia) ini.

Chris menyebut ia sungguh-sungguh punya pengalaman yang berhubungan dengan  UMKM ketika membangun usaha. Dan pengalaman serta kompetensi saya itu tidak ingin saya simpan saja tapi ingin dishare kepada siapa saja yang ingin membangun usaha.

Dengan jalur DPR RI ini Chris ingin lebih banyak melahirkan enterprenuer muda , atau pelaku UMKM yang sudah ada bisa naik kelas menjadi pengusaha menengah dan besar.

Jika pengusaha mikro dengan omset 10 sampai 50 juta jumlahnya ratusan ribu dan masuk petani, nelayan, peternak, kuliner dll maka akan menghasilkan kekuatan besar. Jika mereka ada 10ribu dan pemerintah membuat mereka naik jadi 20 ribu maka persoalan tenaga kerja dan kemiskinan tidak ada lagi

Setiap pengusaha harus berusaha naik kelas, tidak boleh tinggal di tempatnya.|| jbr