Gubernur NTT : “Kerja Tak Cukup Biasa, Harus Luar Biasa”

  • Bagikan

KUPANG TIMUR, TOPNewsNTT||Gubernur NTT lakukan panen padi dan tanam jagung di lahan seluas 160 H dari luas keseluruhan lahan 800H di lokasi persawahan Kolidoki, desa Manusak, Kupang Timur (Sabtu, 29/5).

Bupati Kupang, Korinus Masneno yang mendampingi gubernur NTT menyatakan sumber berkat bagi masyarakat kabupaten Kupang dalam hal pertanian berada di lokasi ini.

Ungkapan terima kssih diucapkan bupati Kupang kepada gubernur NTT melalui program TJPS, sebab merupakan gerakan upaya membangun daerah  terutama kabupaten Kupang.

“Wilayah kabupaten Kupang, 90% mata pencaharian masyarakatnya dari bertani, beternak, dan nelayan.” Ungkap Masneno.

“Saya bangga kepada rektor Undana Fred Benu atas dukungannya lewat menyukseskan program TJPS di lokasi persawahan ini karena sejalan dengan program Bupati Kupang “5P” (Pertanian, Perkebunan, Perikanan, Peternakan dan Persawahan). Dan untuk kecamatan Kupang Timur dengan luas lahan 4.700 H, saya harapkan gerakan cepat semua pihak, terutama Dinas Teknis, dalam menghadapi musim dalam menghadapi musim tanam dengan menyiapkan bibit dan pupuk.” Ujar Masneno.

Fred Benu,  Rektor Undana pada kesempatan tersebut menandaskan bahwa dirinya harus berbicara.dan bertindak demi kepentingan masyarakat ditempat ini sebagai bagian dari dukungan dan responya terhadap program TJPS.

“Saya salut kepada gubernur NTT, yang kerja optimal kerahkan seluruh tenaga dan pikiran keliling NTT untuk terus menerus menggenjot produktifitas maayarakat demi NTT Bangkit dan Sejahtera.” Katanya.

Kadis Pertanian Provinsi NTT Lucky Koli menyatakan,

“Dalam  situasi sulit akibat Seroja petani di Kolidoki berhasil menanam padi dan siap panen di lahan 160h, jika berhasil akan hasil 400 ton atau setara dengan Rp4M sekali panen. Cukup membanggakan dan memberi peluang bagi Dinas Pertaniam Provinsi NTT untuk garap 800 H. Besok 30 Mei kami kirimkan tracktor dan pompa air untuk segera digarap.” Ujarnya.

“Jika keseluruhan luas lahan berhasil digarap, otomatis menambah perekonomian masyarakat. Ditargetkan bulan September bisa panen lagi.” Sambungnya optimis.

“Karena kawasan Kolidoki ini merupakan daerah irigasi, maka kita bergerak di musim panas bersama dengan petani garap sawah ini.”ujarnya lagi.

“Tapi kita masih butuh banyak tenaga pendamping. Selain Dinas Pertanian, kami butuh dukungan dari rekan-rekan Dinas Peternakan untuk bersama sukseskan program TJPS ini. Sebab jagung yang dipanen perlu didorong untuk pakan ternak, denganya stabilitas ekonomi terjaga dan kesejahteraan masyarakat meningkat. Persawaan Kolidoki ini dipastikan bisa menjadi model percontohan bagi daerah lain sesuai skema TJPS. Saya yakin bulan September nanti gubernur dan bupati akan kembali ke lahan ini untuk panen lagi.” Tandasnya yakin.

Sementara gubernur menyebut mereka yang mengurus pertanian, peternakan, perkebunan dan perikanan  adalah orang lapangan yang seharusnya bekerja tak kenal lelah seharusnya badaipun tetap bertahan.

“Seorang pemimpin daerah adalah pemimpin teknis lapangan yang tangguh. Rencana menggarap lahan seluas 800 h diwilayah ini seharusnya nanti Kapolsek, Danramil, Aparat Kecamatan dan Desa dan Dinas Teknis setiap hari harus berada di sini. Sedangjan bupati dan wakil paling tidak setiap seminggu dua kali kunjungi lokasi ini dan gubernur sebulan sekali berada di tempat ini. Itu pola kerja yang benar jika mau lahan 800 H ini berhasil digarap. Saya tahu persis yang dibutuhkan ialah sediakan bibit dan persediaan  air.” Ujar gubernur.

“Dari program TJPS ini bukan hanya menghasilkan jagung untuk dimakan manusia, manusia kuat berapa banyak makan jagung? Jagung yang dipanen nantinya tujuannya ke pakan ternak. Rantai nilai ini harus dipasok dari NTT sendiri. Pakan ternak, obat, ilmu dan lan sebagainya harus ada di NTT sendiri, bukan dipasok dari daerah lain. Karena itu kita jangan kerja biasa, tapi kerja luar biasa, kerja butuh komitmen besar.” Kata Gub.VBL.

Kepada rektor Undana, Gubernur berpesan,

“Dengan banyaknya mahasiswa pertanian, peternakan dan perikanan, jangan hanya sebatas di ilmu saja, tapi tunjukkan aksi nyata di lapangan. Mahasiswa harus bersama dengan dan belajar dari petani. Karena memgemban pendidikan, upayakn punya lahan sehingga bisa menjadi pengusaha pertanian, bukan hanya menjadi buruh tani. Itu kiat-kiat menuju sukses.” Kata gub.VBL.

“Untuk para petani, mengenai anggaran pemerintah siap selama ada kebutuhan. Pemerintah dan masyarakat harus mampu lakukan dan kerjakan dengan sepenuh hati, kemauan dan keberanian untuk NTT sejahtera. Tunjukkan kerja luar biasa, karena kita tidak pernah tahu kapan usia kita berakhir. Dengan hasil tanam dan panen yang luar biasa, memberi rasa puas tersendiri bagi kita sebelum napas hidup kita diambil yang Maha Kuasa.” Ujar gubernur mengingatkan.

Turut hadir wabup Jery Manafe, kacab Bank NTT Oelamasi, pimpininan OPD teknis baik dari Pemkab.Kupang maupun Provinsi NTT, Poktan dan tokoh masyarakat.

Selanjutnya gubernur dan rombongan melanjutkan kunjungan ke lokasi tani Fetomone, Fatuleu guna lakukan tanam jagung simbolis dilahan seluas 16 H.|| juli br

sumber : sp.bag.protokol dan kom.pimp.setda kabupaten kupang.

  • Bagikan