Kelompok Termarginal, Spirit Daniel Hurek Resmi Daftar Balon DPRD Kota Kupang Lewat PKB

Figur Legislatif Politik Warta Kota

KOTA KUPANG, TOPNewsNTT|| Memperjuangkan kepentingan kaum termarginalisasi menjadi pendorong Drs.Daniel D.Hurek,MM Wakil Wali Kota Kupang periode 2007 – 2012, yang berpasangan dengan Drs.Daniel Adoe sebagai Wali Kota Kupang dan mantan anggota legislatif DPRD Kota Kupang Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa serta ketua DPD 2 PKB Kota Kupang  mendaftarkan diri sebagai balon pada DPD 2 PKB kota Kupang. Senin, 19/12/2022.)

Demikian antara lain keterangan Drs.Daniel D.Hurek,MM  kepada media lewat sambungan telepon.

Lebih lanjut, Daniel Hurek menjelaskan bahwa yang menjadi spirit utama bagi dirinya mencalonkan diri sebagai legislatif di kota Kupang ada 3 alasan.

Yakni dalam jangka waktu vakumnya dirinya sejak gagal pada pemilu legislatif 2019 di provinsi, dirinya walau sudah diluar rumah politik, walau masih sebagai dewan suro di PKB kota Kupang, masih dititipi berbagai aspirasi masyarakat yang diharapkan dan jadi permintaan  untuk diperjuangkan dan dicari jalan penyelesaiannya melalui jaringan politik yang masih dimilikinya.

“Selama aktif menjadi DPR selalu ada aspirasi masyarakat yang dititip baik secara langsung maupun kontak person untuk diinvestigasi dan diperjuangkan melalui DPR. Dan setelah saya sudah 3 tahun di luar DPR, saya mendapatkan atau ada pengalaman baru dan berharga dimana ada sejumlah masyarakat masih menempatkan seolah-seolah saya masih sebagai orang yang masih aktif di DPR. Dimana harapan dan keluh kesah mereka dititip dan meminta kepada saya untuk saya diperjuangkan.” Ujar Daniel.

Ada kasus yang menyangkut kepentingan banyak orang, lanjut putera Adonara ini, “ketika saya memediasi atau berusaha menyalurkan aspirasi ini saya mendapat kesan bahwa menjadi aktif dan non aktif di DPR ternyata berbeda. Ada perbedaan repson baik teman di DPR apalagi eksekutif. Soal pangkat misalnya.” Ungkapnya lirih.

Ada dua hal mendasar yang mendorongnya maju ke politik tahun 2024, tegasnya lagi, “yakni saya berada diluar politik, tapi masyarakat mempersepsikan saya sebagai anggota DPR aktif sehingga aspirasi mereka tidak langsung ke DPR aktif tapi titip lewat saya minta saya perjuangkan.” Ulangnya

“Mereka pahami betul bahwa saya ketua partai saya punya fraksi, sehingga saya menitipkan ke fraksi. Tapi apa yang ada di fraksi yang  tidak bisa kontrol karena saya masih diluar.” Katanya

Daniel mengungkapkan, dirinya juga refleksikan pesan guru politiknya, Almarhum Kanis Pari,

“bahwa melalui jalur politiklah anda bisa menolong orang. Kalau anda mau menolong orang maka lebih efektif kalau ada didalam politik. Agar bisa fight. Sebagai makluk sosial, anda tidak bisa efektif memperjuang sesuatu untuk menolong orang jika masih berada diluar jalur politik. Maka anda harus menempa dan siapkah diri jadi politisi. Dan saya sadar pesan almarhum benar.” Akunya.

Ia pun mengangkat satu pesan lain, yang sama, tapi dalam formuliasi berbeda oleh almarhum Gus Dur yakni anda harus berada di jalur politik agar anda bisa urus lingkunganmu, fisik maupun sosial. Dan bisa ikut urus pemerintah agar dengan kewenangan politik.

Juga mengurusi agama sehingga tahu berapa rumah ibadah,  gereja dan mesjid yang dibantu dari anggaran pemerintah.

“Intinya, Saya berpolitik sebagai bentuk tanggungjawab sosial karena pesan moral tersebut di atas. Hanya ada di jalur politik kita bisa menolong orang. Inilah nilai posiitif politik.” Imbuhnya.

Konkritnya, jelas Daniel Hurek lebih lanjut yang akan diperjuangkan bagi masyarakat adalah kepedulian terhadap masyarakat termarginalisasi.

Yang secara nyata di berbagai bidang, bagi yang ekonomi dibawah garis kemiskinan maka akan dibantu oleh pemerintah.

Menaikkan status sosial ekonomi keluarga yang diurus yakni pekerjaan kepala keluarga atau pencari nafkah bagaimana menciptakan lapangan kerja bagi pencari nafkah.

Tingkat pengangguran di kota Kupang, ujarnya saat ini sebesar lebih dari 60% dan 59%nya  berpendidikan tinggi. Itulah faktanya yang akan kita urus.

Saat ini, ungkap Daniel lagi, ada LSM yang bekerja menyalurkan NGO dunia untuk perbaikan pemukiman dan sudah bicara dengan saya. Dan ini yang akan saya lakukan terhadap pemukiman kaum termarginal di kota Kupang. Dan akan mulai disurvei dan didata dalam waktu dekat.

“Jadi kelompok termarginal akan saya beri perhatian ekstra baik termarginalisasi secara ekonomi, sosial, pendidikan, kesehatan dll. Itu akan jadi komitmen saya, konsern terhadap kelompok termarginal bersama pemerintah kota Kupang dan semua stakehoolder tentunya.” Tandas Daniel.

“Saya akan pastikan layanan pendidikan dan kesehatan harus berkualitas, income masyarakat perkapita kelompok termarginal harus dipacu.  Ukurannya sederhana yakni ketimpangan sosial antara yang kaya dan miskin angkanya harus makin kecil.” tambahnya tegas.

Kecamatan Oebobo dengan jumlah penduduk terbesar dan pendidikan tinggi. Tapi dipinggir kali yang tidak layak huni masih dihuni oleh masyarakat dengan pedagang kaki lima yang lumayan besar  yang harus ditata.

“Kelompok masyarakat termarginal ada di jalur belakang Kantor Gubernur lewat kali ke Oeba di kampung Sabu belakang kantor gubernur harus ditata pemukiman di bantaran kali. Di kantong kali Liliba, TDM dan Oebufu. Kantong pemukiman masyarakat yang berpotensi kumuh di Fatululi, Oetete, Oebobo, Pasar Inpres, rumah sakit Bayangkara dan gua lordes. Itu wilayah yang akan ditata pemukiman masyarakat.” Tegas Daniel.|| juli br